Fakta Menarik Sirkuit Bahrain, Tempat Pembuka F1 2023
INDOSPORT.COM - Berikut beberapa fakta menarik tentang sirkuit Bahrain yang akan jadi pembuka F1 2023 seri GP Bahrain.
Formula 1 merupakan turnamen balap mobil bermesin jet sehingga disebut jet darat yang akan segera kembali memulai musim baru.
F1 2023 akan dimulai tepat pada tanggal 5 Maret 2023 mendatang dengan GP pertama digelar di Bahrain International Circuit, Sakhir.
F1 2022 kemarin berlangsung cukup seru dengan Red Bull Racing F1 berhasil mempertahankan statusnya sebagai juara konstruktor dua tahun berturut-turut.
Selain menjadi juara konstruktor berturut-turut, pembalap Red Bull Racing F1 juga berhasil mempertahankan gelar juara dunianya dua musim berturut-turut.
Dia adalah Max Verstappen yang berhasil membawa bendera Red Bull Racing F1 dengan memuncaki klasemen akhir bersama mobil RB-18 miliknya.
Dia menyegel gelar juara Formula 1 2022 tepatnya di GP Formula 1 Jepang 2022 dan mengakhiri musim dengan 454 poin, sebuah rekor poin terbanyak dalam satu musim.
Dua kali juara beruntun membuat Verstappen paling dinantikan penampilannya di F1 2023 mendatang. Apalagi dia masuk menjadi salah satu pembalap termuda yang menang F1.
Demi bisa mengamankan gelar juaranya musim depan, Max Verstappen berambisi untuk kembali menorehkan performa apik di musim 2023.
Untuk Formula 1 musim 2023 sendiri akan mulai digelar pada Minggu, 05 Maret 2023 mendatang di GP Bahrain. Sirkuit Bahrain Internasional akan jadi trek para pembalap, berikut beberapa fakta menariknya:
1. Memiliki Enam Layout Alternatif
Berbeda dari kebanyakan sirkuit F1 di dunia, Sirkuit Bahrain memiliki layout yang tak biasa yakni banyak jalur alternatifnya, sehingga memungkinkan untuk menggelar berbagai jenis balapan tidak hanya mobil.
Seperti Formula 1 Gulf Air Bahrain Grand Prix, FIA World Endurance Championship Six Hours of Bahrain, balapan di Seri GP2 dan Porsche Mobil 1 Supercup.
Total ada enam letak alternatif di sirkuit Bahrain. Panjang lintasan yang digunakan untuk balap F1 mencapai 5,412 km dengan 15 tikungan.
Sirkuit F1 Pertama di Timur Tengah
Sirkuit Bahrain menjadi sejarah bagi dunia olahraga otomotif di kawasan Timur Tengah. Pasalnya, ini menjadi sirkuit balapan pertama yang ada di Timur Tengah.
Dirancang oleh Herman Tillke dan pertama kali menggelar balapan pada tahun 2004. Sirkuit ini dibangun dengan menghabiskan biaya mencapai 150 juta dolar Amerika Serikat.
Jika dirupiahkan setara Rp 2,1 Triliun (1 USD = Rp 14.074,53 kurs 29 November 2020).
Disinari Lampu Sepanjang Lintasan
Sebelum GP Abu Dhabi, F1 sudah lebih dahulu sering menggelar balapan malam di Sirkuit Bahrain. Pada tahun 2014, Sirkuit Bahrain pertama kalinya menyelenggaran night race.
Sepanjang 495 tiang lampu dan 4.500 perlengkapan lampu yang menghabiskan dana sekitar 17 juta dolar Amerika atau Rp 239,2 Miliar.
2. Tidak Ada Sampanye di Podium
Peraturan kerajaan Bahrain tidak mengizinkan minum atau menampilkan merek alkohol di depan umum.
Sehingga untuk perayaan di podium, pembalap diberi minuman sirup mawar non-alkohol untuk disemprotkan yang dikenal dengan nama Waard.
Tikungan Schumacher
Tikungan di Sirkuit Bahrain rata-rata ditandai dengan menggunakan nomor.
Namun hanya ada satu tikungan yang menggunakan nama pembalap legendaris Ferrari, yakni Michael Schumacher.
Hal itu sebagai bentuk penghormatan atas jasanya, setelah memenangkan balapan pertama pada 2004 silam dengan Ferrari.