Cerita Liliyana Natsir Pernah Marahi Tontowi Ahmad Gara-gara Ini
INDOSPORT.COM – Mantan pebulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir, mengaku pernah memarahi rekannya, Tontowi Ahmad, soal ambisi mengejar emas Olimpiade.
Liliyana Natsir atau Butet ternyata punya cerita segudang tentang kehidupannya di dalam dan luar lapangan badminton. Mulai dari masa ketika karantina, pengalaman menjadi juara dunia dengan Tontowi Ahmad.
Salah satu momen terbaiknya adalah ketika memenangkan medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bersama Tontowi Ahmad. Namun, medali emas ini ternyata diraih Liliyana dengan mudah begitu saja.
Hal ini diungkapkan langsung oleh wanita yang akrab disapa Butet dalam sebuah sesi wawancara bersama Bibli.com Rooftop Talks bertajuk “A Story Becoming No. 1.”
Liliyana Natsir menceritakan awal mula bepasangan dengan Tontowi. Dirinya tak pernah menyangka bisa adaptasi dengan mudah dan langsung menyabet juara turnamen demi turnamen yang mengantarkan mereka sebaga ganda campuran no. 1 dunia.
“Memang sudah jalannya (berpasangan dengan Tontowi), langsung juara, terus juara, dan seterusnya juara All England, juara dunia, All England lagi, nah gongnya itu di Olimpiade Rio,” ujar Liliyana.
Liliyana kemudian ditanya momen terberatnya dan tidak terlupakan ketika berpasangan dengan Tontowi. Wanita yang akrab disapa Butet ini menjawab menjelang Olimpiade Rio.
Bisa dibilang, Olimpiade Rio ini merupakan kans terakhir Liliyana untuk mempersembahkan medali emas bagi Indonesia. Di usianya yang ke-31, Liliyana tentunya sudah berpikir akan pensiun suatu saat, maka dia pun berpikir saatnya untuk membuktikan dirinya.
Disitulah ternyata Liliyana mulai menghadapi kendala dan hubungannya sempat mendingin dengan Tontowi. Liliyana yang bertekad memenangkan medali emas merasa bahwa Tontowi kurang memiliki komitmen yang sejalan dengannya.
1. Kata-kata Pedas Liliyana ke Owi
Alhasil, Liliyana pun mengeluarkan semua uneg-uneg dan ambisinya dihadapan, Tontowi, pelatih dan psikolog beberapa bulan jelang pesta olahraga empat tahunan tersebut.
"Ada satu kata-kata (saya) yang Owi ga akan lupa: 'Yang belum pernah merasakan medali Olimpiade itu elu. Harusnya elu yang lebih menggebu daripada gua. Kalau ibaratnya 2016 ga dapat medali ya mungkin Tuhan kasih perak. Elu perunggu aja ga,” sambung Liliyana.
Liliyana dan Tontowi akhirnya mulai membangun komitmen dan kekompakan mereka dari nol. Mereka juga mulai menyingkirkan ego masing-masing dan berjuang bersama memperebutkan emas.
Hasilnya, Tontowi/Liliyana berhasil memenangi medali emas usai partai final melawan ganda campuran Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di Riocentro, Rio De Janeiro, Brasil, pada17 Agustus 2016.
Di babak final tersebut, Owi/Butet mengalahkan Chan Peng/Goh Liu 21-14 21-12. Owi/Butet yang merupakan unggulan ketiga dalam ajang Olimpiade ini tak memberikan napas panjang bagi Chan Peng/Goh Liu lewat tekanan yang bertubi-tubi.
Ini juga merupakan kemenangan bersejarah bagi rakyat Indonesia di hari peringatan kemerdekaannya yang ke-71 tahun.