x

Teknik Pernapasan yang Baik Agar Kuat Berlari

Jumat, 22 Februari 2019 20:30 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Yohanes Ishak
Kemoy Campbell pingsan saat tengah mengikuti turnamen lari

INDOSPORT.COM – Teknik pernapasan yang baik bisa membantu seorang pelari, khususnya pemula, untuk kuat berlari dalam lintasan jarak jauh.

Masalah yang sering dihadapi seorang pelari pemula adalah kehabisan napas. Meski baru melangkah beberapa ratus meter, mereka sudah terengah-engah. Imbasnya, mereka bisa saja mulai malas memulai lari di kemudian hari.

Baca Juga

Kehabisan napas saat berlari bisa disebabkan karena langkah yang diambil terlalu cepat. Selain itu, mereka kurang bisa mengontrol pernapasan secara efisien dalam jarak lintasan tertentu.

Kesalahan umum yang kerap dilakukan pelari adalah penggunaan teknik pernapasan dada alih-alih pernapasan perut. Selain itu, mereka juga tidak memiliki variasi ritme pernapasan.

Jika sudah begini, mereka akan kapok berlari lari. Perlu dicatat bahwa jika ingin kuat berlari maka lakukanlah secara rutin, karena dengan begini perlahan-lahan pernapasan Anda akan terlatih.

Indosport.com akan menjelaskan beberapa teknik pernapasan terbaik yang bisa Anda coba agar kuat berlari:


1. Bernapas dengan Perut vs Bernapas dengan Dada

Ilustrasi Orang Berlari dengan Kaki Menghadap ke Atas

Pernapasan perut (atau pernapasan diafragma) sangat dianjurkan karena teknik ini lebih efisien dan maksimal di dalam menyerap oksigen alih-alih pernapasan dada.

Ketika bernapas dengan dada, Anda hanya menghirup udara yang tersisa di paru-paru, sehingga mencegah pertukaran udara. Akibatnya, jumlah oksigen yang diambil pun berkurang.

Baca Juga

Berbeda dengan pernapasan perut, teknik ini lebih efisien digunakan saat belari. Teknik ini akan menggunakan seluruh kapasitas paru-paru sehingga penyerapan oksigen bisa meningkat.

Untuk mengetahui Anda sedang menggunakan teknik pernapasan perut, ikuti langkah berikut:

1. Berbaringlah di lantai, dan letakkan tangan di atas perut Anda.

2. tarik napas dalam-dalam dan lepaskan secara mendalam dalam keadaan sadar. Perhatikan gerakan tangan Anda ketika Anda menarik dan melepaskan udara.

3. Selain itu fokuskan upaya untuk mengeluarkan udara dari paru-paru Anda. Dengan sedikit latihan pernapasan perut, maka ketika berlari Anda bisa tidak akan kehabisan napas lagi.


2. Bernapas Lewat Hidung vs Mulut

Ilustrasi Lari.

Tujuan pernapasan adalah untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida seefisien mungkin. Namun, Anda tidak bisa mengambil udara sebanyak mungkin melalui hidung saat berlari.

Baca Juga

Memang ada benarnya, bernapas lewat hidung akan membuat nafas terasa hangat dan tersaring dengan baik. Namun, teknik ini tidak akan membantu menyerap oksigen secara maksimum jika tubuh sedang stress.

Artinya, ketika instensitas lari meningkat, maka tubuh akan mengalami tekanan. Dan di saat itulah, pernapasan hidung tidak akan membantu Anda menyerap banyak oksigen. Nah, mengambil udara melalui mulut lebih efisien terutama saat berlari.


3. Ritme Pernapasan Saat Berlari

Ilustrasi atlet lari

Cara terbaik untuk mengatur pernapasan adalah dengan mencoba beberapa irama pernapasan yang berbeda dan menentukan yang terasa paling nyaman bagi Anda. Berikut ini tiga jenis ritme pernapasan menurut tingkatan intensias lari.

Baca Juga

1. Berjalan dan lari intensitas rendah, lakukan ritme 3-3. Artinya ambil tidak langkah saat menarik napas dan tiga langkah lagi saat mengeluarkan napass.

2. Lari intensitas sedang, lakukan ritme 2:2

3. Lari intensitas tinggi, lakukan ritme 1:1. Contohnya ketika Anda berlari saat akan menuju garis finis lomba lari.

Perlu dicatat, hitungan ritme itu hanyalah panduan praktis, sementara kebutuhan napas setiap pelari biasanya berbeda-beda.

Ikuti terus berita tips dan trik olahraga di INDOSPORT.COM

Komunitas SehatLariTips BugarTips dan Trik

Berita Terkini