Kontingen Papua Cetak Sejarah Baru di PON XX
INDOSPORT.COM - Kontingen Papua telah mencetak sejarah baru di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Untuk pertama kali dalam sejarah, kontingen Papua mengemas 32 medali emas dan masih bertengger di posisi kedua klasemen perolehan medali sementara.
Pencapaian kontingen tuan rumah itu terbilang fantastis karena perolehan 32 medali emas bisa diraih dalam waktu 14 hari. Tak hanya medali emas, Papua juga sudah mengumpulkan 15 medali perak dan 34 medali perunggu, dengan total 81 medali.
Dalam sejarah perhelatan PON dari masa ke masa, pencapaian terbaik Papua pernah ditorehkan pada PON XI di Jakarta tahun 1985. Ketika itu, Papua sukses finis di peringkat ke-5 dengan mengoleksi 23 medali emas, 24 perak dan 26 perunggu dengan total 66 medali.
Kontingen Papua juga tercatat pernah dua kali meraup 23 medali emas di ajang PON, yakni di PON XII tahun 1989 di Jakarta dan PON XVI Sumatera Selatan tahun 2004.
Diuntungkan menjadi tuan rumah, Papua berambisi finis di posisi lima besar pada PON XX ini dengan menargetkan 84 medali emas.
"Target yang diharapkan bisa mendapatkan 84 medali emas pada PON XX dari 37 cabor dan 56 disiplin yang akan kita ikuti," ujar Sekretaris Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Papua, Kenius Kogoya.
Sampai hari ke-14 PON XX, Papua sudah mengumpulkan 32 medali emas. Tim sepatu roda Papua mendominasi perolehan medali tuan rumah, dengan jumlah 8 medali emas, 2 medali perak dan 5 medali perunggu. Diikuti oleh cabor muay thai dengan raihan 6 medali emas dan 6 medali perunggu.
Kontingen Papua masih berpeluang besar menambah pundi-pundi medali emasnya di sejumlah cabang dan disiplin olahraga.
Bonus besar yang dijanjikan oleh Pemerintah Provinsi Papua bagi peraih medali menjadi motivasi besar bagi para atlet Papua untuk tampil habis-habisan berburu prestasi tertinggi di PON XX.
Atlet peraih medali emas di kategori perorangan akan mendapatkan bonus sebesar Rp1 miliar, dan untuk kategori beregu akan diberikan dana Rp650 juta per atlet. Untuk peraih medali perak akan diganjar bonus sebesar Rp500 juta di kategori perorangan dan Rp325 juta peratlet di kategori beregu.
Sementara peraih medali perunggu perorangan akan mendapatkan bonus senilai Rp250 juta dan Rp162,5 juta di nomor beregu. Bagi yang tidak mendapatkan medali juga akan diberikan bonus masing-masing atlet sebesar Rp10 juta.