Mengenang Kali Terakhir All Indonesian Final Tercipta di Korea Open: Merah Putih Panen Gelar
INDOSPORT.COM – All Indonesian Final berpeluang terjadi di Korea Open 2022. Jika terwujud, hal itu akan mengulang momen Korea Open 2017 ketika tim Tanah Air panen gelar.
Hari Sabtu (09/04/22) ini, turnamen bulutangkis Korea Open 2022 memasuki babak semifinal alias 4 besar.
Indonesia sendiri mengirim 5 wakilnya di babak semifinal ini di mana 2 di antaranya saling berhadapan yakni Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri menghadapi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Sementara itu, 3 wakil lainnya adalah Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas yang menghadapi Tan Kian Meng/Lai Pei Jing, Jonatan Christie yang menghadapi Kidambi Srikanth, dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang menghadapi Kang Minhyuk/Seo Seungjae.
Hingga artikel ini ditulis, satu wakil Indonesia sudah gugur yakni Rinov Rivaldy/Phita Haningtyas Mentari. Berstatus unggulan 6, Rinov/Phita dikandaskan unggulan 2 Tan Kiang Meng/Lai Pei Jing dengan 2 set langsung.
Sementara itu, Jonatan Christie yang menjadi unggulan 3 ganda putra baru akan menghadapi Kidambi Srikanth sang unggulan 5. Jika menang, Jojo pun akan lolos ke partai puncak.
Selain dari Jojo, Indonesia sendiri berpeluang besar meraih gelar di Korea Open 2022, khususnya di ganda putra dengan lolosnya tiga wakil.
Satu tempat di final bahkan sudah terkunci lewat duel Bagas/Fikri menghadapi Fajar/Rian di semifinal. All Indonesian Final pun berpeluang terwujud jika Ahsan/Hendra sukses mengalahkan Kang Minhyuk/Seo Seungjae.
Jika All Indonesian Finals ini tercipta, ini kedua kalinya dalam tempo 1 bulan tercipta pertemuan sesama ganda putra di turnamen bulutangkis level atas.
Seperti diketahui, pada All England yang digelar pertengahan Maret lalu, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bertemu di All Indonesian Final yang akhirnya dimenangi Bagas/Fikri.
1. All Indonesian Final Pernah Tercipta di Tunggal Putra
All Indonesian Final di turnamen bulutangkis Korea Open sendiri bukanlah hal baru. Momen itu sebelumnya pernah tercipta di gelaran tahun 2017.
Ketika itu, duel final sesama wakil Indonesia terjadi di nomor tunggal putra, antara Anthony Sinisuka Ginting vs Jonatan Christie.
Menariknya, ketiga itu kedua tunggal putra andalan Tanah Air tersebut sama-sama berstatus sebagai pemain non unggulan.
Dalam perjalanannya ke final, Ginting sukses menyingkirkan dua pemain unggulan yakni Ng Ka Long (unggulan 6) di babak kedua, dan Son Wan-ho yang menjadi unggulan pertama di semifinal.
Sementara itu, Jonatan Christie menemui jalan lebih mudah dengan bertemu para alumni babak kualifikasi, dan baru bertemu unggulan 7 Wang Tzu-wei di semifinal di mana Jojo menang 2 set langsung.
Duel All Indonesian Final 2017 di tunggal putra antara Anthony Sinisuka Ginting vs Jonatan Christie sendiri berlangsung seru.
Ginting yang memiliki permainan lebih agresif berhasil merebut set pertama dengan kemenangan yang cukup jauh yakni 21-13.
Tak mau kalah begitu saja, Jojo meningkatkan permainannya di babak kedua. Hasilnya, ia pun berhasil merebut set kedua dengan skor tipis 21-19 dan memaksakan rubber game.
Di rubber game, persaingan ketat antara dua pemain satu angkatan ini terus terjadi. Skor bahkan sempat mencapai deuce sebelum Ginting menang 22-20.
Hasil itu pun membawa Ginting menjadi juara dengan skor 21-13 19-21 22-20 dan mengakhiri puasa gelar Indonesia selama 22 tahun di nomor tunggal putra Korea Open setelah terakhir kali Hariyanto Arbi jadi juara di 1995.
2. Jadi Juara Umum
Istimewanya, raihan juara Anthony Sinisuka Ginting di Korea Open 2017 bukanlah satu-satunya gelar yang diraih tim Indonesia di gelaran tersebut.
Pasalnya, ada satu lagi gelar yang jatuh ke tangah wakil tanah air, yakni di ganda campuran melalui pasangan yang kini telah berpisah, Praveen Jordan/Debby Susanto.
Ketika itu, Praveen/Debby turun di Korea Open 2017 sebagai unggulan keempat, sekaligus satu-satunya wakil Indonesia di ajang tersebut.
Mereka mengawali perjalanan di babak pertama dengan menghadapi pasangan India, Pranaav Jerry Chopra/N Sikki Reddy. Kalah 13-21 di set pertama, Praveen/Debby lolos usai memenangi set kedua dan ketiga dengan 21-19 21-15.
Lolos dari babak pertama, Praveen/Debby terus melaju melewati babak kedua, perempat final, dan semifinal, semuanya dengan menang 2 set langsung.
Di partai puncak, Praveen Jordan/Debby Susanto kembali bertemu pasangan non unggulan, yakni Wang Yilu/Huang Dongping. Menghadapi wakil China tersebut, Praveen/Debby tampil dominan dan menang dua set langsung 21-17 21-18.
Hasil itu pun membawa Indonesia meraih dua gelar sekaligus di Korea Open 2017, melengkapi kesuksesan Anthony Ginting di tunggal putra.
Raihan dua gelar itu sekaligus menjadikan tim bulutangkis Indonesia sebagai juara umum Korea Open 2017, mengungguli China, Denmark, dan India yang masing-masih meraih 1 gelar.
Tak hanya itu, hasil tersebut juga menjadi kali kedua Indonesia meraih lebih dari 1 gelar di Korea Open, setelah terakhir kali melakukannya pada 1995, ketika meraih 3 gelar yakni tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra lewat Hariyanto Arbi, Susi Susanti, dan Ricky Subagja/Rexy Mainaki.
Menarik ditunggu apakah di Korea Open 2022 ini Indonesia akan kembali mewujudkan All Indonesian Final dan membawa pulang lebih dari 1 gelar juara, seperti di 2017.