x

GANEFO: Olimpiade 'Tandingan' yang Lambungkan Nama Indonesia

Kamis, 9 Agustus 2018 15:32 WIB
Editor: Abdurrahman Ranala
Pesta Olahraga Negara-Negara Berkembang.

INDOSPORT.COM - Tak hanya SEA Games dan Asian Games, Indonesia juga pernah menyelenggarakan GANEFO. GANEFO menjadi bukti bahwa Indonesia menjadi negara yang terpandang di mata dunia. 

Sebentar lagi, Asian Games 2018 Jakarta-Palembang akan segera dilaksanakan. Indonesia untuk kedua kalinya dipercaya menjadi tuan rumah pesta olahraga terbesar bagi negara-negara di Benua Asia tersebut. 

Penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018 tak lepas dari kesuksesan Indonesia menggelar berbegai event olahraga kelas internasional di masa lalu. Salah satu event olahraga yang sukses melambungkan nama Indonesia di kancah olahraga dunia adalah Games of New Emerging Forces atau GANEFO

Baca Juga

GANEFO atau yang dalam Bahasa Indonesia berarti, Pesta Olahraga Negara-negara Berkembang menjadi bukti bahwa Indonesia mampu menyelenggarakan event olahraga sekelas Olimpiade. Berbeda dengan Asian Games yang hanya diikuti negara-negara Asia, GANEFO juga diikuti oleh negara-negara Eropa, Afrika, dan Amerika Latin. 

GANEFO yang terselenggara pada 10-22 November 1963 tersebut juga menunjukkan bahwa olahraga tak bisa dilepaskan dari ranah politik. 


1. Politik dan Olahraga

Suasana penyelenggaraan Games of The New Emerging Forces (Ganefo).

Berbeda dengan pandangan International Olympic Committee (IOC) bahwa olahraga tidak boleh dicampur aduk dengan politik, GANEFO menjadi jawaban bahwa olahraga dan politik tak bisa dipisahkan. 

Pernyataan dari IOC bahwa "Sports are sports! Do not mix sports with politics" dibalas oleh Indonesia terutama melalui Menteri Olahraga saat itu Maladi. 

"Sport tidak dapat dipisahkan dengan politik, yang secara terus terang dan terbuka dinyatakan oleh Indonesia kepada dunia" ~ Maladi, Menteri Olahraga era Presiden Soekarno

Apa yang disampaikan oleh Maladi tersebut kembali disampaikan saat konferensi persiapan GANEFO pada 27 April 1963. Sikap IOC yang memisahkan politik dari olahraga menjadi bumerang ketika sejarah mencatat keputusan politk di Olimpiade dan African Games. 

Baca Juga

Maladi menyampaikan "Bukankah itu politik jika Belgia menolak ikut sertanya Jerman dan Austria dalam Olimpiade 1920 Antwerpen? Bukankah itu politik jika pemerintah kolonial di Afrika melarang atlet nasional dari negara-negara jajahan Afrika untuk ikut serta dalam African Games 1929 di Aleksandria?" 

Standar ganda yang dipakai oleh IOC yang digunakan untuk mencekal keikutsertaan Indonesia di Olimpiade tersebut membuat Presiden Soekarno geram. 

"IOC telah menunjukkan bahwa IOC hanyalah sebuah alat imperialisme, termasuk politik. Olimpiade telah terbukti secara tersbuka sebagai alat imperialisme. Maka lebih baik kita terus terang saja, bahwa sport tidak dapat dipisahkan dengan politik, dan Indonesia secara terang-terangan sekarang mengusulkan untuk menggabungkan olahraga dengan politik," ujar Bung Karno dalam pidatonya, dikutip dari buku berjudul 'GANEFO, Olimpiade Kiri di Indonesia' karya Muhidin M.Dahlan. 


2. GANEFO Dimana-mana

Soekarno-Hatta dan sepakbola Timnas Hindia Belanda.

Semarak dan euforia GANEFO 1963 menjangkiti seluruh lapisan masyarakat tak hanya di Jakarta sebagai tuan rumah, tapi ke seluruh Indonesia. Dan demam GANEFO digambarkan melebihi demam Asian Games 1962 bahkan Asian Games 2018 yang sebentar lagi akan berlangsung. 

Melalui komando kepada Menteri Olahraga Maladi, Presiden Soekarno menebarkan faham 'Sport-minded' kepada bangsa Indonesia. 

"Maladi, engkau aku jadikan Menteri Olahraga dan perintahku kepadamu ialah buatlah seluruh bangsa Indonesia ini sport-minded. Dari orang Indonesia yang sudah kakek-kakek, nenek-nenek sampai kepada anak-anak yang masih kecil, jadikanlah seluruh Rakyat Indonesia sport-minded. Kuperintahkan: Gerakkan, gerakkan, gerakkan seluruh bangsa Indonesia dan seluruh bangsa New Emerging Forces ini, dengan cara yang sehebat-hebatnya," perintah Presiden Soekarno kepada Maladi. 

Hasilnya, GANEFO membuat Jakarta berubah menjadi lebih semarak melebihi perayaan HUT RI. Bendera dan spanduk berwarna-warni menghiasi seluruh sudut Ibu Kota. 

GANEFO mulai muncul dimana-mana, spanduk dengan slogan-slogan seperti "GANEFO Kemauan Sejarah", "GANEFO Gagasan Bung Karno Menjadi Milik Dunia", "Dengan Iman Teguh GANEFO Pasti Sukses", menghiasi sudut kota. Kendaraan umum seperti bis, oplet, bemo dihiasi dengan poster bertuliskan GANEFO. 

Lima replika obor raksasa setinggi 25 meter dipancangkan di Pasar Baru, Jalan Segara, Jalan Medan Merdeka Barat, dan Jalan Husni Thamrin. GANEFO juga menimbulkan semangat rakyat untuk menyukseskannya. 

Warga di lereng Gunung Merapi hingga Sumatera Utara memberikan sumbangan yang disebut 'Dana Amal GANEFO' untuk turut serta menyukseskan GANEFO. Dan sangking semaraknya GANEFO, ada pasar bernama GANEFO di Demak, Jawa Tengah. 

Di Sragen ada jembatan bernama GANEFO, bahkan ada es lilin yang dinamakan Es GANEFO. Hal itu menjadi bukti bahwa semarak GANEFO ada dimana-mana. 


3. Kesuksesan GANEFO

Dr. Ir. H. Soekarno adalah Presiden Indonesia pertama.

GANEFO sendiri membuktikan bahwa Indonesia sukses dalam dua hal, yaitu sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Dalam penyelenggaraan, Indonesia berhasil mengundang 46 negara dari Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin serta 2.700 atlet. 

Dalam segi prestasi, Indonesia menempati urutan ketiga di bawah dua negara raksasa olahraga dunia, China dan Rusia (Uni Soviet). Kontingen Indonesia mempersembahkan 21 medali emas, 25 medali perak, dan 35 medali perunggu. 

Kesuksesan GANEFO membuat mata dunia terbuka, bahwa negara berkembang seperti Indonesia mampu melaksanakan pesta olahraga sekelas Olimpiade bahkan disebut sebagai 'Olimpiade Tandingan'. Kesuksesan GANEFO juga menjadi salah satu tonggak kepercayaan dunia kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah berbagai ajang olahraga antar negara. 

Ikuti terus berita seputar sepak bola dan Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT

Asian GamesAsian Games 2018Asian Games 1962SoekarnoFlashbackGames of The New Emerging Forces (GANEFO)Ir. Soekarno

Berita Terkini