Mick Schumacher Jadi Pembalap F1 Paling Merugikan, Sampai Rp76 Miliar!
INDOSPORT.COM - Mick Schumacher, pembalap tim Haas, dinobatkan sebagai pembalap yang paling merugikan timnya di Formula 1 2021 ini.
Hal ini diungkapkan oleh penelitian di sebuah situs penggemar F1, yakni F1maximaal. Dalam penelitian tersebut, Mick telah merugikan tim sebesar empat juta poundsterling (Rp75,8 miliar).
Dana sebesar itu harus dikeluarkan timnya untuk mereparasi mobil Haas VF-21 miliknya usai mengalami banyak tabrakan di sepanjang gelaran F1 musim ini.
Bahkan, putra legenda dari Michael Schumacher ini telah menghabiskan satu juta poundsterling hanya dalam satu balapan, yakni di GP Arab Saudi pada Minggu, 6 Desember 2021. Dalam balapan ini, Mick mengalami kecelakaan parah dengan menabrak dinding pembatas lintasan di tikungan ke-23.
Balapan pun sempat dihentikan sementara dan panitia penyelenggara mengeluarkan red flag untuk membereskan puing-puing sisa kecelakaan tersebut.
Jika ditotal, kecelakaan Mick ini telah menghabiskan delapan sayap depan baru dan sembilan set suspensi baru di sepanjang F1 2021.
Akibat buruknya performa yang dimilikinya, pembalap 22 tahun ini juga bahkan tak mampu meraih satu poin apapun di sepanjang musim ini.
Sama seperti Mick, rekan timnya, Nikita Mazepin, juga gagal mendulang satu poin pun. Inilah yang membuat Haas sangat terpuruk di 2021 ini.
1. Pembalap Lain yang Paling Merugikan
Di sisi lain, Charles Leclerc menempati peringkat kedua dalam daftar pembalap yang paling merugikan timnya. Pembalap Scuderia Ferrari ini telah menghabiskan dana sebesar hampir 3,5 juta poundsterling (sekitar Rp66 miliar).
Lalu, sang juara F1 2021, Max Verstappen, berada di urutan ketiga. Pembalap tim Red Bull Racing ini telah menghabiskan dana sebesar 3,3 juta poundsterling (sekitar Rp62 miliar) untuk biaya perbaikan mobilnya.
Sementara itu, Lewis Hamilton menjadi salah satu pembalap yang paling bermain aman. Bintang dari tim Mercedes AMG ini menempati posisi ke-13 dengan total biaya perbaikan kurang lebih satu juta poundsterling (sekitar Rp19 miliar).