Piala Thomas 2022: Pernah Digebuk Jojo Sampai Jarinya Kram, Antonsen Siap Balas Dendam
INDOSPORT.COM – Pernah dibikin tumbang Jonatan Christie sampai jari kram, kini raja bulutangkis Denmark, Anders Antonsen, siap balas dendam di Piala Thomas 2022.
Tak terasa, hanya berjarak 7 bulan dari saat Indonesia berhasil merebut trofi Piala Thomas 2020 pada Minggu (17/10/21), kini edisi 2022 kembali digelar.
Krung Thep Maha Nakhon (Bangkok), Thailand, terpilih menjadi tuan rumah baru bagi perhelatan akbar Piala Thomas 2022 serta Piala Uber 2022 pada 8-15 Mei.
Diikuti oleh 16 negara, Denmark menjadi salah satu negara dengan amunisi terbaik untuk menyambut euphoria Piala Thomas edisi ke-32 ini.
Betapa tidak, 4 tunggal terbaiknya bakal menjadi kunci untuk menghasilkan poin bagi Denmark. Mereka adalah Viktor Axelsen, Anders Antonsen, Rasmus Gemke, dan Hans-Kristian Solberg Vittinghus.
Pada sektor ganda mereka, Denmark juga mengandalkan beberapa pebulutangkis yang tak asing seperti Kim Astrup, Anders Skaarup Rasmussen, Frederick Sogaard, hinggga Mathias Christiansen.
Namun, ambisi untuk merebut trofi Piala Thomas 2022, tentu tidak akan mudah bagi Denmark. Negara-negara lain pun memiliki misi yang sama untuk berjaya.
Seperti halnya juara bertahan Indonesia yang selalu menjadi rival berat bagi Denmark di setiap perhelatan kejuaraan bulutangkis beregu putra tersebut.
Pada edisi Piala Thomas 2020 lalu, sebagai tuan rumah, Denmark alami nasib apes usai kalah 1-3 oleh Indonesia di babak semifinal, Sabtu (16/10/21).
Salah satu kekalahan menyakitkan dialami oleh Anders Antonsen saat melawan Jonatan Christie di partai ketiga. Saat itu, dia dipaksa bertanding dalam durasi panjang selama 1 jam 40 menit. Namun dia kalah, dan jari tangannya sampai kram.
1. Anders Antonsen Siap Balas Dendam
Kekalahan 23-25, 21-15, 16-21 usai berlaga panjang melawan Jonatan Christie di semifinal Piala Thomas 2020 itu, menjadi memori buruk bagi Anders Antonsen.
“Tentu saja itu adalah kekecewaan terbesar,” kata Anders Antonsen sebagaimana melansir laman Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Untuk itulah, Anders Antonsen menjadikan kekalahannya tersebut sebagai motivasi besar untuk balas dendam sebagai yang terbaik di ajang Piala Thomas 2022.
Terlebih, jika nanti dia akan kembali berjumpa Jonatan Christie untuk pertama kalinya sejak pertemuan terakhir di Piala Thomas tahun lalu.
“(Melawan Jonatan Christie) itu adalah pertandingan yang hebat. Saya ingin sekali memenangkannya kembali untuk balas dendam, begitulah cara saya bekerja,” tutur Anders Antons
“Saya tidak tahu apakah kami akan menghadapi Indonesia di turnamen ini (Piala Thomas 2022). Karena kami juga memiliki grup yang sulit. Saya pikir kami harus menjalani satu pertandingan secara bertahap,” sambungnya.
Sejauh ini, Anders Antonsen telah melakukan berbagai persiapan dalam menunjang misinya membawa Denmark juara di Piala Thomas 2022.
“Saya merasa menjadi pemain yang baik secara taktik, mental, dan teknis. Hal yang perlu saya bangun adalah fisik. Saya merasa ada peningkatan dalam setengah tahun terakhir,” ucap Anders Antonsen.
Pada perhelatan akbar Piala Thomas 2022 ini, Denmark tergabung di Grup B bersama China, Prancis, dan Algeria. Secara statistik, Denmark seharusnya bisa melewati fase penyisihan grup.
Namun dalam kejuaraan bulutangkis beregu, hasil akhir menjadi hal yang tidak mudah diprediksi karena semua hal bisa saja terjadi.
2. Rekam Jejak Denmark di Piala Thomas dan Uber
Berstatus salah satu raksasa bulutangkis Eropa, Denmark terbilang rutin tampil di Piala Thomas dan Uber sebagai wakil dari benua biru tersebut.
Pada Piala Thomas, Denmark tercatat sudah tampil 31 kali alias terbanyak, mengungguli negara lain seperti Malaysia dan Indonesia (28 kali), dan China (20 kali).
Sementara itu, di Piala Uber, Denmark tercatat sudah tampil 21 kali di putaran final, hanya kalah dari Jepang dan Indonesia yang sama-sama sudah tampil 25 kali.
Meski demikian, rutinitas tampil di turnamen tersebut tidak berbanding lurus dengan prestasi yang diraih oleh tim bulutangksi Denmark.
Menurut sejarah, Denmark tercatat baru sekali menjadi juara Piala Thomas yakni pada tahun 2016 lalu, sementara itu di Piala Uber mereka bahkan belum pernah sekali pun menjadi juara.
Pada edisi 2020 lalu, di Piala Thomas, Anders Antonsen dkk kalah 1-3 di semifinal dari Indonesia yang kemudian menjadi juara. Piala Uber Denmark pun juga kandas di perempat final.
Baca selengkapnya: Profil Tim Piala Thomas dan Uber 2022: Denmark, Rajin Tampil Jarang Juara