China Masih Mendominasi Medali Badminton Asia Championships, Indonesia Bagaimana?
INDOSPORT.COM – Raksasa bulutangkis China masih mendominasi perolehan medali di ajang Badminton Asia Championships. Bagaimana dengan posisi Indonesia saat ini?
Badminton Asia Championship merupakan salah satu dari tiga turnamen continental utama di Asia, dua lainnya yakni Badminton Asia Team Championship (BATC), dan Badminton Asia Mixed Team Championship ( BAMTC).
BAC pertama kali diadakan di Kuala Lumpur, Malaysia pada tahun 1962 dan telah diadakan setiap tahun sejak 1991 untuk memahkotai pemain bulutangkis terbaik di benua Asia.
Setelah dibatalkan dua kali pada tahun sejak 2020 akibat pandemi COVID-19, BAC kembali digelar tahun ini di Kompleks Olahraga Muntinlupa, Manila, Filipia, pada 26 April – 1 Mei 2022.
Ini akan menjadi edisi ke-39 turnamen tersebut. Adapun Manila, ini adalah ketiga kalinya mereka menjadi tuan rumah BAC setelah sebelumnya mereka melakukannya pada tahun 1961 dan 2001.
Sebelum jeda dua tahun, turnamen tersebut digelar di Wuhan, China, selama lima tahun berturut-turut dari 2015 hingga 2019.
Di ajang ini, pemain top di Asia akan bersaing untuk memperebutkan gelar pemain terbaik di Asia dan mendapatkan 12.000 poin untuk Peringkat Dunia BWF mereka.
Setiap negara hanya dapat mengirimkan maksimal 4 perwakilan yang layak per kategori. Sementara Indonesia sendiri bakal mengirimkan
Sepanjang sejarah Badminton Asia Championships, China memegang medali terbanyak dengan total perolehan 202 medali selama hampir dua dekade (1994-2019).
Melansir dari akun Badminton Indonesia di Instagram, China sejauh ini sudah mengoleksi 62 medali emas, 61 perak dan 79 perunggu.
1. Perolehan Medali Terbanyak BAC
Pada edisi terakhir, China bersama Jepang menjadi negara yang mendominasi perolehan gelar juara. Jepang meraih tiga gelar, dan dua gelar diraih oleh China.
Tuan rumah turnamen tersebut meraih 2 gelar dari sektor ganda putri yang diwakili oleh Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dan ganda campuran mereka Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping.
Jauh di belakang China, perolehan medali terbanyak BAC kedua ditempat oleh Korea. Negeri Gingseng total baru mengoleksi 76 medali yang terdiri dari 25 emas, 15 perak dan 36 perunggu.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Negara yang juga salah satu adidaya di olahraga tepok bulu tersebut ternyata menduduki urutan ketiga pada perolehan medali terbanyak BAC.
Tim Merah Putih, selama hampir dua dekade, baru mengoleksi total 102 medali yang terdiri dari 21 emas, 24 perak dan 57 perunggu.
Indonesia diketahui gagal menyabet gelar di turnamen tersebut pada edisi 2019. Tercatat, wakil Tanah Air hanya mendulang gelar runner up alias juara kedua.
Ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon secara mengejutkan dihajar wakil Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan skor 18-21 dan 3-21.
Dengan Indonesia saat ini mengalami kebangkitan di sektor tunggal dan ganda putra, bukan tidak mungkin mereka bakal selangkah lebih dekat dengan Korea dalam jumlah perolehan medali emas.
Hal ini bisa dilihat dari prestasi wakil Indonesia di sektor putra dalam beberapa bulan terakhir, yakni meraih beberapa gelar juara di Tur Eropa.
Dimulai dari keberhasilan ganda putra pelapis Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri meraih gelar All England pertama mereka.
Disusul dengan keberhasilan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Jonatan Christie yang meraih gelar di Swiss Open 2022.
2. China Bakal Timpang Tanpa Chen Yu Fei di BAC 2022
Tak diperkuat ratu bulutangkis ranking 3 dunia, Chen Yu Fei, China akan tampil pincang meski tetap ganas di ajang Badminton Asia Championship 2022.
Juara Olimpiade Tokyo 2020 itu juga memiliki kenangan manis ketika merebut medali perak dan perunggu di Badminton Asia Championship edisi 2018-2019.
Sayangnya, dalam rilis Konfederasi Bulutangkis Asia, tidak ada nama Chen Yu Fei maupun Shi Yuqi dalam skuat China di ajang Badminton Asia Championship 2022.
Dipahami. Sejauh penampilannya dari awal 2022, tunggal putri terbaik China itu belum mencapai hasil terbaik.
Hal itu yang dimungkinkan menjadi sebab Chen Yu Fei mundur dari Badminton Asia Championship 2022 mendatang. Media lokal China, Sohu, pun mengonfirmasi hal tersebut.
Baca Selengkapnya: Tanpa Sang Ratu, China Tampil Pincang di Badminton Asia Championship 2022