Kritik Pedas Macetnya Gelar Ganda Putra China, Legenda Cai Yun Sebut Kagumi Indonesia
INDOSPORT.COM – Kritik pedas macetnya gelar juara ganda putra China di ajang Korea Masters 2022, legenda bulutangkis Tiongkok, Cai Yun, singgung kekuatan bulutangkis Indonesia.
Perlu diketahui, belum lama ini telah digelar turnamen bulutangkis yang berpusat di Korea Selatan, yaitu Korea Open 2022 (5-10 April) dan Korea Masters 2022 (12-17 April).
China pun menjadi salah satu negara partisipan di ajang tersebut. Dengan skuat yang dikirimkan, China berhasil menyabet 1 gelar juara Korea Open 2022 lewat tunggal putra Weng Hong Yang.
Sedangkan China berhasil meraih 2 gelar dan 3 runner up di ajang Korea Masters 2022. Gelar juara masing-masing diraih oleh ganda campuran Wang Yilyu/Huang Dong Ping dan tunggal putri He Bing Jiao.
Sementara 3 gelar runner up dipersembahkan oleh Ou Xuan Yi/Liu Yu Chen di sektor ganda putra, lalu Chen Yu Fei di tunggal putri, dan Ou Xuan Yi/Huang Yaqiong di ganda campuran.
Bukan prestasi yang buruk bagi China saat berpartisipasi di 2 ajang tersebut. Namun secara khusus, juara dunia 4 kali, Cai Yun, mengomentari sebab macetnya gelar ganda putra China.
Dilansir dari laman Aiyuke, juara dunia 4 kali, Cai Yun, secara khusus menganalisa permainan pasangan ganda putra China yang baru debut, Ou Xuan Yi/Liu Yu Chen pada 2022.
Keduanya berhasil melesat dalam 2 partai final sejak debut, pertama di ajang German Open 2022 (8-13 Maret) dan kedua di Korea Masters 2022 (12-17 April).
Sayangnya, Ou Xuan Yi/Liu Yu Chen gagal memanfaatkan kesempatan untuk meraih gelar juara dalam kedua turnamen bulutangkis itu.
Dalam pernyataannya, Cai Yun yakin bahwa sang junior tidak kalah secara fisik dan teknik. Namun Cai Yun punya kritikan lain, hingga membandingkan kekuatan bulutangkis ganda putra Indonesia dan Malaysia.
1. Kritik Pedas Cai Yun
Dalam pernyatannya, Cai Yun menganalisis kekuatan bulutangkis ganda putra China, dengan kekagumannya pada ganda putra Indonesia dan Malaysia.
“Saat ini, saya selalu mengagumi pemain (ganda putra) dari Indonesia dan Malaysia. Mereka sangat pandai bermain,” ucap Cai Yun melansir Aiyuke.
“Seringkali pemain (Indonesia dan Malaysia) yang berusia 20 tahun, bisa menunjukkan (kestabilan) performa pada usia 30 tahun di lapangan. Tetapi pada titik ini, para pemain kami (China), tidak seperti itu,” sambungnya.
“Setelah pertandingan (di Korea Masters 2022), saya mengunggah di weibo tentang pendapat saya (pada ganda putra China Ou Xuan Yi/Liu Yuchen). Ou Xuan Yi adalah atlet yang baik. Dia punya kemampuan yang baik di semua aspek.:
“Saat dia berada di lapangan, dia juga bisa tampil sesuai (arahan). Tapi masalahnya, ada perbedaan antara latihan dan saat berkompetisi.”
“Sama saja mengambil kelas matematika, ketika Anda belajar, poin pengetahuan dan rumus, jelas diajarkan kepada Anda satu per satu.”
“Tetapi saat mengikuti tes, Anda harus memiliki kemampuan untuk menempatkan poin dan rumus pengetahuan individu ini sesuai debgan kebutuhan.”
“Jadi akan ada perbedaan antara saat belajar dan ujian, dan juga ada perbedaan antara pelatihan olahraga kompetitif dan kompetisi.”
“Fondasi Ou Xuan Yi sangat bagus, tetapi sekarang dia tampak terlalu ‘polos’ di lapangan, seperti seorang siswa dengan basis pengetahuan yang baik, tapi tidak pandai dalam ujian,” pungkasnya.
Terlepas dari itu, Cai Yun selama ini memang dikenal sebagai legenda bulutangkis China yang gemar melemparkan nasihat dan kritikan sportif kepada para juniornya di lapangan.
2. Hendra Setiawan Sebagai Sosok Panutan
Melansir laman Aiyuke, juara dunia 4 kali, Cai Yun, pernah melayangkan kritikan kepada Zheng Siwei yang dianggap telah mengalami krisis kepercayaan diri. Hal itu lantaran Zheng Siwei kandas beruntun dalam turnamen yang diikuti.
Zheng Siwei dan sang partner, Huang Yaqiong, kalah dua kali oleh kompatriotnya, Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping. Duet Zheng Siwei/Huang Yaqiong bahkan kandas di babak pertama Kejuaraan Dunia 2021.
Lebih lanjut, Cai Yun menyoroti masa depan Zheng Siwei sebagai seorang pebulutangkis pria yang punya power dan permainan yang cepat.
Hanya saja, pola permainan yang seperti itu, akan lebih banyak menguras fisiknya. Padahal usia Zheng Siwei akan terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Cai Yun bahkan tak ragu menyebut mantan rivalnya asal Indonesia yang masih aktif bermain, Hendra Setiawan, sebagai sosok yang pantas dijadikan sumber inspirasi atau guru dengan permainannya yang taktis dan mematikan.
Baca selengkapnya: Performa Monoton, Zheng Siwei Diminta Berguru Legenda Tak Tergantikan China Ini Berguru ke Hendra Setiawan