Berebut Puncak Klasemen MotoGP, Fabio Quartararo Ungkap Lawan Terberatnya
INDOSPORT.COM – Pembalap MotoGP, Fabio Quartararo, menyebukan lawan terberat utuk mencapai puncak klasemen bukan hanya Francesco Bagnaia.
Fabio Quartararo turut membeberkan tekanan dalam MotoGP Thailand. Ia mengaku kesulitan dan mulai membuat kesalahan balapan kala itu.
“Saya membuat kesalahan dan memulai dengan tekanan ban yang sangat tinggi,” ungkap Quartararo dikutip dari Speedweek.
“Tentu sulit, saya membuat keputusan untuk tidak berbicara kepada pers dan saya meminta maaf kepada sema orang yang datang ke Thailand,” tambahnya.
Sementara itu, Quartararo kehilangan tiga poin dalam karir eMotoGP-nya sejauh ini. Posisi ke-17 di Buriram adalah hasil terburuk kedua setelah posisi ke-18 di Aragon.
Fabio Quartaro dan Francesco Bagnaia menjadi pembalap teratas dalam klasemen MotoGP. Bagnaia hanya terpaut dua poin dari posisi puncak.
Balapan ketiga hingga terakhir musim ini hampir tidak berakhir manis bagi pembalap asal Prancis itu.
“Saya pikir kami harus memikirkan MotoGP 2022. Saya ingin balapan demi balapan, seperti pada awal musim,” katanya.
Francesco Bagnaia sendiri sedang dalam performa terbaiknya. Ia mengumpulkan 61 poin dari empat balapan. Meski begitu, Bagnaia bukan ancaman terbesar untuk Quartararo.
“Kami hampir sejajar dengan Pecco, tapi saya tidak melihat Pecco. Aleix (Espargaro), Enea (Bastianini) dan Jack (Miller) juga ada di sana,” pungkasnya.
1. Musim yang Berat Bagi Quartararo
Nama Fabio Quartararo sendiri melambung setelah ia berhasil meraih gelar juara dunia MotoGP pada tahun 2021.
ia sendiri mencatatkan rekor baru dengan menjadi pembalap asal Prancis pertama yang sukses menjuarai MotoGP.
Namun ia sendiri mengaku kesulitan pada musim ini. Pada balapan terakhir di MotoGP Thailand ia hanya mampu finis di posisi ke-17.
Oleh karena itu, sisa balapan di musim ini menjadi laga mati-matian bagi pembalap yang dijuluki El Diablo itu.
Quartararo bahkan sempat bungkam karena performanya yang kurang maksimal pada beberapa balapan terakhir. Ia akhirnya buka suara.
“Saya mengharapkan balapan yang lebih baik, tentu saja,” tuturt Quartararo di konferensi pers jelang MotoGP Australia.
El Diablo sendiri mengaku kesulitan dalam beberapa balapan terakhir. Ia juga mengiyakan jarak klasemen antara dia dan Bagnaia saling berdekatan.
Ia juga menyoroti persaingan antara lima pembalap yang berpeluang besar meraih gelar di sisa laga MotoGP di tahun ini.
“Oke, tiga besar sedikit lebih dekat. Namun, saya berpikir kami harus berpikir balapan demi balapan. Saya kira (GP Australia) bisa menjadi race yang bagus untuk kami,” tutur Quartararo.
Fabio Quartararo sendiri merasakan tekanan jelang MotoGP Australia 2022. Namun, ia mengungkapkan pengalaman dua tahun terakhir bisa memberikannya pelajaran.