Gara-gara Jersey Serba Hitam, Pebulutangkis Hong Kong Keturunan Indonesia Dibully
INDOSPORT.COM – Tunggal putra Hong Kong, Ng Ka Long Angus, menjadi topik pembicaraan hangat di negaranya selama Olimpiade Tokyo 2020. Alasannya adalah jersey serba hitam yang dipakainya bertanding.
Foto Ng Ka Long membanjiri sosial media di sana usai mengalahkan pemain Meksiko, Lino Munoz, di laga pembuka Olimpiade Tokyo 2020 pada Sabtu (24/07/21) lalu. Banyak netizen yang mempermasalahkan kostum serba hitam yang dipakainya.
Sebagian netizen memuji kostum Ng Ka Long, yang dinilai sebagai pandangan politis si pemain terhadap gerakan pro-Beijing. Pasalnya, warna hitam dipakai mayoritas demonstran ketika ramai gelombang protes anti ekstradisi China pada 2019 silam.
Di sisi lain, kritik keras dilayangkan oleh Nicholas Muk, seorang anggota partai Democratic Alliance for the Betterment and Progress of Hong Kong (DAB) melalui akun Facebook-nya.
“Saya mengutuk Angus Ng, pebulutangkis Hong Kong, karena mengenakan kostum hitam yang tak menyematkan bendera Hong Kong atau emblem yang merepresentasikan Hong Kong China.”
“Pemain bulutangkis lainnya di ganda campuran memakai seragam yang benar dengan bendera Hong Kong. Kalau Anda tak mau mewakili Hong Kong China, silakan mundur dari kompetisi,” tulis Muk dalam akun Facebook-nya yang kini telah hilang.
Kritik lainnya juga dilayangkan oleh pembuat kebijakan DAB, Steve Ho, sebagaimana dikutip laman Global Voices.
“Tim bulutangkis bahkan tidak punya uang untuk mencetak bendera Hong Kong dan emblemnya di jersey? Di mana sopan santunnya? Kostum serba hitam dengan tulisan putih. Tidak punya uang untuk desain yang pantas? Biro Dalam Negeri harus turun tangan!”
1. Klarifikasi soal Jersey
Sadar kostumnya menuai kontroversi, pemain yang masih ada keturunan Indonesia ini pun buru-buru melakukan klarifikasi melalui akun Instagramnya.
“Saya tahu banyak orang penasaran tentang jersey saya karena ini merupakan brand yang berbeda. Saya sudah menjelaskan di postingan sebelumnya bahwa saya tak punya sponsor jersey dan harus mempersiapkan kaos sendiri dan membayar biaya cetaknya,” buka Ng Ka Long.
“Namun bagaimanapun, saya tak punya hak untuk mencetak bendera Hong Kong di kaos saya. Saya tak boleh melakukannya tanpa izin.”
“Saya selalu bangga mewakili Hong Kong di kompetisi. Dari lubuk hati yang paling dalam, saya juga suka bunga bauhinia (di bendera Hong Kong). Soal masalah bendera, saya sedang mengurusinya di Tokyo dan semoga saya bisa menyelesaikan masalah ini di ronde selanjutnya.”
“Terakhir, saya harap semua orang bisa fokus ke performa para pemain ketimbang mengurusi kaos saya,” tutupnya.
Sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Ng Ka Long memang memilih untuk tidak memperpanjang kontrak dengan sponsor sebelumnya, yakni Yonex.
Kostumnya saat ini memang sesuai dengan aturan dari Komite Olimpiade Internasional, yakni mencantumkan nama pemain dan negara asalnya. Namun ia belum mengantongi izin untuk mencetak bendera dan lambang negara dari pemerintah.