Klarifikasi Sekolah soal Honor Penari Ratoeh Jaro yang Tertahan di Asian Games 2018
INDOSPORT.COM – Pihak SMA Negeri 78 Jakarta Barat membantah adanya bonus yang diterima usai sukses memeriahkan Asian Games 2018. Karena menurut Wakil Bidang Kesiswaan SMAN 78 Jakarta, Zainuddin, pihaknya melakukan itu dengan sukarela.
Seperti yang diketahui, SMAN 78 dan SMAN 23 Jakarta turut memeriahkan pembukaan Asian Games 2018 melalui tarian Ratoeh Jaro. Namun, para penari Ratoeh Jaro ini dikabarkan tidak mendapatkan honor dari pihak sekolah.
“Istilah honor itu tidak ada. Dari uang itu, kami diminta mengelola persiapan Asian Games 2018 sampai selesai,” ujar Zainuddin seperti dikutip dari Antaranews.
“Saya tidak sepakat (jika) itu dibilang honor, karena dari awal semua dilakukan secara sukarela. Tidak pernah ada pembicaraan soal honor.”
Sementara itu, Wakil Bidang Kesiswaan SMAN 23 Jakarta, Edi Susilo mengaku terkejut dengan hadirnya kabar jika pihak sekolah menahan honor untuk siswanya yang tampil dalam pembukaan Asian Games 2018.
“Di dalam perjanjian itu sama sekali tidak ada kata-kata honor, hanya operasional. Buat menyewa bus saja sekitar lima juta. Kami pakai dua bus dan itu harus bus yang sesuai standar mereka, bukan bus sembarangan. Belum lagi buat makan dan minum siswa,” ucapnya.
1. Pihak Sekolah Siap Cairkan Dana
Masalah ini sebenarnya sudah sempat dibahas dengan parwakilan beberapa sekolah yang terlibat dalam penampilan Ratoeh Jaro ini. Hasilnya, pihak sekolah sepakat untuk tidak mengurangi nilai kompensasi dari INASGOC untuk para siswa.
INASGOC sendiri dikabarkan memberikan dana kompensasi sebesar Rp200 ribu per hari selama menjalani latihan di Gelora Bung Karno (GBK).
“Tidak masalah, kalua mereka mau (honor yang dimaksud) nanti bisa dicairkan. Kami dan sejumlah sekolah lain sudah sepakat tidak akan mengurangi nilai (uang) kompensasi dari INASGOC untuk murid-murid,” lanjut Zainuddin.
Terus Ikuti Berita Sepak Bola dan Olahraga Lain Serta Serba-serbi Asian Games 2018 di INDOSPORT.COM.