x

Sejarah dan Daftar Juara Indonesia Masters: Bulutangkis Tanah Air Masih Pimpin Gelar Terbanyak

Selasa, 7 Juni 2022 14:37 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
Sejarah dan Daftar Juara Indonesia Masters: Bulutangkis Tanah Air Masih Pimpin Gelar Terbanyak.

INDOSPORT.COM - Berikut sejarah turnamen bulutangkis Indonesia Masters beserta daftar juara dari masa ke masa sejak ajang ini digelar di Samarinda pada 2010 silam.

Sebelum menjadi Indonesia Masters, turnamen ini awalnya bernama Indonesia Open Grand Prix Gold. Kota Samarinda, Kalimantan Timur menjadi saksi bisu ajang ini digelar pada 2010 silam.

Baca Juga

Indonesia Open Grand Prix Gold digolongkan BWF sebagai turnamen "kasta" ketiga dalam Grade 2 (Grade 1 berisi turnamen mayor, seperti Kejuaraan Dunia, Thomas-Uber Cup, Sudirman Cup, dan Olimpiade).

Saat itu, Indonesia langsung memborong gelar juara di tiga sektor yakni Taufik Hidayat (tunggal putra), Mohammad Ahsan/Bona Septano (ganda putra), dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran).

Baca Juga

Pada 2014, turnamen itu berganti nama menjadi Indonesia Masters Grand Prix Gold sehingga menjadi berbeda dengan Indonesia Open yang berstatus turnamen Super Series Premier.

Kemudian pada 2018, BWF mengubah sistem klasifikasi turnamen bulutangkis yang membuat turnamen ini dipersingkat menjadi Indonesia Masters. Ajang ini berada di level keempat dalam Grade 2 dengan kategori BWF World Tour Super 500.

Baca Juga

Sejak turnamen ini digelar pada 2010 silam, Indonesia sukses menjadi yang paling banyak meraih gelar juara. Tuan rumah sudah 25 kali menjadi pemenang dengan distribusi tujuh gelar tunggal putra, satu tunggal putri, sembilan ganda putra, dua ganda putri dan enam ganda campuran.

Pada 2022 ini, pergelaran Indonesia Masters akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta sejak Selasa (07/06/22) pagi tadi. Ada Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya hingga Putri Kusuma Wardani yang bakal unjuk gigi.


1. Indonesia Masters Sempat Naik Kasta

Logo Indonesia Masters 2022.

Ajang bulutangkis Indonesia Masters pernah naik kasta menjadi turnamen berkategori BWF World Tour Super 750 pada 2021 lalu.

Bukan tanpa asalan, hal ini terjadi karena adanya efek samping dari situasi pandemi Covid-19 yang turut membuat jadwal kompetisi bulutangkis internasional menjadi berantakan.

Baca Juga

Saat itu, sejumlah turnamen terpaksa batal digelar dan memaksa BWF untuk menyesuaikan agenda kompetisi pada musim 2020 dan 2021.

Indonesia Masters terkena imbas dengan naik kasta ke kategori BWF World Tour Super 500 ke BWF World Tour Super 750 pada musim 2021.

Baca Juga

Hal itu dilakukan BWF demi memenuhi kuota turnamen elite dalam satu musim kompetisi melakukan penyesuaian dengan meningkatkan sejumlah level turnamen.

Baca Juga

Selain Indonesia Masters, Thailand Open pada musim 2020 lalu juga sempat naik kelas dari level Super 500 ke Super 1000 untuk menggantikan China Open dan Indonesia Open yang batal terlaksana.


2. Daftar Juara Indonesia Masters dari Masa ke Masa

Taufik Hidayat pemenang Indonesia Masters 2010.

Tunggal Putra

2010: Taufik Hidayat (Indonesia) 2011: Dionysius Hayom Rumbaka (Indonesia)
2012: Sony Dwi Kuncoro (Indonesia)
2013: Simon Santoso (Indonesia)
2014: Prannoy Kumar (India)
2015: Tommy Sugiarto (Indonesia)
2016: Shi Yuqi (China)
2017: Ditiadakan
2018: Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia)
2019: Anders Antonsen (Denmark)
2020: Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia)
2021: Kento Momota (Jepang).

Tunggal Putri

2010: Ratchanok Intanon (Thailand)
2011: Chen Xiaojia (China)
2012: Han Li (China)
2013: Suo Di (China)
2014: Adriyanti Firdasari (Indonesia)
2015: He Bingjiao (China)
2016: Busanan Ongbamrungphang (Thailand)
2017: Ditiadakan
2018: Tai- Zu-ying (Taiwan)
2019: Saina Nehwal (India)
2020: Ratchanok Intanon (Thailand)
2021: An Seyoung (Korea Selatan)

Ganda Putra

2010: Mohammad Ahsan/Bona Septano (Indonesia)
2011: Mohammad Ahsan/Bona Septano (Indonesia)
2012: Kim-Gi-jung/Kim- Sa-rang (Korea Selatan)
2013: Angga Pratama/Rian Agung Saputro (Indonesia)
2014: Marcus Fernaldi Gideon/Markis Kido (Indonesia)
2015: Berry Angriawan/Rian Agung Saputro (Indonesia)
2016: Wahyu Nayaka/Kevin Sanjaya (Indonesia)
2017: Ditiadakan
2018: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia)
2019: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia)
2020: Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia)
2021: Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang)

Ganda Putri

2010: Luo Ying/Luo Yu (China)
2011 Vivian Hoo Kah Mun/Woo Khe Mei (Malaysia)
2012: Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang)
2013: Luo Ying/Luo Yu (China)
2014: Shendy Puspa Irawati/Vita Marissa (Indonesia)
2015: Tang Yuanting/Yu Yang (China)
2016: Chae Yoo-jung/Kim so-Yeoung Korea Selatan
2017: Ditiadakan Ditiadakan 2018 Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang)
2019: Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi Jepang
2020: Greysia Polli/Apriyani Rahayu (Indonesia)
2021: Nami Matsuyama/Chiharu Shida (Jepang).

Ganda Campuran

2010: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia)
2011: He Hanbin/Bao Yixin (China)
2012: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia)
2013: Praveen Jordan/Vita Marissa (Indonesia)
2014: Riky Widianto/Richi Puspita Dili (Indonesia)
2015: Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia)
2016: Ronald Alexander/Melati Daeva Oktavianti (Indonesia)
2017: Ditiadakan
2018: Zheng Siwei/Huang Yaquiong (China)
2019: Zheng Siwei/Huang Yaquiong (China)
2020: Zheng Siwei/Huang Yaquiong China
2021: Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).

BWFTaufik HidayatIndonesia MastersMarcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya SukamuljoBulutangkisPutri Kusuma Wardani

Berita Terkini