‘Titisan’ Rafael Nadal Makin Terbang Jauh, Lagi-Lagi Catatkan Sejarah Mencengangkan
INDOSPORT.COM - Eksistensi petenis Spanyol sekaligus junior Rafael Nadal, Luis Alcaraz Garfia, makin nyata saja.
Sempat mencuri perhatian publik sejak Miami Open 2022 lalu, pemuda yang satu ini terlihat cukup aktif berpartisipasi di banyak turnamen sepanjang tahun ini.
Setelah menang di Miami Open, ia kembali meraih gelar juara saat berpartisipasi di Madrid Open, mencapai perempat final French Open, dan 16 besar Wimbledon.
Belum lama ini, ia bahkan mengukir catatan impresif atas namanya sendiri dan mengangkangi sang senior, Roger Federer dan Novak Djokovic.
Seperti diwartakan laman Tennis World USA, ia menjadi pemain termuda kedelapan yang mencapai 5 besar peringkat dunia.
Di atasnya, terdapat sejumlah mantan pemain nomor satu dunia, yakni Andre Agassi, Boris Becker, Bjorn Borg, Rafael Nadal, dan yang lainnya.
Namun satu hal yang cukup mengejutkan dari rekor tersebut adalah, keberhasilan Luis Alcaraz Garfia mengangkangi dua seinornya, Roger Federer, dan Novak Djokovic.
Nama yang pertama, menasbihkan namanya di 5 besar peringkat dunia saat berusia 21 tahun 5 bulan, sedangkan Novak Djokovic 19 tahun 11 bulan.
Berdasarkan informasi dari laman resmi ATP, Carlos Alcaraz Garfia saat ini berada di peringkat 5 dunia dengan 4895 poin.
Di peringkat 4 ada Stefanos Tsitsipas (5045); peringkat 3 Rafael Nadal (6165); peringkat 2 Alexander Zverev (6850); dan peringkat 1 Daniil Medvedev (7775).
1. Raihan 5 Ranking Dunia Carlos Alcaraz Garfia
Sementara itu, juara Wimbledon 2022, Novak Djokovic, saat ini terkapar di peringkat 7 dengan 4770 poin.
Berhasil meraih peringkat 5 teratas dunia, Carlos Alcaraz Garfia pun tidak kuasa menyembunyikan rasa bahagianya.
Ia sadar betul betapa pentingnya raihan ini, namun menentukan bahwa tujuan sebenarnya adalah hal lain.
“Sangat berarti. Kerja keras yang saya lakukan setiap hari, untuk menjadi nomor satu, dan perlahan-lahan saya mencapai impian itu,
“Lima besar bagi saya benar-benar luar biasa dan saya akan terus berusaha untuk mencapai peringkat pertama,” ujarnya tentang tujuan kariernya dalam waktu dekat.
Tentu saja, cita-cita tersebut bukan tidak mungkin terwujud, karena saat ini saja ia sudah berada di peringkat lima, bahkan mengangkangi petenis sekelas Novak Djokovic yang sedang terperosok.
Selain itu, jalannya pun masih sangat panjang dengan usia yang bahkan belum genap 20 tahun. Ia baru saja berulang tahun ke-19 pada bulan Mei lalu.
Bukan tidak mungkin juga ia bakal menjadi penerus Rafael Nadal dan jadi kebanggaan jagat tenis Negeri Matador.
Naik Daun di Miami Open 2022
Turnamen Miami Open 2022 memang panggungnya Carlos Alcaraz Garfia yang menjadi pemenang termuda sepanjang sejarah ajang ini digelar. Saat itu karena belum berulang tahun, usianya masih 18.
Raihan tersebut pun menggusur pemegang rekor sebelumnya yakni Novak Djokovic yang pertama kali jadi juara Miami Open saat berusia 19 tahun pada 2007.
2. Sepak Terjang Carlos Alcaraz Garfia
Selain raihan cemerlang di Miami Open 2022 itu, Carlos Alcaraz Garfia juga meraih predikat petenis termuda ketiga yang memenangkan turnamen ATP 1000 sejak tahun 1990.
Sebelum dirinya, tercatat nama Michael Chong dan Rafael Nadal dalam daftar tiga besar tersebut. Mereka berusia lebih muda sedikit saat pertama memenangkan gelar ATP 1000 pertamanya.
Berdasarkan data di laman resmi ATP, Michael Chong pertama memenangkan gealr ATP 1000 saat berlaga di Toronto pada tahun 2000, sedangkan Rafael Nadal di Monte Carlo pada 2005.
Ya, masih muda namun sudah banyak meraih prestasi serta memecahkan berbagai rekor. Ia adalah Carlos Alcaraz Garfia, pemuda kelahiran El Palmar, Murcia, Spanyol.
Ia mulai bermain tenis sejak usia muda di Real Sociedad Club de Campo de Murcia, di mana ayahnya adalah direktur akademi di sana.
Pada tahun 2018, ia bermain di Equelite JC Ferrero Sport Academy milik legenda sekaligus mantan pemain nomor satu dunia, Juan Carlos Ferrero.
Kemudian pada Februari 2020, saat usianya 16 tahun, ia melakoni debut di ATP Rio Open setelah menerima wildcard.
Lolos ke putaran utama Australian Open 2021 pun menjadi salah satu langkah konkretnya dalam memburu puncak kesuksesan.
Saat itu, ia dinobatkan sebagai petenis termuda yang berpartisipasi di sektor tunggal. Pada tahun yang sama, gelar juara Next Gen ATP Finals pun turut digondolnya usai mengalahkan Sebastian Korda.
Kemudian tahun 2022, ia semakin mengepakkan sayap dengan memenangkan dua gelar Masters 1000, dua ATP 500, dan bertengger di peringkat 5 dunia.