Badminton Denmark Sebut Kemungkinan Thomas - Uber 2020 Dibatalkan, Kenapa?
INDOSPORT.COM - Badminton Denmark kemungkinan akan membatalkan pagelaran Piala Thomas - Uber 2020 jika mereka tidak mendapatkan dukungan finansial dari pemerintah.
Piala Thomas - Uber 2020 diketahui akan digelar di Aarhus, Denmark pada 3 - 11 Oktober mendatang. Tetapi Direktur Badminton Denmark, Bo Jensen mengakui kalau mereka sedang mengalami masalah dari segi finansial sehingga jika tidak ada dukungan dari pemerintah perihal finansial, mungkin mereka akan memilih membatalkan kompetisi beregu tersebut.
"Ada beberapa batasan alami, tetapi mereka (pemerintah Denmark) memberi batasan pada apa yang kita bisa dan apa yang tidak bisa. Itu memukul kami secara finansial," katanya.
"Kami dapat menggunakan paket bantuan sampai batas tertentu, tetapi dengan acara besar di bola tangan dan bulutangkis ini, paket kompensasi saat ini tidak menutupi biaya dan defisit yang kami alami," ujar Bo Jensen dikutip dari media sport.tv2.dk.
Terakhir, Direktur Badminton Denmark mengatakan bahwa pemerinta setempat harus mulai melonggarkan aturan mengenai kondisi virus Corona di Denmark agar mereka bisa menggelar turnamen sebesar Piala Thomas - Uber 2020 sebagaimana semestinya.
"Oleh karena itu, jika pemerintah dan pihak berwenang terus melihat bahwa kita harus kembali ke situasi normal di masyarakat, di mana kita masih memperhitungkan COVID-19, mereka juga perlu melonggarkan beberapa kondisi kerangka kerja atau memperketat keuangan, sehingga kami juga dapat melaksanakan acara-acara ini dengan cara yang sehat secara finansial," pungkasnya.
Kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 telah mengalami dua kali penundaan. Sebelumnya, turnamen beregu putra dan putri ini akan digelar pada Mei lalu, kemudian digeser ke Agustus dan akhirnya digeser ke Oktober.
Tetapi dengan situasi finansial yang bermasalah dan aturan yang ketat dari pemerintah Denmark mengenai virus Corona, tentu saja akan menjadi sangat berat bagi Badminton Denmark untuk tetap menyelenggarakan acara akbar ini di tengah kondisi finansial yang tidak sehat.