Ukir Sejarah di Tokyo 2020, Menpora Apresiasi Seluruh Atlet Paralimpiade
INDOSPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, mengaku bangga dan atas pencapaian kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020.
Total Indonesia berhasil meraih total sembilan medali (dua emas, tiga perak, dan empat perunggu) dari 23 para atlet yang bertarung di tujuh cabang olahraga. Mereka menduduki posisi ke-43 per Minggu (5/9/21).
"Alhamdulillah hasil kontingen Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020 meraih dua medali emas, tiga medali perak, dan empat medali perunggu. Catatan ini membuat posisi Indonesia naik ke peringkat ke-43," kata Zainudin Amali.
Prestasi tersebut melampaui target pemerintah yang ditetapkan dalam Grand Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). Tadinya, Indonesia cuma diharapkan menempati peringkat ke-60 di Paralimpiade Tokto 2020.
Menpora Zainudin Amali tak lupa mengucapkan terima kasih atas semua dukungan, sehingga para atlet nasional dapat meraih prestasi sesuai yang diharapkan.
"Terima kasih atas dukungan dan doa dari bapak-ibu sehingga kontingen Indonesia bisa melampaui target yang ditetapkan pemerintah dalam DBON peringkat 60,” pungkasnya.
Sekadar mengingatkan, dari tujuh cabor yang diikuti, empat di antaranya menjadi ladang medali bagi Indonesia di Paralimpiade Tokyo 2020, yakni atletik, tenis meja, powerlifting (angkat berat), dan bulutangkis.
Dari cabor atletik, Indonesia berhasil meraih medali perunggu lewat Saptoyogo Purnomo yang turun di nomor 100 meter lari putra klasifikasi T37.
Medali perunggu lain datang dari cabor tenis meja yang dipersembahkan David Jacobs. Ia tampil pada nomor tunggal putra klasifikasi 10. Satu medali perak dari cabor powerlifting dipersembahkan Ni Nengah Widiasih untuk kelas -41 kg putri.
1. Bulutangkis
Sementara itu, cabor bulutangkis yang baru pertama kali dipertandingkan secara resmi di Paralimpiade Tokyo 2020 membawa berkah buat Indonesia. Total Indonesia berhasil meraih dua medali emas, dua perak, serta dua perunggu.
Perunggu bulutangkis datang dari Suryo Nugroho yang tampil pada nomor tunggal putra SU5 dan Fredy Setiawan pada nomor tunggal putra SL4. Dua medali perak dipersembahkan oleh Dheva Anrimusthi dari nomor tunggal putra SU5 dan Leani Ratri Oktila dari nomor tunggal putri SL4.
Sedangkan medali emas disabet Leani Ratri Oktila/Khalimatus Sadiyah dari nomor ganda putri SL3-SU5 dan Hary Susanto/Leani Ratri Oktila dari nomor ganda campuran SL3-SU5.
Inilah pencapaian terbaik Kontingen Indonesia dari total 11 kali ikut serta dalam pesta olahraga terbesar di dunia untuk atlet-atlet difabel tersebut.
Sebelumnya, pencapaian terbaik Indonesia dari segi perolehan medali terjadi di Paralimpiade Toronto 1976 yang notabene penampilan perdana Tanah Air. Total enam medali mampu dibawa pulang, dengan perincian dua emas, satu perak, dan tiga perunggu.