Kritik Nyelekit Jonatan Christie, Liem Swie King: Dia Belum Jadi Pemain Kelas Dunia
INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Indonesia Liem Swie King setuju dengan penilaian Taufik Hidayat mengenai prestasi tunggal putra Indonesia.
Sejauh ini, menurut Liem Swie King, Jonatan Christie dan pemain tunggal putra lainnya belum mencapai kelas dunia.
Secara khusus, Liem Swie King memberikan komentarnya mengenai level Jonatan Christie melalui pesan singkat kepada media detikSport pada Minggu (17/04/22) yang kemudian diunggah ulang oleh akun BadminTalk di instagram resmi @badmintalk_com, Senin (18/04/22) .
"Menurut saya Jonatan memang belum mencapai level dunia. Hanya kelas-kelas itu saja yang bisa dimenangkan. Kalau bertanding di kelas dunia ya memang sebelumnya bukan kelas dia," kata Liem
"Intinya belum mencapai kelas dunia," ia mempertegas.
Menurut Liem Swie King sendiri, hal yang menjadikan para atlet tunggal putra belum mampu mencapai level dunia karena banyak persyaratan yang belum terpenuhi.
Meskipun, saat ini banyak tunggal putra Indonesia yang masuk ke jajaran top 10 ranking dunia.
Saat ini Anthony Sinisuka Ginting berada di peringkat ke-5 dunia, Jonatan di urutan k-8 dunia, dan Shesar berada di ranking ke-24 dunia.
"Mungkin masih banyak kekurangannya, syarat-syarat untuk menjadi juara dunia," ujar Liem.
"Jadi seorang juara dunia harus komplet persyaratannya. (Sebagai contoh) Latihan teknik maupun fisik masih kurang mumpuni," lanjutnya.
1. Minimnya Pelatih Bukan Jadi Alasan
Menurut Lim Swie King, ketiadaan pelatih juga bukan menjadi alasan untuk atlet. Mereka harus mampu mencapai standar dunia meskipun menghadapi kondisi ketiadaan pelatih.
Terlebih saat ini sudah ada fasilitas lengkap guna mendukung program-program latihan para atlet.
"Saya rasa enggak terlalu berpengaruh ya (soal pelatih), yang penting motivasinya tinggi," kata Liem
"Kan semua fasilitas latihan sudah disediakan, semua harus dari dalam diri sendiri, pelatih hanya melengkapi," lanjutnya.
Dalam dua tahun terakhir prestasi tunggal putra Indonesia bisa dikatakan stagnan. Indonesia pernah sekali juara tapi itu pun di level super 300 Swiss Open 2022 lewat Jonatan Christie.
Sedangkan turnamen level 500 sampai 1000 prestasi terbaik mereka hanya mencapai finalis. Beberapa waktu terakhir, performa Anthony Sinisuka Ginting juga menjadi sorotan.
Ginting juga mengejutkan semua penggemar dengan kalah di ajang Korea Open 2022 pada babak penyisihan.
Kekalahan Anthony Sinisuka Ginting di Korea Open 2022 menambah panjang daftar kekalahannya di beberapa turnamen akhir-akhir ini.
Sebelum Lim Swie King memberikan penilaian atas tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat sempat memberikan komentar yang sama.
Namun, Taufik Hidayat menganggap bahwa tidak adanya pelatih turut mempengaruhi performa para atlet tunggal putra Indonesia.
2. Drawing Badminton Asia Championship 2022
Berikut drawing Badminton Asia Championship (BAC) 2022 di sektor tunggal putra dan ganda putra, di mana Jonatan Christie langsung ketemu seteru India.
Sebagai informasi, Badminton Asia Championship adalah ajang kejuaraan asia Individu, di mana setiap negara di Asia hanya boleh mengirimkan maksimal 4 wakilnya di setiap sektor.
Para pebulutangkis yang bisa beraksi di Badminton Asia Championship hanya mereka yang diundang oleh Konfederasi Bulutangkis Asia atau Badminton Asia Confederation.
Ajang Badminton Asia Championship 2022 ini merupakan ajang yang sudah ditunggu-tunggu pecinta bulutangkis. Pasalnya, sudah 2 tahun lamanya hajatan tersebut absen lantaran pandemi covid-19.
Kali terakhir BAC digelar adalah 2019 silam, di mana Jepang dan China sangat mendominasi di turnamen tersebut. Sedangkan Indonesia hanya mampu jadi runner-up lewat Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon.\
Baca Selengkapnya: Drawing Badminton Asia Championship 2022: Terjal! Jonatan Christie Langsung Jumpa Musuh Bebuyutan