Maria Kristin Ungkap Titik Lemah Tunggal Putri Indonesia Saat Ini
INDOSPORT.COM – Pemenang medali Olimpiade, Maria Kristin Yulianti mengungkapkan titik lemah sektor tunggal putri Indonesia saat ini.
Sudah bukan menjadi rahasia lagi bahwa tunggal putri Indonesia dikenal sebagai salah satu sektor yang sulit memberikan gelar juara.
Butuh waktu panjang bagi sektor tunggal putri mempersembahkan gelar juara. Contohnya ialah saat Putri Kusuma Wardani atau Putri KW menjadi juara di Spain Masters 2021 pada 23 Mei lalu.
Selain menjadi gelar pertamanya di level senior, gelar Spain Masters 2021 juga menyudahi penantian tunggal putri Indonesia untuk kembali meraih gelar setelah terakhir kali di Thailand Masters 2019 oleh Fitriani.
Fenomena ini pun sempat sedikit disinggung oleh dua legenda bulutangkis Tanah Air, Liliyana Natsir dan Maria Kristin di acara ‘TekTokan Ala Butet’ di kanal YouTube PB Djarum.
Saat itu Liliyana Natsir yang bertugas sebagai pemandu acara menanyakan pendapat Maria Kristin tentang tunggal putri Indonesia saat ini serta kekurangan dan kelebihannya.
Maria Kristin menyatakan bahwa regenerasi tunggal putri memang membutuhkan waktu lama dan harus sabar, dan tak usah terlalu memusingkan pendapat netizen yang gemar mengkritik, namun tetap berusaha untuk membuktikan diri.
Lebih lanjut, Maria Kristin pun menambahkan bahwa daya tahan serta sejumlah faktor penting salah satunya mentalitas adalah hal yang perlu dimiliki oleh atlet tunggal putri Indonesia, tak melulu hanya teknik saja.
1. Pendapat Maria Kristin
“Sebenernya kalau kayak Grego (Gregoria Mariska) kan aku dulu kayak pas masih ngelatih di PB Djarum, maksudnya lawan anak didik ku juga Grego-grego juga kan,” kata Maria Kristin kepada Liliyana Natsir.
“Jadi sebenernya kalau dari teknik bagus gitu kan, tangannya bagus. Cuman ya balik lagi, main sekarang kan gak cuman teknik aja.
"Apalagi single (tunggal), ya paling gak kita daya juang mungkin ada tapi daya tahannya ada gak. Paling gak mendekati bagus gitulah, jangan teknik aja yang bagus,” tukasnya.
Lebih lanjut, Liliyana Natsir juga menambahkan bahwa memiliki daya juang, daya tahan, fisik dan mental memang harus lengkap dimiliki oleh atlet tunggal putri Indonesia.