Bukan Uang, Ini Hadiah yang Bakal Didapat Pemenang Badminton Asia Championships
INDOSPORT.COM – Pemenang di ajang bulutangkis se-Asia, Badminton Asia Championships 2022, dipastikan tidak akan mengantongi hadiah uang seperti edisi sebelumnya. Lantas apa?
Setelah dibatalkan dua kali pada tahun sejak 2020 akibat pandemi COVID-19, BAC kembali digelar tahun ini di Kompleks Olahraga Muntinlupa, Manila, Filipia, pada 26 April – 1 Mei 2022.
Ini akan menjadi edisi ke-39 turnamen tersebut. Ada pun Manila, ini adalah ketiga kalinya mereka menjadi tuan rumah BAC setelah sebelumnya mereka melakukannya pada tahun 1961 dan 2001.
Pertandingan babak kualifikasi dan 32 besar Badminton Asia Championships 2022 akan mulai bergulir hari ini Selasa (26/04/22) pukul 08.00 WIB. Sedangkan final dilangsungkan hari Minggu (01/05/22).
Pada edisi terakhir tiga tahun lalu, ajang bulutangkis se-Asia yang dilangsungkan di Wuhan Sports Center Gymnasium, Wuhan, China, masih masuk dalam level BWF World Tour Super 500.
Para pebulutangkis Asia saat itu tidak hanya berlomba-lomba mendapatkan poin terbanyak untuk menunjang posisi di ranking dunia BWF, namun juga hadiah yang yang totalnya $400.000.
Rincianya, juara di nomor tunggal berhak mengantongi $30.000, sedangkan juara di nomor ganda akan mengantongi hadiah sebesar $31.600.
Sementara pada edisi kali ini, BWF telah memutuskan menaikkan level turnamen Badminton Asia Championships setara dengan ajang BWF World Tour Super 1000 yang setara dengan event bergengsi dunia.
Bedanya dari edisi sebelumnya, jika berhasil keluar sebagai juara Kejuaraan Bulu Tangkis Asia (BAC) 2022, tidak ada hadiah berupa uang yang didapat oleh pemain.
1. Iming-Iming Poin Besar di BAC 2022
Alih-alih hadiah uang dengan jumlah besar, perhelatan BAC 2022 yang dimulai hari ini Selasa (26/04/22), memberikan poin besar hingga 12.000 untuk Peringkat Dunia BWF mereka.
Dikonfirmasi langsung oleh PP PPBSI, alasan tidak adanya hadiah uang untuk para juara dikarenakan jadwal turnamen yang hampir tertabrakan dengan momen Idul Fitri.
“Alasan terpenting karena turnamen ini harus digelar poinnya besar, perlu bagi pemain-pemain Asia. Tapi, tidak banyak negara yang menyanggupi karena bertepatan dengan Ramadan dan Idul Fitri," tulis PP PBSI.
Alhasil, BAC menghubungi pihak penyelenggara di Filipina, yang menyatakan kesiapan mereka menjadi tuan rumah meski waktu persiapan kejuaraan ini sangat pendek.
Chair of Event Badminton Asia Bambang Roedyanto mengungkapkan alasan di balik pemilihan Filipina selaku tuan rumah BAC 2022.
"Filipina sudah pernah dan sukses menggelar dua turnamen berskala besar. SEA Games 2019 dan Kejuaraan Asia Beregu 2020. Saat mereka ditawari untuk menjadi tuan rumah dengan waktu persiapan yang singkat, mereka menyanggupi," jelas pria yang akrab disapa Rudy ini.
"Kami yakin mereka juga akan sukses di sini mencetak sejarah menjadi tuan rumah Kejuaraan Asia 2022 yang setara dengan BWF Super 1000," Rudy, menambahkan.
Dengan iming-iming poin yang besar dari BAC 2022, ini akan menjadi kesempatan untuk para pemain Indonesia memperbaiki posisi mereka di ranking dunia.
Salah satunya, Anthony Sinisuka Ginting yang bertekad menjadikan kesempatan ini sebagai momentum untuk mengembalikan performanya yang menurun.
Ia berjanji memberikan penampilan terbaiknya sejak babak pertama. "Semua pemain pastinya mau juara di sini, apalagi poinnya besar setara Super 1000," katanya.
2. Dominasi China di Badminton Asia Championships 2022
Setiap negara hanya dapat mengirimkan maksimal 4 perwakilan yang layak per kategori. Ada pun, Indonesia dipastikan telah mengirimkan 24 wakilnya untuk bertanding di BAC 2022.
China saat ini diketahui masih berstatus sebagai pemegang medali terbanyak, disusul Korea Selatan dan Indonesia.
Bintang Jepang Kento Momota dan Akane Yamaguchi memenangkan gelar putra dan putri pada edisi terakhir tahun 2019.
Jepang juga menang di ganda putra dengan Hiroyuki Endo dan Yuta Watanabe mengantongi hadiah utama.
China keluar sebagai juara ganda putri berkat Chen Qingchen/Jia Yifan sementara pasangan China Wang Yilyu/Huang Dongping memenangkan ganda campuran di Wuhan.
Sementara Indonesia harus puas membawa pulang status runner-up di sektor ganda putra yang diraih oleh Kevin Sanjaya/Marcus Gideon.