Jadi Nomor 1 Dunia, Carlos Alcaraz si Baby Nadal Mulai Hadapi Kerikil Tajam dalam Kariernya
INDOSPORT.COM - Petenis asal Spanyol titisan Rafael Nadal, Carlos Alcaraz Garfia, mulai menghadapi kerikil tajam usai menyabet gelar petenis nomor satu dunia.
Seperti diketahui, Carlos Alcaraz mengalami tahun yang luar biasa pada 2022 ini. Yang teranyar, sosok berusia 19 tahun tersebut berhasil menjuarai US Open.
Di final, ia menumpas perlawanan petenis Norwegia, Casper Ruud, melalui drama 4 set demi meraih gelar Grand Slam pertamanya sepanjang karier.
Selepas pertandingan Carlos Alcaraz Garfia yang sempat tersungkur di lapangan saking bahagianya, pun angkat bicara.
Kebahagiaan tidak bisa disembunyikan dari wajahnya. Ia juga mengaku terharu dengan raihannya di US Open 2022, yang mana sebuah mimpi yang jadi kenyataan.
“Sulit untuk berbicara sekarang, saya sangat emosional karena ini adalah cita-cita yang saya coba capai. Semua kerja keras yang telah saya lakukan dengan tim saya dan keluarga saya,
“Saya baru berusia 19 tahun, semua keputusan sulit ada pada orang tua saya dan juga tim saya juga. Ini adalah sesuatu yang sangat spesial,” ucapnya seperti dikutip dari laman ATP.
Kemenangan atas Casper Ruud di US Open 2022 memastikan predikat petenis nomor satu dunia jatuh ke tangan Carlos Alcaraz, yang menggusur sang senior, Daniil Medvedev.
Bahkan, bukan sembarang predikat, titisan Rafael Nadal ini juga mencatatkan sejarah sebagai petenis nomor satu dunia termuda sepanjang sejarah.
Hanya saja, semakin tinggi pohon semakin tinggi juga anginnya. Menjadi petenis putra nomor satu dunia, Carlos Alcaraz Garfia harus menghadapi banyak cobaan yang sudah menanti di depan mata.
1. Cobaan setelah US Open
Usai jadi juara di US Open 2022 dan menggondol predikat ranking satu dunia, Carlos Alcaraz Garfia langsung tumbang di turnamen tenis yang ia ikuti selanjutnya.
Ia takluk di tangan petenis Belgia, David Goffin, saat bermain di Astana Open 2022 pekan ini. Cepat saja, Carlos Alcaraz takluk di fase 32 besar.
David Goffin, salah satu pemain yang dianggap Lucky Loser tersebut menumbangkan ranking satu dunia dengan skor 7-5, 6-3.
“Saat Anda bermain melawan petenis nomor satu dunia di panggung besar, di tengah keramaian yang sangat luar biasa, ada lecutan semangat dalam diri Anda yang memberi kekuatan,
“Kekuatan untuk bermain sebaik mungkin karena Anda tidak punya pilihan,” ucap David Goffin soal pertandingannya melawan Carlos Alcaraz.
David Goffin menilai, ia harus berjuang dan memberikan yang terbaik dan itu itulah yang terjadi pada hari ia menumbangkan sang titisan Rafael Nadal di Astana Open 2022.
Namun sayang, ‘kehebatan’ dan mungkin keberuntungan David Goffin kemudian terhenti di fase 16 besar.
Ia akhirnya ikut angkat koper da
Meski mengalami hasil buruk tidak lama setelah ia naik ke puncak popularitas, Carlos Alcaraz masih bisa tersenyum.
Pasalnya, ia masih menempati peringkat satu dunia di daftar ranking tunggal yang dirilis ATP per 3 Oktober 2022.
2. Kebanggaan Spanyol Bersama Rafael Nadal
Berdasarkan data dari ATP, Carlos Alcaraz meraih 6.740 poin. Senior sekaligus rekan sekompatriotnya asal Spanyol, Rafael Nadal, ada di peringkat kedua.
Catatan ini pun menjadi raihan tersendiri bagi Spanyol, di mana dua petenis mereka secara berurutan berada di peringkat satu dan dua.
Sebelumnya, sekitar 22 tahun lalu catatan serupa juga perah ditorehkan Amerika Serikat melalu Pete Sampras dan Andre Agassi.
“Rasanya sangat berharga bisa jadi bagian dari sejarah Spanyol. Memiliki dua pemain di [ranking] atas itu luar biasa,” ujarnya.
Meski begitu, Carlos Alcaraz harus pintar-pintar menjaga diri, reputasi, dan konsistensinya setelah kini berstatus nomor satu dunia.
Popularitas dan kesuksesan di usia muda memang sebuah prestasi hebat, tapi di sisi lain berpotensi jadi bumerang apabila tidak disikapi dengan benar.
Emma Raducanu adalah salah satu contoh pemain muda yang sempat menggebrak jagat tenis setelah menjuarai US Open 2021, namun cukup terseok-seok dalam menghadapi dinamika kariernya.
Kekalahan di Astana Open 2022 memang kerikil tajam yang sudah mulai menghalangi jalan Carlos Alcaraz selepas meraih ranking satu dunia.
Tantangan yang sudah menantinya pun masih cukup banyak, termasuk mengharumkan nama Spanyol di masa depan.
Apalagi, jika nanti Rafael Nadal pensiun dari turnamen tenis profesional. Carlos Alcaraz dengan pengalaman yang sudah mumpuni pun diharapkan sudah siap menggantikannya.