Menilik Negeri Mungil Mauritius, Pusat Bulutangkis Benua Afrika
INDOSPORT.COM – Tak disangka, negara kecil Mauritius ternyata menjadi pusat dominasi bulutangkis di Benua Afrika. Ya, negara berpenghuni 1,2 juta penduduk ini memiliki atlet-atlet bulutangkis yang mampu unjuk gigi di kejuaraan internasional.
Olahraga tepok bulu mulai berkembang pesat di negara tersebut sejak beberapa tahun belakangan, bersaing dengan sepak bola yang masih menjadi olahraga paling populer.
Sekilas tentang Mauritius
Negara mungil ini berjarak 800 kilometer dari Pulau Madagaskar. Mendapat kemerdekaannya dari Inggris pada 1968, Mauritius kini memiliki sistem demokrasi yang stabil dan catatan yang bagus di bidang HAM.
Mengutip The World Factbook, hal-hal positif tersebut membuat Mauritius menarik bagi para investor dari luar negeri. Tak heran jika Mauritius menjadi salah satu negara terkaya di Afrika dan memiliki pendapatan per kapita tertinggi.
Akhir-akhir ini, Mauritius disorot karena memiliki penanganan yang baik terhadap pandemi virus Covid-19. Sejak 11 Mei lalu, negara ini dilaporkan telah bebas virus Covid-19. Kebijakan lockdown pun telah dihapuskan dan sejumlah tempat wisata telah dibuka.
Di bidang olahraga, Mauritius sudah mulai berpartisipasi di Olimpiade sejak 1984 dan tak pernah absen hingga sekarang. Namun mereka baru mendapatkan satu medali, yakni perunggu persembahan atlet tinju Bruno Julie saat Olimpiade Beijing 2008.
Bulutangkis di Mauritius
Meski tak ada info pasti sejak kapan bulutangkis diperkenalkan ke Mauritius, sedikit banyak budaya olahraga mereka dipengaruhi oleh Inggris.
Bulutangkis di negara ini diatur oleh Asosiasi Badminton Mauritius (MBA) yang telah resmi bergabung dengan BWF.
Pelatih asal Mauritius pun dilibatkan dalam program Badminton for All, yakni proyek BWF dengan PBB untuk mengadakan pelatihan bulutangkis di negara-negara Afrika.
Sejumlah pelatih ini bertugas untuk melatih 1.500 guru olahraga yang akan membimbing aktivitas bulutangkis ke lebih dari 20 ribu anak-anak.
Dengan berakhirnya krisis virus corona di Mauritius, asosiasi bulutangkis setempat telah membuka kembali sekolah bulutangkis pada pertengahan Juni lalu.
Sebelumnya, Mauritius menjadi negara tersukses kedua dalam turnamen All Africa Senior Championships 2020 yang berlangsung di Kairo, Mesir. Tuan rumah menjadi juara umum dengan mengemas tiga medali emas dan Mauritius mengoleksi dua emas.
1. Penghasil Raja dan Ratu Bulutangkis Afrika
Mauritius memiliki sederet pebulutangkis berbakat. Salah satunya adalah Taufik Hidayatnya Afrika, yakni pemain berusia 24 tahun bernama Georges Julien Paul.
Ia mengoleksi tiga medali emas di African Youth Games 2014 dan gelar juara tunggal putra African Championships 2018 dan 2020. Georges sempat menyita perhatian para Badminton Lovers Indonesia ketika menyulitkan Anthony Sinisuka Ginting di Kejuaraan Dunia tahun lalu.
Georges Paul menjadi tunggal putra terbaik Afrika saat ini dengan jarak 5 ribu poin dari peringkat dua. Ia harus mempertahankan posisi ini demi menjaga asa berpartisipasi di Olimpiade Tokyo tahun depan.
Selain Georges Paul, ada pula Kate Foo Kune, si Ratu Bulutangkis Afrika. Pemain kelahiran 1993 ini memang berasal dari keluarga bulutangkis. Kedua orang tua serta kakak perempuannya adalah mantan atlet tepok bulu.
Kate Foo Kune mengantongi sederet medali emas di berbagai kejuaraan bulutangkis di Afrika. Sayang ia sempat terganjal kasus doping pada 2019 lalu. Namun kini ia tengah berupaya mengembalikan keadaan fisik dan mentalnya demi lolos ke Olimpiade Tokyo.