5 Pembalap Mau Tidak Mau Harus Bangkit di Formula 1 2023. Awas Kena Tendang
INDOSPORT.COM - Formula 1 2023 sebentar lagi akan dimulai. Turnamen bergengsi balap mobil ini akan dihelat pertama kalinya di musim baru pada awal Maret mendatang.
Tepatnya pada 5 Maret 2023 dengan GP pertama berlokasi di Bahrain International Circuit, Sakhir.
Ada sebuah fakta menarik jelang Formula 1 2023 dimulai. Yakni banyaknya pembalap yang diikat kontrak jangka panjang oleh masing-masing timnya.
Namun ternyata masih banyak pembalap di Formula 1 2023 yang masih harus membuktikan dirinya layak dipertahankan oleh tim.
Apalah sejumlah pembalap yang baru saja berlabuh ke sebuah tim. Ada juga rookie yang punya tekanan untuk menggebrak dominasi para seniornya.
INDOSPORT sudah merangkum 5 pembalap Formula 1 2023 yang harus bangkit secara performa agar tidak tersingkir dari timnya. Siapa saja mereka?
5. Carlos Sainz Jr.
Baru gabung di awal musim 2022, Scuderia Ferrari langsung memberikan kontrak dengan durasi panjang kepada Carlos Sainz Jr.
Sainz berhasil merebut kemenangan pertama sepanjang karirnya di F1 pada GP Inggris 2022.
Dia juga berhasil naik podium beberapa kali sepanjang musim lalu, yang membuatnya semakin pantas untuk mengalahkan Charles Leclerc, rekan setimnya.
Namun, untuk mencegah Ferrari memprioritaskan satu pembalap yakni Leclerc, Sainz perlu lebih konsisten. Karena beberapa kesalahan masih terjadi di musim lalu.
1. 4. Sergio Perez
Ada semacam keyakinan bahwa pembalap kedua milik Red Bull, seperti yang dirasakan para rekan setim Max Verstappen sebelumnya, seolah dikutuk. Tapi itu tidak berlaku bagi Sergio Perez.
Sejak gabung dengan Oracle Red Bull Racing pada Formula 1 2021, Perez memang sudah diplot sebagai pengawal Verstappen.
Hasilnya, Verstappen berhasil merebut gelar juara F1 pada 2021 dan 2022, Red Bull juga menjadi konstruktor terbaik di 2022.
Namun, Sergio Perez juga tidak hanya mengawal Verstappen, dirinya musim 2022 juga menempati urutan ketiga di klasemen akhir Formula 1 2022.
Yang berarti dia nyaris juara, dan jika pada Formula 1 2023 dirinya flop atau bahkan keluar 10 besar, ada kemungkinan Red Bull bisa saja menendangnya keluar.
3. Pierre Gasly
Pada Oktober 2022 lalu adalah momentum untuk karir Pierre Gasly sebagai rider Formula 1, setelah Tim BWT Alpine F1 mengumumkan namanya sebagai pembalap di 2023.
Pada 2019 lalu, sebenarnya Gasly dicap gagal oleh Red Bull dan langsung dibebastugaskan. Dia pun dikirim kembali ke tim satelit ‘junior’ yakni Scuderia AlphaTauri Red Bull.
Yang ternyata degradasi ke tim junior itu mampu mengangkat performanya di arena balap. Yang terbukti ketika dia memenangkan GP Italia Monza pada tahun 2020 lalu.
Kepindahannya ke Alpine dengan durasi kontrak panjang, sempat mengundang pandangan pesimis dari para pengamat.
Pierre Gasly diprediksi bisa kesulitan karena harus berpartner dengan mantan rivalnya di gokart, Esteban Ocon. Oleh karena itu, menarik dilihat bagaimana Gasly menghadapi situasi ini.
2. 2. Yuki Tsunoda
Yuki Tsunoda mungkin masih dipandang sebagai rookie di dua tahun pertama debutnya di Formula 1 2021 dan 2022.
Bahkan dirinya kerap kali kecelakaan di sepanjang Formula 1 musim 2021. Di 2022, dia juga berulang kali keluar arena balap dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Musim 2023 akan menjadi musim ketiganya, nampaknya Scuderia AlphaTauri tidak mau lagi mentoleransi kesalahan Yuki. Dia tidak akan lagi dipandang sebagai rookie di musim ini.
1. Lance Stroll
Lance Stroll merupakan putra dari salah satu pemilik Tim Aston Martin F1, yakni Lawrence Stroll. Namun hal tersebut tidak bisa membuatnya merasa aman di tim.
F1 musim 2023 merupakan tahun ketujuhnya di level tertinggi balapan mobil mesin jet. Dia sebenarnya punya kualitas untuk bersaing dengan para pembalap top lainnya.
Tapi, dua tahun terakhir hanya finish di luar 10 besar, Stroll harus mengangkat performanya jika mau tetap dipertahankan oleh Aston Martin Aramco Cognizant F1 Team.