Jagoan Tunggal Putra Nihil Gelar, Taufik Hidayat: Pemain Harus Jujur ke Pelatih!
INDOSPORT.COM - Jagoan tunggal putra Indonesia, seperti Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, hingga Shesar Hiren nihil gelar. Begini masukan dari Taufik Hidayat.
Sebagaimana diketahui, Anthony Ginting dkk gagal mengamankan gelar tunggal putra Indonesia Masters 2022, Indonesia Open 2022, dan Malaysia Open 2022.
Bahkan, di ajang Malaysia Masters 2022, bukannya pemain tunggal putra unggulan, tetapi pemain yang datang dari kualifikasi, Chico Aura Dwi Wardoyo yang jadi juara.
Kala itu, legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat berkesempatan untuk ikut ke Malaysia. Ia berbincang dengan salah satu eks pemain Malaysia, Tan Boon Heong.
Taufik Hidayat menyoroti bahwa pemain harus memiliki hubungan yang baik dengan pelatih, jika ingin berkembang dan meraih prestasi, khususnya di sektor tunggal putra.
"Kalau pelatih dengan pemain itu harus ada rasa saling percaya, kita sebagai pemain harus terbuka dengan pelatih," ungkap Taufik Hidayat pada Tan Boon Heong.
"Kadang kalau pelatih memiliki program, tapi pelatih tidak tahu pemainnya dalam kondisi bagus atau tidak," jelas Taufik lagi.
Maka dari itu, komunikasi adalah faktor yang penting. Atlet harus jujur, apakah ia sedang dalam kondisi yang baik atau tidak.
"Kita harus bicara ke pelatih kalau kondisi kita tidak bagus, jadi pelatih tahu apa yang akan ia berikan dalam latihan," ungkapnya.
"Nanti kalau pelatih sudah punya program, kondisi kita tidak bagus, dia hantam terus, itu akan jadi buruk," papar peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 tersebut.
1. Taufik Hidayat: Komunikasi Nomor Satu
Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat menjelaskan bahwa seorang atlet harus memiliki komunikasi yang baik dan jujur akan kondisinya pada sang pelatih.
Komunikasi yang baik akan membuat hubungan mereka jadi saling percaya, sehingga materi latihan bisa diterapkan dengan baik, dan diganjar dengan prestasi.
"Pelatih itu bisa jadi pelatih, orang tua, bisa jadi kawan juga, kita bisa berbincang juga, katakan kalau saya ada personal problem."
"Saya selalu berbincang dengan pelatih, ini supaya program latihan tidak terganggu," ucap Taufik Hidayat pada Tan Boon Heong.
Walau pelatih juga memiliki kekurangan, tetapi dengan adanya komunikasi, seorang atlet juga bisa memberikan masukan agar jalannya latihan sesuai dengan harapan.
"Semua pelatih dan pemain tidak ada yang seratus persen sempurna, kita harus saling tahu, saling paham juga, saling mengisi."
"Intinya, kalau kita sama pelatih, kita harus jujur, harus cerita semua, tidak boleh ada yang ditutupi," pungkas Taufik Hidayat.
Pada beberapa kesempatan, Taufik Hidayat juga sempat mengkritisi atlet tunggal putra Indonesia dan sang head coach, Irwansyah.
Pasalnya, para pemain unggulan sering tidak konsisten. Ada yang juara, kemudian kalah di babak awal, bahkan ada pula yang masih puasa gelar di sepanjang tahun 2022.
Maka dari itu, Taufik Hidayat berharap ada perbaikan dari Pelatnas PBSI untuk pemain dan pelatih tunggal putra, agar Indonesia kembali mendominasi ranking atas dunia.
2. Taufik Hidayat di Malaysia
Kedatangan Taufik Hidayat ke Malaysia adalah untuk memersembahkan hal yang berharga bagi legenda bulutangkis tunggal putra Malaysia, yakni Lee Chong Wei.
Pada pelaksanaan Malaysia Open 2022, para The Legend's Vision seperti Taufik Hidayat, Petr Gade dan Lee Yong-dae memberi cetakan tangan untuk Lee.
Cap tangan dari empat kawannya yang tergabung dalam The Legends Vision Yonex itu dipersembahkan untuk menghormati keputusan pensiun Lee Chong Wei.
Sebelum acara penghormatan itu, di bawah lembaga Visions’ Legend Lee Chong Wei, Taufik Hidayat, Peter Gade dan Lee Yong-dae menggelar eksebisi dari Yonex.
Pertandingan eksibisi itu merupakan ajang untuk mempromosikan bulutangkis kepada masyarakat, lewat pertandingan yang dilakukan oleh para legenda bulutangkis.