Bak Bumerang, Wimbledon Diprotes Sana-sini karena Ingin Boikot Petenis Rusia
INDOSPORT.COM – Wimbledon secara resmi telah memboikot atlet berkebangsaan Rusia dan Belarusia untuk ambil bagian di ajang Grand Slam 2022 yang akan dihelat pada musim panas ini.
Akan tetapi keputusan tersebut justru menuai protes dari dua organisasi tenis terbesar dunia, yaitu Association of Tennis Professionals (ATP) dan Women's Tennis Association (WTA), bahkan oleh para pemain papan atas seperti Novak Djokovic.
Sebagaimana yang diketahui, sejak invasi Rusia ke Ukraina, para atlet tenis profesional tetap diizinkan bermain di tur ATP dan WTA di bawah bendera netral.
Dengan keputusan Lawn Tennis Association (LTA), sebagai penanggung jawab Wimbledon, untuk memboikot sejumlah atlet dengan latar belakang negara tertentu, maka hal ini dianggap menyalahi aturan yang telah disepakati bersama.
Dalam sebuat pernyataan resmi di situsnya, ATP mengutuk keras invasi Rusia ke Ukraina dan berdiri dalam solidaritas dengan jutaan orang tak berdosa yang terkena dampak perang yang sedang berlangsung.
Namun mereka juga mempertanyakan sikap LTA dan Wimbledon yang dianggap telah melakukan diskriminasi terhadap atlet tenis profesional.
“Kami percaya bahwa keputusan sepihak hari ini oleh Wimbledon dan LTA untuk mengecualikan pemain dari Rusia dan Belarusia tahun ini tidak adil dan berpotensi menjadi preseden yang buruk,” tulis pernyataan resmi ATP, dikutip dari situs ATPTour.com, Kamis (21/4/2022).
“Diskriminasi berdasarkan kebangsaan juga merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan kami dengan Wimbledon yang menyatakan bahwa masuknya pemain hanya didasarkan pada Peringkat ATP,” sambung pernyataan tersebut.
Pihak ATP juga mengatakan akan tetap melanjutkan dukungan kemanusiaan di Ukraina dalam kampanye yang telah mereka usung bertajuk, Tennis Plays for Peace.
Dengan larangan berkompetisi untuk para atlet dari Rusia dan Belarusia, alhasil sejumlah nama top dipastikan akan absen di gelaran Wimbledon edisi tahun 2022. Salah satunya adalah petenis peringkat dua dunia saat ini, Daniil Medvedev.
Dilansir dari Express UK, Medvedev yang berkewarganegaraan Rusia termasuk di antara atlet yang bakal ditolak mentah-mentah kedatangannya oleh pemerintah Inggris.
1. Kritik yang Sama Datang dari WTA
Senada dengan ATP, WTA juga turut menyampaikan rasa kekecewaan mereka dengan pengumuman yang disampaikan sepihak oleh perwakilan Wimbledon.
WTA menganggap bahwa pelarangan atlet individu yang berasal dari Rusia dan Belarusia untuk berkompetisi di Wimbledon, tidak mencerminkan semangat keadilan yang telah sama-sama disepakati selama ini.
Dalam sebuah pernyataaan di situs resminya, WTA menyampaikan bahwa prinsip dasar yang dianut oleh organisasi tersebut adalah bahwa atlet individu dapat berpartisipasi dalam acara tenis profesional berdasarkan prestasi dan tanpa bentuk diskriminasi apa pun.
“Prinsip itu secara tegas ditetapkan dalam aturan kami dan telah disetujui oleh AELTC dan LTA. Larangan terhadap diskriminasi juga dinyatakan dengan jelas dalam aturan mereka sendiri dan aturan Grand Slam,” tulis pernyataan resmi WTA, dikutip dari situs wtatennis.com, Kamis (21/4/2022).
“WTA akan terus menerapkan aturannya untuk menolak diskriminasi dan memastikan bahwa semua atlet dapat bersaing di acara Tur kami jika mereka memenuhi syarat untuk melakukannya,” lanjut pernyataan tersebut.
Seperti yang telah dinyatakan secara konsisten oleh WTA beberapa waktu sebelumnya, atlet individu tidak boleh dihukum atau dicegah untuk bersaing atas alasan dari mana mereka berasal, atau keputusan yang dibuat oleh pemerintah negara mereka.
Dalam pernyataan resminya, pihak WTA menegaskan bahwa segala bentuk diskriminasi terhadap atlet yang berkompetisi sendiri sebagai individu, merupakan perilaku yang tidak dapat dibenarkan.
Di akhir pernyataannya, WTA juga mengatakan akan mengevaluasi langkah selanjutnya dan tindakan apa yang dapat diambil terkait keputusan yang dikeluarkan LTA, selaku penanggung jawab Wimbledon.
2. Djokovic Turut Sindir Pihak Wimbledon
Superstar Serbia, Novak Djokovic, melontarkan kritikan kepada penyelenggara yang melarang petenis Rusia dan Belarusia bertanding di Wimbledon 2022.
Pada Rabu (20/04/22), Djokovic menyebut Wimbledon 2022 membuat keputusan gila terkait larangan petenis Rusia dan Belarusia ke turnamen tahun ini karena invasi ke Ukraina.
Pemenang 20 gelar Grand Slam tersebut secara terang-terangan memang menyatakan tidak setuju dengan invasi Rusia ke Ukraina, namun atlet bertanding adalah sebuah ketidakadilan.
“Saya akan selalu mengutuk perang, saya tidak akan pernah mendukung perang karena saya sendiri adalah anak korban perang,” ujar Djokovic saat diwawancarai usai pertandingan ATP di Belgrade, dilansir dari France 24.
Apalagi, Djokovic dulu juga anak yang dibesarkan dalam situasi perang, sehingga ia tahu betul rasanya jadi korban seperti Daniil Medvedev dan rekan-rekannya yang lain.
Baca selengkapnya:Petenis Rusia Dilarang Bertanding di Wimbledon, Djokovic: Gila Aja, Ngaco!