Sedih! Cedera Hampir Diseluruh Badan Buat Rafael Nadal Harus Absen di US Open
INDOSPORT.COM - Rafael Nadal secara mengejutkan mundur dalam gelaran US Open. Selain itu, petenis asal Spanyol itu juga harus melewatkan seluruh turnamen di tahun 2021 ini.
Keputusan berat terpaksa diambil setelah mantan penenis nomor 1 dunia itu menderita beberapa cedera yang cukup parah.
Awal tahun ini saja, Rafael Nadal telah divonis menderita cedera punggung. Meskipun dalam perjalannya ia masih bisa berjuang dan berhasil mengangkat beberapa trofi di Barcelona dan Roma.
Teman sekaligus pelatihnya, Carlos Moya mengungkapkan jika cedera punggung bukan satu-satunya cedera yang mengganggu Nadal.
"Tujuan utama Rafael Nadal adalah memulihkan sensasi di kaki dan kepala, karena fit dan start sepanjang tahun tidak membantunya," kata Carlos Moya melansir dari Tennis World USA.
"Dia mulai dengan sakit punggung di Australia, dia hanya bermain di tujuh event tahun ini
"Dia merindukan Wimbledon, Olimpiade dan sekarang AS Terbuka dan Masters. Itu sebabnya kita tidak boleh melihat apa yang terjadi di sirkuit dan berkonsentrasi padanya.
Hal terbaik adalah berhenti, mengistirahatkan kaki dan menyegarkan kepala dan ide untuk melakukan latihan yang baik dan tiba dengan segar hingga 2022." terangnya.
Menurut sang pelatih, rasa sakit yang diderita Nadal mencapai titik di mana ia tak tertahanka lagi.
Selama berbulan-bulan, Nadal mencoba untuk comeback namun ia harus menerima kenyataan bahwa fisiknya tak memungkinkan untuk bermain.
"Saat didiagnosis, dia diberitahu bahwa dia tidak bisa bersaing lagi tetapi dengan sol dan perawatan dia bisa menyelamatkannya," kata Moya.
"Tapi tahun ini ceritanya telah berubah; dalam banyak pelatihan dia tidak bisa menyelesaikannya dan kami harus mengubah dan mengurangi intensitas untuk kaki dengan mengingat turnamen. Dia telah kesakitan selama berbulan-bulan dan ada saatnya dia tidak tahan lagi," tambah Moya.
"Pada pertandingan terakhir, dia bermain nyaris timpang."
1. Tuai Simpati
Tak hanya Moya, mantan petenis Mats Wilander juga ikut prihatin dengan apa yang menimpa Nadal. Pria asal Swedia itu sadar bahwa kehadiran Nadal mampu menyedot animo penonton, jika sang petenis absen, sudah barang tentu tribun penonton akan ikut berdampak.
"Saya sangat sedih dan sangat khawatir tetapi saya pikir dia [akan] terus kembali sampai dia tidak bisa lagi,” kata Wilander.
"Saat ini keinginan untuk bermain masih ada. Era kemenangan mungkin sudah berakhir, tapi era mengisi tribun penonton masih hidup. Masih ada beberapa tahun lagi.”
Wiliander menambahkan jika sejatinya ia masih ingin melihat penampilan sang petenis namun ia ia merasa kasihan dengan Nadal. Wiliander menyebut jika sang petenis mengalami 'pemukulan' setiap tahun.
“Kami mulai terbiasa mengharapkan dia tidak bisa bermain. Dia selalu berusaha dan selalu siap,” tambahnya.
“Dia mencoba tetapi dia tidak bisa melakukannya dan saya kira setiap tahun sepertinya dia bermain semakin sedikit. Dia semakin tua dan tubuhnya dipukuli. ”