Satu Faktor Ini yang Bikin Khamzat Chimaev Bakal Keok di Tangan Jagoan Rasis UFC
INDOSPORT.COM - Petarung kelas welter, Stephen Thompson, menyatakan bahwa Khamzat Chimaev bakal keok di tangan Colby Covington diakibatkan oleh satu faktor menentukan ini.
Berkat kemenangan terakhirnya melawan Kevin Holland pada gelaran UFC 279 yang berlangsung bulan September lalu, teror Khamzat Chimaev di kompetisi MMA terbesar di dunia saat ini makin menjadi-jadi.
Sebab usai mengalahkan Kevin Holland, Khamzat Chimaev sukses memperpanjang 12 rekor kemenangan beruntunnya sepanjang kariernya sebagai petarung MMA profesional.
Sayangnya dari deretan kemenangan hebat yang bisa diciptakan Khamzat Chimaev masih belum terlalu teruji menghadapi petarung-petarung elite kelas welter UFC.
Tercatat baru sekali saja Khamzat Chimaev bertanding menghadapi salah satu petarung berperingkat lima besar di kelas welter UFC, yakni Gilbert Burns.
Bahkan menghadapi Gilbert Burns, Khamzat Chimaev untuk pertama kalinya gagal meraih kemenangan melalui penghentian wasit dan harus melalui jalur angka.
Kini di peringkat ketiga kelas welter UFC, Khamzat Chimaev sekali lagi bakal diadu menghadapi salah satu petarung elite kelas welter sebelum tampil di laga perebutan titel juara dengan menghadapi jagoan yang dikenal lewat ujaran rasialisnya, yakni Colby Covington.
Namun gilanya Khamzat Chimaev, jagoan berjuluk The Borz ini tak cuma menginginkan Colby Covington saja tapi raja baru kelas menengah UFC, Alex Pereira juga ingin dihadapinya.
Pihak UFC sendiri tertarik untuk mengabulkan permintaan Khamzat Chimaev, tetapi pesaingnya di kelas welter, Stephen Thompson meragukan salah satu duel tersebut terjadi.
Jagoan yang dijuluki Bocah Ajaib alias Wonderboy ini ragu bahwa Khamzat Chimaev akan bertarung menghadapi Colby Covington di kelas welter UFC.
1. Faktor Stamina Jadi Penentu untuk Khamzat Chimaev
Keraguan Wonderboy tak terlepas dari kejadian sebelum Khamzat Chimaev bertarung melawan Kevin Holland karena awalnya Borz dijadwalkan bertarung melawan Nate Diaz di UFC 279.
Namun Khamzat Chimaev gagal memenuhi syarat berat badan divisi kelas welter yang menyebabkan duelnya melawan Nate Diaz berujung gagal dan digantikan Kevin Holland dengan pertarungan berjalan di divisi kelas catchweight.
"Saya tidak terlalu yakin jika itu akan terjadi. Saya tidak berpikir Colby menginginkannya, jelas saja dan terutama melawan seseorang yang bahkan gagal memenuhi syarat minimal berat kelas welter. Jadi saya tidak menyalahkan dia," ucap Stephen Thompson.
Berkat kesulitan Chimaev memenuhi syarat minimal berat divisi kelas welter, Stephen Thompson berpikir bahwa stamina petarung berkebangsaan Swedia tersebut akan terpengaruh.
Oleh sebab itu, faktor stamina akan jadi kelemahan Khamzat Chimaev menghadapi Colby Covington yang dikenal sebagai petarung berstamina besar yang kuat berduel selama lima ronde lamanya.
"Jika itu benar-benar terjadi, saya pikir jika duel berjalan lima ronde, saya pikir Colby akan mendapatkannya jika terjadi di ronde-ronde terakhir," kata Thompson melanjutkan.
"Itu hanya karena dia memiliki stamina untuk bertarung beberapa hari dan kami melihat pertarungan Chimaev dengan Burns, dan Chimaev mulai kehabisan staminanya."
"Dan saya tidak tahu jika itu disebabkan karena berat badannya bertambah? Dan terkuras staminanya? Karena sebuah langkah bunuh diri untuknya menurunkan berat badan hingga 77 kg."
"Bisakah dia menurunkan berat badan lagi? Saya tidak tahu. Jika dia tidak bisa memenuhi syarat berat badan, saya tidak akan bertarung melawannya. Saya akan berkata tidak."
"Tapi jika itu terjadi, jika Chimaev menang, itu akan terjadi di awal ronde. Tetapi jika berjalan selama lima ronde, dipastikan kemenangan untuk Colby. Dia memiliki stamina, dan Chimaev terlalu besar untuk kelas welter. Dia tidak seharusnya di kelas welter, dia harusnya di kelas menengah UFC," pungkas Stephen Thompson.
Sumber: MMA Junkie