Olimpiade 2020: Tangis Ibunda Pecah Usai Windy Cantika Sumbang Medali Perdana Indonesia
INDOSPORT.COM â Ada kisah haru usai lifter masa depan tanah air, Windy Cantika Aisah, berhasil meraih medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade 2020.
Windy Cantika berhasil menyumbangkan satu medali perunggu untuk Indonesia di Olimpiade 2020 setelah mengamankan total Angkatan 194 kg (84 kg snatch dan 110 kg clean & jerk) dalam cabang olahraga (cabor) angkat besi kelas 49 kg putri.
Keberhasilan Windy menyumbangkan medali pertama Indonesia di pergelaran Olimpiade 2020 itu membuat Siti Aisah, ibundanya, tak kuasa menahan air mata bahagia saat menyaksikan aksi putri tercintanya dari layar kaca.
Meskipun hanya sekadar menyaksikan lewat layar kaca, Siti Aisah turut mengantar perjalanan kesuksesan Windy melalui untaian doa yang dilafalkannya dari rumah.
Sesaat setelah Windy Cantika dinyatakan berhasil meraih medali perunggu di kelas 49 kg putri, Siti Aisah mengaku meneteskan air mata bersama keluarganya.
Air mata haru dan bahagia itu tumpah melihat keberhasilan Windy menjadi atlet pertama yang menyumbangkan medali bagi kontingen Indonesia di Olimpiade 2020 ini.
"Saya terus berdoa selama Cantika tampil. Dada saya berdetak sangat sangat kencang apalagi melihat (Windy) Cantika sempat dua kali mengalami kegagalan di angkatan snatch,â tutur Siti Aisah.
âBegitu Cantika meraih medali perunggu, tak terasa air mata deras mengalir di pipi saya. Suami dan adik-adiknya yang sengaja berkumpul di rumah juga ikut meneteskan air mata kebahagiaan," lanjutnya.Â
1. Perjuangan Berat Windy Cantika
Tangis haru nan bahagia yang tumpah di mata Siti Aisah muncul setelah dirinya teringat dengan perjuangan berat yang harus dilakoni putrinya sebelum resmi turun di Olimpiade 2020.
Siti Aisah menyebutkan jika Windy sempat positif terjangkit Covid-19. Namun, semangatnya untuk terus meraih prestasi membuat putri tercintanya itu berhasil bangkit dan mampu mengalahkan lifter-lifter kelas dunia di pergelaran multicabang terakbar ini.
Saat ini, semua perasaan deg-degan itu telah berakhir. Keinginan Siti Aisah yang pernah meraih berbagai medali di kejuaraan internasional agar putrinya bisa lebih sukses darinya di dunia angkat besi telah terpenuhi.
Apalagi, ia sempat melihat kebahagiaan Windy yang sukses meraih medali perunggu pada penampilan perdananya di Olimpiade melalui video call.
"Mama, Cantika mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan mama, papa serta kakak dan adik. Neng hanya bisa meraih peringkat ketiga,” ujar Siti Aisah menirukan perkataan putri tercintanya itu.
“Saya langsung aja jawab, Alhamdulillah neng bisa meraih perunggu di tengah pandemi Covid-19."
Pembicaraan tentang Windy membuat Siti Aisah teringat tentang barbel dari semen yang pernah menjadi alat latihan putrinya saat kecil.
"Cantika memang pernah menanyakan tentang barbel semen itu, kok masih ada. Ya, itu barbel dari semen akan tetap saya simpan sebagai kenangan," tutupnya.