LeBron James dan Definisi Layaknya Wine yang Tambah Tua Makin Jadi
INDOSPORT.COM – Mega bintang Los Angeles Lakers, LeBron James, baru saja merampungkan musim NBA 2021-2022 dengan luar biasa.
Bagaimana tidak? LeBron James menorehkan rata-rata poin per game sebanyak 30 poin dan menjadikannya salah satu pemain yang bisa meraih prestasi tersebut.
The King, panggilan yang disematkan pada LeBron James, pertama kali masuk ke NBA melalui 2003 Draft Pick. Cleveland Cavaliers berhak mendapatkan 1st pick dalam draft pick tersebut dan mendapatkannya.
Selama berkarier di NBA, prestasi James bisa dibilang sangat luar biasa, bahkan ia dianggap sebagai salah satu pemain terbaik di Liga Basket paling bergensi di dunia tersebut.
James sendiri telah memenangkan empat gelar juara NBA, empat penghargaan NBA MVP, empat penghargaan NBA Finals MVP, tiga penghargaan All-Star MVP, dan dua medali emas olimpiade.
Tak hanya itu, James mengukuhkan dirinya sebagai pencetak poin terbanyak di playoffs, poin karier terbanyak ketiga, assist karier terbanyak ketujuh. Terlebih lagi, sang pemilik empat gelar juara NBA ini juga tak pernah absen dalam perhelatan NBA All-Star.
James pertama kali terpilih masuk NBA All-Star pada tahun 2005 dan sejak saat itu pria Amerika Serikat tersebut 18 kali berturut-turut selalu melakoni perhelatan tersebut.
Mantan Forward Cleveland Cavaliers tersebut juga 5 kali berturut-turut masuk dalam NBA All-Defensive First Team dari tahun 2009 hingga 2013.
Pencapaian LeBron James sebenarnya masih banyak lagi, lantas apa saja catatan yang masih ditorehkannya di umurnya yang sudah berkepala tiga dan bisa dibilang segera berada di penghujung kariernya?
1. Prestasi Gila dan Satu Keinginan Terakhirnya
Pada musim 2021-2022. LeBron James satu tim dengan Anthony Davis dan Russell Westbrook. Namun, pada sebuah pertandingan melawan Detroit Pistons pada (21/11/21), The King diusir pada kuarter ketiga setelah terlibat cekcok dengan Isaiah Stewart dalam kemenangan 121-116.
Hal ini merupakan kedua kalinya James diusir dari lapangan selama meniti kariernya. Namun, pada 16 pertandingan berikutnya, Forward asal Amerika Serikat tersebut menorehkan catatan ciamik.
James mencetak rata-rata 30,3 poin, 8,9 rebound, 6,3 assist, 1,6 steal, dan 1,4 blok yang 54 persennya datang dari tembakan lawan sekaligus mencapai Triple Double ke-100 nya.
Tak cukup sampai di situ, di usianya yang sudah uzu bagi seorang atlet, ia menjadi pemain ketiga dalam sejarah NBA yang melampui poin karier sebanyak 36 ribu poin.
Bahkan pada bulan Desember lalu, James menjadi pemain kedua, setelah Michael Jordan, dalam sejarah NBA yang mencetak 40 poin tanpa di Turnover lawan pada umur 35 tahun lebih.
Sejak 20 Januari, James bahkan menjadi pemain kelima dalam sejarah NBA yang mencetak 30 ribu poin karier dan 10 ribu rebound karier.
James makin menggila di bulan Maret setelah mencatatatkan 50 poin dalam dua pertandingan. Prestasi tersebut menjadikan career-high-nya selama di LA Lakers sekaligus menjadikannya pemain Lakers yang memperoleh Back to Back 50 poin di pertandingan kandang setelah Kobe Bryant di tahun 2008.
Bahkan Statmuse mengemukakan poin per pertandingan (PPG) terbanyak yang dicetak pemain berusia 35 tahun ke atas musim lalu.
LeBron James mencatatkan rata-rata 30,3 poin, di sisi lain, Carmelo Anthony hanya menorehkan 13,3 poin, Kyle Lowry mencatatkan 13,4 poin, dan Chris Paul hanya menyumbang 14,3 poin per pertandingan.
Meskipun sudah berusia 37 tahun, LeBron James mengisyratkan belum akan gantung sepatu sebab ada keinginannya yang belum terkabul.
Forward LA Lakers tersebut ingin bermain bersama putranya, Bronny James, selama satu musim. Saat ini sang putra berada di sekolah menengah di Sierra Canyon School. Dia baru memenuhi syarat untuk direkrut pada tahun 2024 yang mana LeBron James akan berusia 39 tahun.
2. Anak Kemarin Sore Berani Tantang Sang Raja
Prestasi ciamik baru saja diraih LeBron James musim lalu, tetapi rookie Indiana Pacers, Bennedict Mathurin, menarik perhatian para penggemar basket atas apa yang diucapkannya pada The King, LeBron James.
Bennedict Mathurin patut waspada pada pertemuan pertamanya dengan Los Angeles Lakers pada musim ini.
Bennedict Mathurin adalah orang asli Montreal, Quebec, Kanada, yang tumbuh bermain hoki es dan sepak bola sebagai quarterback. Dia berkompetisi untuk tim bola basket Provinsi Quebec.
Pada tahun 2018, Pebasket muda itu bergabung dengan Akademi NBA America Latin di Mexico City, menjadikannya pemain kelahiran Kanada pertama di akademi tersebut.
Baca selengkapnya: Songong! Rookie Indiana Pacers Tantang LeBron James di NBA Musim Depan