Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna, Kedua dan Terakhir Kalinya Ganda Putri Indonesia Juara All England
INDOSPORT.COM - Ganda putri Indonesia Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna merupakan pebulutangkis andalan Indonesia kedua dan terakhir kalinya yang mampu menjuarai All England.
Turnamen All England pertama kali digelar pada 1899 silam. Bisa dibilang kalau kompetisi ini sebagai kejuaraan bulutangkis bergengsi di dunia.
Nama Indonesia pada ajang All England bisa dibilang sangat diperhitungkan usai banyaknya pebulutangkis Tanah Air yang mengumandangkan lagu 'Indonesia Raya' di negeri orang.
Pertama kalinya Indonesia juara di All England terjadi pada 1959 silam melalui sektor tunggal putra, yakni Tan Joe Hok atau Hendra Kertanegara.
Usai prestasi tersebut beberapa nomor lainnya juga kerap meraih gelar juara All England. Salah satunya adalah ganda putri Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna.
Nama keduanya bagi kalangan pecinta bulutangkis era dulu tentu tidak asing. Sebab perjuangannya sangat dikenang oleh publik Indonesia.
1. Raih Gelar Juara
Prestasi Verawaty Fajrin/Imelda Wiguna ketika menjuarai All England terjadi pada edisi 1979 silam. Di mana jalan terjal harus dilalui pasangan ini.
Sejak awal persiapan saja, Verawaty/Imelda terus digojlok latihan sparring partner dengan atlet laki-laki. Hal ini tentu menguras energi.
Selain itu berbagai kendala kerap dialami oleh Verawaty/Imelda ketika perjalanan ke Inggris. Tetapi semuanya terbayar ketika meraih gelar juara.
Bermain di Wembley Arena, London, Inggris, 25 Maret 1979 silam, Verawaty/Imelda mampu melewati lawan-lawannya dengan tidak mudah.
All England edisi ke-69 ini mampu mencapai babak final dan bersua dengan wakil ganda putri asal Jepang Atsuka Tokuda/Mikiko Takada.
Pada set pertama Verawaty/Imelda mampu mengandaskan Atsuko/Mikiko dengan skor 15-3. Tentu peluang terbuka untuk menang bagi Verawaty/Imelda hampir digenggam.
Akan tetapi ketika bermain di set kedua, Atsuko/Mikiko mampu membuat ganda putri Indonesia ini kewalahan. Akhirnya set kedua dimenangkan lawan 10-15.
Di set penentuan, Verawaty/Imelda belajar dari pertandingan sebelumnya. Mereka bermain disiplin hingga akhirnya menang dengan skor 15-5 dan meraih gelar All England 1979.
Gelar ini merupakan yang kedua untuk nomor ganda putri. Pasangan pertama yang sukses meraih gelar adalah Minarni Sudayanto/Retno Koestijah di edisi 1968 silam.
2. Sinar Ganda Putri Menurun
Pasca dua raihan ganda putri di All England puluhan tahun silam, sinar di sektor ini mulai mengalami penurunan. Bahkan tak ada lagi gelar di nomor ini.
Prestasi terbaik ganda putri sempat bisa diulangi lagi saat Verawaty Fajrin/Ruth Damayanti pada edisi 1982. Tetapi di partai final kandas oleh wakil China Lin Yong/Wu Dixi (15-8, 15-4).
Lalu harapan kembali muncul saat Eliza Nathanael/Resiana Zelin mampu mencapai partai final pada edisi 1995 dan 1997. Namun gagal usai ditumbangkan wakil Korea Selatan.
Kini harapan muncul ketika Greysia Polii/Vita Marissa pada 2007 sempat lolos hingga perempatfinal saja. Lalu Greysia Polii sempat mengulanginya pada 2008, 2010, 2015, 2019 dengan rekan putri lainnya.
Meski begitu tampaknya ganda putri Indonesia harus bisa mengulang prestasi legenda terdahulu di ajang All England di masa depan.
Terus Ikuti Update All England dan Berita Olahraga Lainnya Hanya di INDOSPORT.COM.