3 Tunggal Putra Paling Ajaib yang Gemparkan 2022, Termasuk Penakluk Jonatan Christie
INDOSPORT.COM - Melihat profil tiga tunggal putra bulutangkis yang berhasil menggemparkan tahun 2022 dengan sepak terjang mereka, termasuk 'penghancur' Jonatan Christie, Weng Hong Yang.
Sejauh ini, kalender BWF World Tour 2022 sudah diisi berbagai turnamen mulai dari India Open hingga terakhir Taipei Open yang baru berakhir pada 24 Juli lalu.
Dari serangkaian turnamen tersebut, telah lahir banyak juara baik di sektor tunggal maupun ganda. Tidak sedikit pula muncul banyak pemain kuda hitam yang berhasil mencuri perhatian publik.
Berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT.com sajikan tiga di antaranya, yang terbilang paling mencolok tahun ini. Siapa saja?
Weng Hong Yang
Menjadi kuda hitam paling ngegas di turnamen Korea Open pada awal April lalu. Tunggal putra wakil Indonesia pun berhasil dikalahkannya di partai final.
Untuk diingat kembali, Weng Hong Yang tampil gemilang dan menekuk Jonatan Christie alias Jojo di final tunggal putra tanggal 10 April 2022.
Melalui tiga set, Jojo takluk 12-21, 21-19, 21-15 melalui pertandingan berdurasi 1 jam 17 menit di Suncheon-si, Jeollanam-do, Korea Selatan.
Label Weng Hong Yang sebagai kuda hitam di Korea Open 2022 tentu tidak mucul begitu saja tanpa alasan.
Pasalnya, sebelum menjadi juara ia tidak memiliki banyak pengalaman main di turnamen-turnamen bulutangkis bertaraf internasional.
Bukan hanya itu, pebulutangkis yang bergabung dengan tim putra China pada tahun 2018 ini awalnya menginjakkan kaki di Korea Open 2022 sebagai pengganti.
1. Momen Breakthrough Weng Hong Yang
Meski begitu, ternyata ia menjelma sebagai satu-satunya wakil yang berhasil menginjakkan kaki di semifinal.
Sontak, namanya pun langsung jadi perbincangan publik. Berawal dari pebulutangkis berperingkat rendah (150 ke bawah), sosoknya kemudian naik daun berkat turnamen Korea Open 2022.
Maju sebagai pengganti, jalan Weng Hong Yang menuju ajang ini juga tidak mudah. Berangkat seorang diri dari China ke Korea Selatan, ia masih harus menanti kejelasan nasibnya di kompetisi.
Sampai akhirnya, kepastian dirinya tampil di Korea Open 2022 terkonfirmasi malam sebelum acara resmi dimulai.
Beruntung, mungkin kata yang tepat untuk mendeskripsikan perjalanan Weng Hong Yang di Korea Open 2022.
Menjadi Promoted from Reserves (PFR) dengan status ranking 156 dunia, siapa yang menyangka ia akan melangkah jauh hingga final?
Keberhasilan ini pun pada akhirnya menciptakan sejarah tersendiri bagi Weng Hong Yang, karena ia belum pernah sekalipun menjuarai atau bahkan lolos ke final turnamen Super 500.
Ia hanya pernah mencicipi gelar Super 100 Lingshui Masters 2019 dan sekali menjadi runner-up di Super 100 SaarLorLux Open 2019.
Apa yang telah diraih Weng Hong Yang di ajang Korea Open 2022 pun menjadi harapan tersendiri bagi sektor tunggal putra China yang membutuhkan regenerasi pemain.
Di sisi lain, ini juga langkah penting bagi sang pemain untuk mengumpulkan lebih banyak pengalaman di turnamen-turnamen dengan level yang lebih tinggi.
2. Setelah Tunggal Putra China, Kini Jepang dan Korea
Kodai Naraoka
Rekan sekompatriot Kento Momota yang belakangan namanya memang sedang naik daun dan jadi perbincangan para badminton lovers alias BL.
Finalis Singapore Open 2022 yang ditumbangkan Anthony Ginting tersebut bahkan mencatatkan rekor impresif atas namanya sendiri tahun ini.
Berhasil tembus tiga kali ke final BWF World Tour adalah pencapaian yang melambungkan namanya dari hari ke hari.
Selain Singapore Open, Kodai Naraoka sempat melangkahkan kaki di final Taipei Open menghadapi Chou Tien Chen.
Kemudian di Korea Masters, tunggal putra berusia 21 tahun tersebut berhadapan dengan kuda hitam lainnya tahun 2022 ini, Jeon Hyeok-jin.
Jeon Hyeok-jin
Keberhasilannya sebagai juara Korea Masters 2022 beberapa waktu lalu juga sempat membuat jagat bulutangkis gempar.
Bagaimana tidak, sebelum itu ia ‘hanya’ pemain berperingkat 995 dunia yang tentu saja tidak banyak diunggulkan dalam turnamen.
Namanya yang sempat tenggelam entah ke mana selama beberapa tahun terakhir mendadak muncul lagi di permukaan.
Tidak berbeda jauh dengan Weng Hong Yang sang penakluk Jonatan Christie, memenangkan turnamen sudah bak oase di padang pasir saja baginya.
Pasalnya, ia sempat mengalami cedera dan harus hiatus sementara waktu. Cobaan ini bahkan sempat membuatnya berpikir untuk gantung raket karena mengira tidak akan bisa bermain lagi sebagai atlet profesional.