Jelang Asian Games 2018, Palembang Darurat Kabut Asap
INDOSPORT.COM - Pesta olahraga tertinggi di benua Asia, yakni Asian Games 2018 akan berlangsung di Indonesia pada 18 Agustus hingga 2 September 2018. Pagelaran Asian Games 2018 sendiri akan digelar di Jakarta dan Palembang.
Salah satu kota tempat berlangsungnya Asian Games 2018, yakni Palembang terancam gagal dijadikan venue tempat bertanding.
Pasalnya, baru-baru ini BMKG telah mendeteksi sebanyak 87 titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi (81-100%) di Sumatera dan Kalimantan.
Salah satu lokasi kebakaran adalah Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, tepatnya di Kecamatan Indralaya. Lokasi tersebut sangat dekat dengan venue tempat bertanding Asian Games 2018.
Akibat kebakaran lahan yang ditimbulkan bisa mengakibatkan kabut asap yang mengganggu dan menghambat pertandingan berlangsung.
1. Tidak Mengganggu
Menurut juru bicara BMKG, Hary Tirto menjelaskan jika kondisi ini masih terbilang normal dan tidak mengkhawatirkan. Pasalnya, dirinya memprediksi jika di bulan September di Sumatra sudah memasuki musim hujan.
"Tidak akan signifikan dalam hal penyelenggaraan Asian Games. Tidak akan seperti tahun 2015 karena pola musimnya juga berbeda. 2015 itu tahun kering, 2018 itu tahun normal," ungkapnya kepada BBC News Indonesia.
"Untuk bulan Agustus potensi hujan ada di Sumatera bagian tengah sampai utara. Itu potensi hujannya lebih besar dari bagian Selatan, (yakni) Sumatera Selatan dan Lampung.”
"Jadi sebagai gambaran, intensitas hujan dalam kisaran 100-300 mm per bulan itu ada di Sumatera bagian tengah hingga utara, sementara yang lebih besar curah hujannya di atas 300 mm per bulan itu berpotensi di Aceh, Sumatera Utara, Riau bagian timur, Kalimantan, Sumatera Barat, dan Papua," tuturnya.
2. Siapkan Satgas
Lebih lanjut, Hary menambahkan siap menurunkan personil khusus guna mencegah dan bisa membantu memadamkan kebakaran di area hutan. Hal itu dilakukan guna bisa memberikan rasa aman dan nyaman selama berlangsung ajang Asian Games 2018.
"Untuk Satgas internal Polres Ogan Ilir, kita menurunkan 75 personel yang kita siagakan untuk mengantisipasi kejadian-kejadian kebakaran hutan dan lahan.”
“Di samping itu, tugas Satgas ini juga selalu mengimbau kepada masyarakat secara persuasif agar tidak membuka lahan maupun kebun dengan cara membakar," kata Ghazali.
"Semua personel bisa memonitor, jadi kita secepat mungkin bisa menangani titik api," pungkasnya.
Luar Biasa! Tim LKG SKF Indonesia Berhasil menumbangkan Denmark 18 Gol Tanpa Balas