Dibantu Musuh Jonatan Christie, Raja Bulutangkis Afrika Dapat Keuntungan Jelang Olimpiade Tokyo 2020
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis tunggal putra Mauritius, Georges Julien Paul, mendapat keuntungan berkat bantuan musuh Jonatan Christie jelang Olimpiade Tokyo 2020
Georges Julien Paul akan mewakili negaranya, Mauritius, di Olimpiade Tokyo 2020 dengan menempati urutan ke-33 di Race to Tokyo sebagai satu-satunya wakil dari benua Afrika.
Fokus mempersiapkan diri ke Olimpiade Tokyo, Julien Paul yang memenangi Kejuaraan Afrika 2020 di Mesir itu ternyata sempat kesulitan menjalani latihan di negaranya.
Pasalnya di Mauritius, pebulutangkis berusia 25 tahun ini tidak bisa menemukan pemain yang selevel dengannya untuk dijadikan sparring.
Memanfaatkan dana bantuan dari Konfederasi Kontinental Afrika, Julien Paul akhirnya memutuskan menimba ilmu ke Denmark. Di negara ini dirinya tidak hanya mendapatkan ilmu namun juga sahabat.
Julien Paul berlatih bersama sejumlah pebulutangkis Olimpiade lainnya, seperti pemain Austria Luka Wraber, pemain Swedia Felix Burestedt, pemain Amerika Serikat berdarah China, Beiwen Zhang, dan Aram Mahmoud dari Tim Olimpiade Pengungsi.
Berlatih dengan mereka, terutama Aram Mahmoud yang akan menjadi lawan potensial wakil Indonesia Jonatan Christie di fase grup, membuat Julien Paul bisa mengukur level bermainnya jelang Olimpiade.
“Sangat bagus untuk berlatih dengan atlet Olimpiade lainnya. Ini merupakan keuntungan bagi saya sebagai cara untuk mengukur level saya. Saya telah melihat peningkatan besar dalam enam minggu terakhir,” kata Julien Paul dilansir dari laman resmi BWF.
1. Sesi Latihan Berat di Denmark
Julien Paul juga menjelaskan bagaimana sesi pelatihan yang dijalaninya sejauh ini di kamp pelatihan di Denmark. Selama kamp pelatihan ini, Julien Paul harus beradaptasi dengan sesi intensitas tinggi.
“Latihan saya berjalan dengan baik. Selama beberapa minggu terakhir kami menjalani pertandingan tunggal putra yang ketat dengan sesi intensitas tinggi sebagai bagian dari pelatihan kami,” jelas Julien Paul.
Ada sekitar delapan dari kami di kamp. Saya benar-benar harus terbiasa dengan intensitas juga karena saya tidak memiliki level ini di Mauritius.”
Pebulutangkis peringkat 58 dunia ini berada di grup I bersama pemain asal Brasil Ygor Coeljo, dan pemain asal Jepang, Kanta Tsuneyama.