Hanya Raih Perunggu di Olimpiade Tokyo, Pelatih Asal Korea Bongkar Kelemahan PV Sindhu
INDOSPORT.COM – Pebulutangkis tunggal putri India, PV Sindhu, dinilai masih memiliki kekurangan dalam permainannya selama Olimpiade Tokyo. Hal ini diungkapkan oleh pelatihnya dari Korea Selatan, Park Tae-sang.
PV Sindhu menjadi satu-satunya pebulutangkis yang menyumbangkan medali bagi kontingen India di Olimpiade Tokyo 2020.
Pebulutangkis 26 tahun tersebut mengalahkan pemain China, He Bingjiao dalam perebutan medali perunggu lewat pertarungan straight game 21-13 dan 21-15.
Park Tae-sang yang membantu PV Sindhu selama berjuang di Olimpiade Tokyo 2020 mengatakan bahwa sejatinya anak didiknya sudah mengalami peningkatan cukup pesat di dalam persaingannya.
“Sindhu memiliki kebiasaan membuat pukulan kok sangat rendah. Saya selalu mengatakan kepadanya jika dia melakukan kontak satu sentimeter lebih tinggi itu berarti lawan harus mengambil satu sentimeter lebih rendah,” ujar Park, dilansir dari Indian Express.
Alhasil, Park pun mencoba melatih Sindhu membuat lebih banyak pukulan yang lebih tinggi. Dia bahkan meminta dua atau tiga pemain tunggal putra untuk melakukan pukulan drop shot ke Sindhu dan meminta Sindhu mengembalikannya dari posisi yang lebih tinggi.
“Ini memungkinkan Anda untuk menyelesaikan poin di tembakan berikutnya. Saya mengajarkan hal yang sama kepada junior, itu sangat sangat penting,” jelas Park.
1. Kelemahan PV Sindhu di Olimpiade Tokyo
Bukan rahasia lagi kalau Sindhu memiliki pola permainan menyerang yang sangat kuat. Namun, Sindhu dianggap masih kurang dalam bertahan yang mana ini sangat kentara saat menghadapi Tai Tzu Ying.
“Pertahanannya melawan Tai Tzu tidak cukup baik sehingga tidak ada koneksi atau serangan,” lanjut Park.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa Anda kadang-kadang harus melakukan pukulan dropshot tipuan dalam posisi seperti itu. Sama seperti yang dilakukan Tai Tzu,” tandasnya.
Medali perunggu Sindhu ini menjadi yang pertama dimenangkan Park Tae-sang sebagai pelatih. Sebagai pemain, Park hanya mampu peraih medali emas Asian Games 2002, namun gagal meraih perunggu di Olimpiade Athena 2004.