Sri Jadiah: Binaragawati Jelita Pemilik Otot Kekar
Tak banyak yang mengetahui sosok perempuan asal Banjarmasin ini. Meski namanya tak setenar atlet binaraga kawakan Ade Rai yang dikenal seantero Indonesia, namun kiprah Sri Jadiah mengharumkan nama Indonesia lewat binaraga tak perlu diragukan.
Berawal dari hobi, hingga akhirnya memutuskan untuk menekuni binaraga sebagai profesi, berbagai rintangan harus dihadapi wanita yang akrab disapa Any tersebut. Menjadi binaragawati yang memulai karier di kompetisi domestik hingga internasional, berbagai prestasi telah ditorehkan Any.
INDOSPORT berkesempatan untuk menggali lebih dalam sosok perempuan cantik berotot tersebut. Berikut kutipan wawancara dengan atlet binaraga wanita Indonesia, Sri Jadiah Alnur.
1. Jatuh Cinta pada Binaraga
INDOSPORT: Sejak kapan mulai tertarik mendalami olahraga binaraga?
Sri Jadiah: Saya sudah lama (menekuni binaraga) sejak sepuluh tahun lalu saya memang suka olahraga, saya merasa nyaman di binaraga. Saya dapat banyak hal menarik di sini. Disiplin tinggi, dan mennghindari hal-hal negatif lainnya, saya sangat tertarik.
INDOSPORT: Lalu mulai memutuskan untuk menjadi binaragawati profesional?
Sri Jadiah: Pertama kali saya ikut kontes binaraga resmi pada 2010, empat tahun setelah terjun ke binaraga. Saya ikut kompetisi pertma di Malang, itu kompetisi UBC Female saya merebut juara satu untuk kategori Women Fitness.
INDOSPORT: Untuk di taraf internasional?
Sri Jadiah: Saya mengikuti turnamen International Federation of Bodybuilding and Fitness (IFBB) di Hong Kong, lalu turnamen World Fitness Federation (WFF) di Australia. Saya juga ikut beberapa turnamen luar negeri lain di Singapura, Hong Kong, dan banyak lagi.
2. Bebas Berkompetisi, Tak Suka Terikat
INDOSPORT: Pengalaman mengikuti turnamen internasional?
Sri Jadiah: Saya selalu pakai budget sendiri. Saya tidak suka terikat, tapi harapan saya untuk atlet binaraga lain sebaiknya lebih difasilitasi jika ingin berkompetisi di luar negeri, setidaknya untuk tiket dan hotel dapat dibiayai organisasi terkait.
INDOSPORT: Masukan untuk organisasi binaraga di Indonesia?
Sri Jadiah: Dari satu organisai ke organisai lain kita tidak kadang boleh ikut kompetisi internasional. Untuk saat ini tanggapan saya lebih baik saling bersatu, tidak membatasi jadi untuk kita lebih gampang maju ke event internasional ke jenjang lebih tinggi lagi. Jangan banyak lagi larangan dari organisasi, seharusnya lebih didukung.
INDOSPORT: Persaingan olahraga binaraga di Indonesia?
Sri Jadiah: Akhir-akhir ini lumayan peningkatannya ketimbang 2010, saat saya masih awal terjun. Perkemabangannya lumayan, perempuan yang terlibat lebih banyak, organisasi binaraga jauh lebih banyak. Untuk jenjang ke internasional juga sudah lumayan, beberapa tahun sebelumnya saat saya ikut event di Singapura saya harus ikut dahulu organisasi di luar, sekarang seperti IFBB, WFF sudah ada di Indonesia, dan perkembangan jauh lebih baik.
3. Apresiasi untuk Organisasi Binaraga di Indonesia
INDOSPORT: Lebih sering ikut turnamen individu di luar pemerintah berarti?
Sri Jadiah: Organisasi pemerintah seperti PERBAFI itu kan baru ada di 2015 ini, nah jauh sebelum ada organisasi-organisasi ini saya sudah aktif.
INDOSPORT: Dukungan Persatuan Binaraga & Fisik Indonesia (PERBAFI)?
Sri Jadiah: Awal yang bagus untuk teman-teman semua ini kan berjenjang, mereka berkesempatan ke event internasional gebrakan yang bagus, luar biasa bagi saya kemajuan untuk atlet-atlet lainnya.
4. Negara Asia Jadi Pesaing Terkuat
INDOSPORT: Negara kuat pesaing indonesia di kancah binaraga?
Sri Jadiah: Lebih di negara-negara Asia pesaing berat untuk Indonesia seperti Thailand, Hong Kong. Sedangkan Australia, bukannya mengecilkan namun saat berkompetisi di sana kesempatan untuk menjadi juara lebih besar.
5. Dipandang Negatif karena Pakaian Minim
INDOSPORT: Apakah keluarga mendukung?
Sri Jadiah: Suami saya karena berprofesi sama jadi didukung, saya juga bekerja dengan yang selalu berhubungan denan fitness dari pekerjaan dan lingkungan sudah sama dengan suami, jadi tidak ada hambatan.
INDOSPORT: Persepsi negatif karena sering berpakaian minim?
Sri Jadiah: Kadang orang menanggapinya begitu, tapi tergantung perilaku kita. Itu kan profesi kita harus mengenakan pakaian minim, setelah pekerjaan selesai kita akan berpakaian sopan lagi, jadi bagaimana kita menangapinya dengan bijak.
INDOSPORT: Ingin anak mengikuti jejak Anda?
Sri Jadiah: Saya belum dikaruniai anak, kami membebaskan. Saya hanya ingin menanamkan kesehatan itu penting bagi anak. Jika sudah punya anak nanti tetap ingin berkecimpung di binaraga namun tetap membagi waktu untuk anak.