Penuh Drama di F1 GP Inggris, Ini Rintangan yang Dilalui Charles Sainz Menuju Kemenangan Perdananya
INDOSPORT.COM – Pembalap Ferrari, Carlos Sainz, akhirnya meraih kemenangan Formula 1 perdananya pada ajang GP Inggris yang berlangsung hari Minggu (04/07/22).
Balapan yang mendebarkan itu diwarnai berbagai drama, mulai dari kecelakaan pada putaran pertama hingga kekacauan tambahan dari invasi trek oleh para demonstran lingkungan hidup.
Pembalap Red Bull, Sergio Perez, menjadi runner-up setelah tertinggal 3,779 detik dari Sainz disusul sang pembalap tuan rumah, Lewis Hamilton, di posisi ketiga.
"Ya! Kami berhasil! Vamos!" seru Sainz penuh kegembiraan melalui radio setelah kemenangan yang cukup tak terduga itu.
Pembalap asal Spanyol tersebut memulai dari posisi terdepan untuk pertama kalinya dan dalam balapan ke-150-nya.
"Saya tidak tahu harus berkata apa, ini luar biasa. Kemenangan pertama saya dari 150 balapan dengan Ferrari di Silverstone, saya tidak bisa meminta lebih. Ini hari yang sangat istimewa, hari yang tidak akan pernah saya lupakan, akhir pekan yang sangat istimewa.”
Kemenangan itu mengakhiri enam kemenangan beruntun Red Bull dan membuat Sainz menjadi pembalap Spanyol kedua yang memenangkan Grand Prix setelah Fernando Alonso.
Sembilan lap terakhir berlangsung dengan heboh dan penuh drama salip menyalip saat safety car masuk dan Sergio Perez-Charles Leclerc-Lewis Hamilton bertarung untuk posisi kedua.
Juara dunia Max Verstappen harus puas di posisi ketujuh setelah diperlambat oleh mobil yang rusak akibat insiden serpihan puing karbon.
Leclerc, yang memimpin dengan 12 lap tersisa, juga harus tetap full senyum meski finis tidak menyenangkan di urutan keempat setelah melakukan strategi yang membuatnya kehilangan kemenangan.
1. Hari Sial Max Verstappen dan George Russell
Urutan keenam sendiri diisi oleh pembalap McLaren, Lando Norris. Sedangkan pembalap asal Jerman, Mick Schumacher, duduk di tempat kedelapan.
Putra pembalap legendaris Michael Schumacher itu mencetak poin pertamanya di F1 untuk Haas. Sedang rekan setimnya, Kevin Magnussen, finis di urutan ke-10.
Juara dunia empat kali, Sebastian Vettel, naik dari peringkat ke-18 menjadi peringkat kesembilan untuk Aston Martin teepat di ulang tahunnya yang ke-35 itu.
Secara keseluruhan, hanya ada 14 finisher. Enam lainnya dinyatakan DNF.
Balapan kali ini diwarnai bendera merah dan dihentikan selama satu jam setelah pembalap muda asal China, Guanyu Zhou dari Alfa Romeo mengalami kecelakaan.
Ia terjepit di antara dinding ban dan pagar pembatas di lap pertama. Dengan itu, ia langsung diberi izin medis.
Alex Albon dari Williams dan George Russell dari Mercedes, yang sebelumnya jarang absen dari lima besar, kali ini juga harus terjebak dalam pembantaian putaran pertama. Albon bahkan kemudian harus dilarikan ke rumah sakit untuk pemeriksaan.
Sementara bendera merah dikibarkan, sekelompok pengunjuk rasa “Just Stop Oil” berlari ke trek di Wellington Straight dan mencemooh kerumunan sebelum akhirnya digiring pergi.
Dari tribun penonton sendiri juga sempat terjadi drama kecil saat beberapa orang meneriaki Verstappen terkait kasus rasisme yang menimpa calon mertuanya, Nelson Piquet.
Belum lama ini ayah dari Kelly Piquet, kekasih Verstappen, itu mendapat teguran resmi dari F1 karena rasis pada Lewis Hamilton.
2. Charles Leclerc Tak Putus Harapan pada Ferrari
Masih dari balapan di Sirkuit Silverstone, pembalap asal Monaco, Charles Leclerc, menegaskan bahwa dirinya masih punya harapan terhadap Ferrari meskipun habis dikecewakan oleh timnya itu.
Pembalap berusia 24 tahun itu tidak kehilangan kepercayaan pada timnya meski sudah menghilangkan kesempatan menangnya di F1 GP Inggris karena strategi yang kacau.
Leclerc berkomentar terkait hal tersebut dalam wawancaranya kepada BBC. Lebih lanjut, ia juga sudah membagikan pernyataan secara langsung melalui akun Twitter-nya.
"Itu tidak baik. Saya harus mengatakan bahwa saya merasa setiap balapan (F1) itu tidak terlalu mempengaruhi saya. Tapi saya lebih memilih untuk tidak mempermasalahkan hal ini," ujar Leclerc seperti dilansir bbc.com (03/07/22).
Kemalangan Leclerc di Silverstone tersebut menguntungkan rekan setimnya, Carlos Sainz, seorang pembalap yang terkenal ramah dan menyenangkan.
Leclerc sendiri cukup dekat dengan Sainz. Hal inilah yang membuat pembalap kelahiran Monte Carlo itu menegaskan bahwa yang lebih penting kali ini adalah kemenangan sang rekan.
Baca selengkapnya: Dianaktirikan Ferrari, Charles Leclerc: Saya Kecewa, Tapi Saya Masih Punya Harapan