Jadi Korban Pelecehan, Kisah Pilu Mantan Petenis Jelena Dokic yang Nyaris Bunuh Diri
INDOSPORT.COM – Alami masalah kesehatan mental hingga korban pelecehan, mantan petenis ranking empat dunia, Jelena Dokic, bercerita bahwa dia nyaris bunuh diri pada April 2022.
Sebagai informasi, Jelena Dokic lahir di Kroasia, tetapi berkebangsaan Australia. Dalam kariernya sebagai petenis, dia mulai dikenal di Wimbledon 1999 ketika dirinya masih berusia 16 tahun.
Saat itu, Jelena Dokic sukses mengalahkan Marthin Hingis di babak pertama, dan berakhir langkahnya di babak perempat final.
Jelena Dokic kemudian memenangkan empat gelar WTA, mencapai semifinal Wimbledon, serta mencapai perempat final di Roland Garros.
Dengan kegemilangannya, Jelena Dokic menempati ranking 4 dunia pada 2022 yang menjadi pencapaian tertinggi kariernya sebagai atlet tenis.
Sampai pada akhirnya, di tahun 2014, Jelena Dokic memutuskan gantung raket. Pasca pensiun, Jelena Dokic kemudian banting stir menjadi penulis buku hingga komentator di TV Australia.
Tiga tahun berselang, tepatnya pada 2017, Jelena Dokic menggemparkan publik dengan dengan merilis sebuah buku berjudul ‘Unbreakable.”
Buku itu berkisah tentang kehidupannya yang menjadi korban penganiayaan fisik dan mental, di mana ayahnya adalah sang pelaku.
Kemudian, di buku itu, Jelena Dokic juga memaparkan bagaimana dia berjuang untuk memerangi kesehatan mental dan fisik yang menderanya.
Terbaru, melalui instagram, mantan petenis kenamaan itu bahkan membuat sebuah status tentang keputusannya yang nyaris bunuh diri. Selengkapnya ada di halaman kedua.
1. Pernyataan Jelena Dokic
Dalam pernyataan yang ditulis Jelena Dokic di instagram @dokic_jelena pada Senin (13/6/22), mantan petenis tersebut menulis tentang sekelumit penderitaan yang dia alami hingga nyaris bunuh diri.
“Seperti lingkaran setan di kepala saya. Hasilnya, saya hampir melompat dari balkon tempat tinggal saya pada 28 April 2022,” tulis Jelena Dokic, mantan petenis kelahiran Kroasia.
“Tidak ada suara, tidak ada gambar, tidak ada yang masuk akal. Hanya air mata, kesedihan, depresi, kegelisahan, dan kesakitan,”
“Enam bulan terakhir, sangat sulit. Saya selalu menangis dimanapun. Saya sembunyi di kamar mandi saat di kantor hanya untuk menghapus air mata, jadi tidak ada yang melihatnya.”
“Sampai akhirnya tangisan tak terbendung di rumah, di antara empat dinding, sungguh tak tertahankan,” ungkap Jelena Dokic.
Jelena Dokic mengungkapkan bahwa dia ada tujuan dengan menulis kalimat pengungkapan dirinya yang hampir bunuh diri.
“Saya menulis ini karena saya tahu bahwa saya bukan satu-satunya yang berjuang menghadapi masalah (kesehatan mental) yang sama. Ketahuilah, bahwa kalian tidak sendirian!” ungkap Jelena Dokic.
Jelena Dokic juga mengatakan bahwa dia akan menuju pemulihan dan bertekad untuk bangkit. Sontak, unggahan mantan petenis kelahiran Kroasia 12 April 1983 itu, langsung mendapatkan beragam respons.
Dukungan mengalir untuk Jelena Dokic dari sejumlah tokoh-tokoh olahraga di Australia, hingga para followers instagram sang mantan petenis.
Sebagai informasi tambahan, dikutip dari Reuters, isu kesehatan mental telah menjadi sorotan dalam dunia tenis sejak mantan petenis ranking 1 dunia, Naomi Osaka, berjuang melawan depresi.
Tunggal putra ranking 2 dunia, Alexander Zvereb juga pernah mengatakan bahwa dia mengalami masalah kesehatan mental, dalam turnamen French Open 2022.
2. Naomi Osaka Alami Masalah Mental
Selain mantan petenis kelahiran Kroasia, Jelena Dokic, Naomi Osaka juga berkutat pada masalah kesehatan mental. Kronologinya, Naomi Osaka mengikuti konferensi pers pada US Open 2021, ketika tersingkir di babak ketiga dari Leylah Annie Fernandez.
Namun Mei lalu, ia menjadi kontroversi karena mengabarkan tak ingin melayani konferensi pers mana pun selama French Open. Melalui Twitter, ia mengatakan kesehatan mental sebagai alasan keputusannya itu.
Ia lalu didenda 15 ribu dolar AS (sekitar 213 juta rupiah) karena tak mau mengikuti sesi dengan media. Panitia pun mengatakan ia terancam denda lebih besar dan bahkan dilarang ikut turnamen Grand Slam ke depannya jika terus melakukan boikot.
Kemudian pada akhir Mei, Naomi Osaka mengumumkan ia benar-benar absen dari turnamen. Meski begitu, ia tetap dapat dukungan dari para sponsor dan petenis lain seperti Venus dan Serena Williams.
Baca selengkapnya: Berkutat dengan Masalah Mental, Naomi Osaka Dapat Dukungan Maria Sharapova