Badminton Asia Championship 2022: Tersingkir, Momota Keluhkan Venue dan Puji Chico Aura Dwi
INDOSPORT.COM – Tunggal putra ranking 2 dunia, Kento Momota, sibuk cari biang kerok kekalahannya atas Chico Aura Dwi Wardoyo di babak 32 besar Badminton Asia Championship 2022.
Kejuaraan Asia atau Badminton Asia Championship 2022 bergulir di Kompleks Muntinlupa, Manila, Filipina, pada 26 April-1 Mei 2022.
Turnamen bulutangkis Asia ini ditingkatkan dari setara BWF World Super 500 menjadi super 1000, dengan skor kejuaraan sebesar 12.000 poin.
Banyak kejutan silih berganti hadir, termasuk tumbangnya beberapa pemain top Asia, seperti Kento Momota asal tunggal putra Indonesia ranking 52 dunia, Chico Aura Dwi Wardoyo.
Pada pertandingan yang digelar Rabu (27/04/22), Kento Momota tampil tertekan sepanjang laga hingga kalah rubber set 21-17, 17-21, 7-21.
Hasil itu tentu sangat mengecewakan bagi Kento Momota yang sedang dalam upaya mempertahankan 2 medali emas Badminton Asia Championship edisi 2018-2019.
Untuk itulah, pasca kekalahan tersebut, Kento Momota sibuk untuk mencari biang kerok atau sebab kekalahannya di babak 32 besar Badminton Asia Championship 2022.
“Saya pikir alasan kegagalan hari ini adalah karena saya tidak bisa tahan dengan angin dan panasnya stadion,” kata Kento Momota melansir Yahoo Japan.
Sebenarnya, lebih dari satu orang yang mengeluhkan masalah angin di venue pertandingan. Namun, terlepas dari masalah itu, Kento Momota mengakui permainannya yang buruk.
“Saya pikir kinerja saya tidak bagus sama sekali, sebaliknya lawan bermain sangat baik,” sambung Kento Momota mengevaluasi penampilannya pasca menghadapi Chico Aura Dwi Wardoyo.
1. Cari Momen Kebangkitan
Kini, Kento Momota tidak mau berlarut pada kekalahannya atas Chico Aura Dwi Wardoyo di ajang Badminton Asia Championship 2022.
Sebaliknya, dia mau mencari titik kebangkitan dari rangkaian hasil minor yang dia terima pasca dilanda cedera punggung di akhir 2021 lalu.
“Hari ini, saya ingin menemukan titik balik saya sendiri, dan terhubung ke titik refleksi lainnya (untuk mengarungi kompetisi berikutnya,” pungkas Kento Momota.
Ya, cedera punggung yang dialami Kento Momota memang menjadi rentetan cobaan yang dialami Kento Momota sepanjang beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, pebulutangkis Jepang berusia 27 tahun itu juga mengalami kecelakaan parah di Malaysia pada Senin (13/01/20).
Akibat kecelakaan itu, wajah dan tubuh Momota mengalami cedera yang membuatnya harus melakukan operasi di bagian wajahnya.
Setidaknya, sejak operasi itu dilakukan, Kento Momota belum bisa kembali ke performa terbaiknya. Dia sempat comeback dengan juara di Indonesia Masters 2021 dan kembali cedera.
“Cedera tidak berdampak, tetapi saya pikir, bagian mental memiliki dampak yang sangat besar,” ucap Kento Momota masih melansir Badminton Spirit.
“Dari awalnya memenangkan kejuaraan sebanyak 11 kali pada 2019, kini hanya memenangkan 1 (juara), itu sulit (untuk diterima). Jadi saya mendengar banyak keraguan (dari orang-orang),” sambungnya.
“Orang-orang di sekitar saya, sering membandingkan saya sekarang dengan waktu (kejayaan) itu. Jadi saya rasa, saya tidak merasa nyaman. Saya sedih mendengar komentar seperti itu.”
“Saya berharap mendapatkan kembali kepercayaan diri saya sesegera mungkin. Menang adalah cara tercepat. Saya ingin menang,” pungkas Kento Momota menggebu-gebu.
2. Jadi Kapten Tim Piala Thomas 2022 Jepang
Pasca kekalahannya atas Chico Aura Dwi Wardoyo Badminton Asia Championship 2022, Kento Momota berfokus untuk memperkuat Jepang di ajang Piala Thomas 2022.
Jepang telah menunjuk Kento Momota sebagai kapten tim Piala Thomas 2022, dan Sayaka Takahashi sebagai kapten tim piala Uber 2022.
Sebagai kapten tim Piala Thomas 2022 untuk Jepang, Kento Momota mengusung misi kebangkitan di tengah kemerosotan performa tersebut.
“Terakhir kali saya berada di empat terbaik dan saya bisa mendapatkan hasil memuaskan. Kali ini saya ingin bekerja keras untuk memenangkan kejuaraan,” ucap Kento Momota melansir Yahoo Japan.
Baca selengkapnya: Ditunjuk Jadi Kapten Tim Jepang di Piala Thomas, Kento Momota Janji Bangun dari 'Tidur'