Terjerat Narkoba, Hidup Pebasket Wanita Amerika Berujung Tragis di Penjara Rusia
INDOSPORT.COM – Nasib tragis menghampiri bintang basket putri (WNBA) asal Amerika Serikat, Brittney Griner, yang divonis sembilan tahun penjara di Rusai karena narkoba.
Lahir di Houston, Texas, Amerika Serikat, 18 Oktober 1990, Brittney Griner tumbuh sebagai atlet basket wanita untuk negaranya.
Pada tahun 2012, Brittney Griner tiga kali dinobatkan sebagai AP Player of the Year dan Most Outstanding Player of the Final Four.
Brittney Griner juga menjadi salah satu atlet basket wanita yang meraih medali emas Olimpiade 2016 dan 2020, medali emas Piala Dunia FIBA, dan Kejuaraan WNBA.
Sayangnya, karena sebuah kejadian, membuat nasib Brittney Griner kini harus berujung tragis di sebuah penjara terpencil di Rusia.
Dilansir dari laman BBC, center tim Phoenix Mercury itu ditahan sejak 17 Februari 2022 setelah digelandang di sebuah bandara Moskow, Rusia.
Pihak berwenang Rusia mengaku menemukan minyak ganja dalam tabung vape Brittney Griner yang terlarang di negara tersebut.
Brittney Griner saat itu ke Rusia guna membela klub yang dibelanya di babak playoff liga basket professional wanita Amerika Serikat setelah jeda FIBA.
Brittney Griner sendiri menyatakan di peradilan bahwa dia tidak sengaja membawa minyak ganja ke Rusia karena sedang dalam kondisi terburu-buru.
Sementara pengacara Brittney Griner, Alexander Boykov, menyatakan bahwa pebasket putri WNBA Amerika Serikat itu meggunakan ganja untuk tujuan medis.
1. Kondisi Penjara Brittney Griner
Peradilan Brittney Griner terjadi di tengah hubungan yang menegangkan antara dua negara digdaya, Amerika Serikat dan Rusia. Hanya beberapa hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
Pengacara Brittney Griner menyatakan bahwa pebasket WNBA tersebut menggunakan ganja dengan tujuan medis sembari menunjukkan bukti surat dokter.
Saat upaya bandingnya ditolak, kini Brittney Griner telah dikirim ke koloni hukuman Rusia di wilayah terpencil yang berada di tenggara Moskow Rusia.
Dilansir BBC, bintang basket putri Amerika Serikat itu bergabung dengan lebih dari 453 ribu narapidana wanita Rusia di balik jeruji.
Mereka yang menghuni koloni hukuman Rusia akan menjalani kehidupan yang berat. Pelanggar karena kejahatan berat bahkan dikabarkan dikirim ke koloni rezim khusus.
Perbedaannya terletak pada jumlah kunjungan yang diizinkan oleh kerabat. Bahkan disebutkan bahwa pelanggar kejahatan berat akan ditempatkan di sel dengan akses udara terbatas.
Sampai saat ini, Brittney Griner harus menjalani hukuman sembilan tahun yang dijatuhkan pengadilan Rusia kepadanya. Namun sejatinya, tidak ada yang tahu berapa lama dia akan menjalani hukuman.
Karena pasalnya, dilansir dari laman BBC, Amerika Serikat berencana melakukan pertukaran tahahan untuk membebaskan pebasket putri Amerika Serikat, Brittney Griner.
Namun dari pemaparan sang pengacara, Brittney Gritner saat ini berusaha untuk beradaptasi dengan lingkungan baru di penjara Rusia.
“Brittney melakukan sebaik yang diharapkan dan berusaha untuk tetap kiat saat dia beradaptasi di lingkungan baru,” ucap pengacara Brittney Griner.
Sumber: BBC