3 Alasan Anthony Ginting Tersingkir Cepat di French Open 2022, Kutukan Taufik Hidayat?
INDOSPORT.COM - Setidaknya ada tiga alasan mengapa Anthony Sinisuka Ginting tersingkir cepat di ajang French Open 2022, salah satunya karena peran Taufik Hidayat.
Baru saja menjejakkan kaki di lapangan Stade Pierre de Coubertin, Paris, Prancis, Anthony Sinisuka Ginting sudah tumbang di hari pertama French Open, Rabu (26/10/22).
Tampil sebagai unggulan keenam, Anthony Ginting justru takluk di tangan pemain non unggulan asal India, yaitu Sameer Verma.
Setelah kalah di game pertama dengan skor 15-21, Anthony Ginting pun harus bersusah payah untuk mengejar poin di game kedua, sampai akhirnya menang di angka 23-21.
Ginting sebetulnya sempat unggul di game ketiga, bahkan mendapat match poin lebih dulu, tetapi akhirnya ia kena comeback dan takluk dari Sameer Verma di angka 20-22.
"Dari awal game, pertandingan berjalan ketat. Lawan sendiri tidak gampang untuk dimatikan atau mati sendiri," kata Ginting.
"Game pertama saya kurang sabar. Saya terpancing untuk menyerang karena lawan terlihat lebih banyak menunggu serangan."
"Game kedua saya mulai mengembangkan permainan saya. Game ketiga kuncinya pas leading saya kurang bisa sabar. Saya malah terpancing untuk menyerang," ungkapnya.
"Pastinya setelah ini saya akan melakukan evaluasi. Dari saya pribadi mencoba lebih tenang terlebih dulu, karena beberapa kali terburu-buru untuk menyerang," tukasnya.
Kekalahan ini membuat perjalanannya di French Open 2022 langsung terhenti. Ini tiga alasan masuk akal mengapa Anthony Ginting angkat koper lebih cepat di Paris.
1. 1. Turnamen Eropa Tak Bersahabat
French Open 2022 adalah salah satu turnamen Eropa yang prestisius, dengan level 750. Namun, ajang ini tak bersahabat dengan para pebulutangkis asal Asia.
Kondisi angin yang berbeda, dan juga shuttlecock yang lebih berat, membuat turnamen French Open sangat jarang dimenangkan oleh pemain Indonesia.
Anthony Ginting tentu tak sendiri, beberapa pemain Asia lainnya juga tersingkir cepat di French Open 2022, sebut saja Lee Zii Jia (Malaysia) dan Chou Tien Chen (Taipei).
Belum lagi di sektor ganda putra, dua pebulutangkis top dunia asal Indonesia, Marcus Gideon/Kevin Sanjaya dan Moh. Ahsan/Hendra Setiawan juga terdepak.
Rasanya, ini bukan kesalahan individual Anthony Ginting, hanya memang French Open sulit dimenangkan oleh pemain Asia.
2. Kritik Pedas Taufik Hidayat
Pemain tunggal putra Indonesia terakhir yang berhasil menjuarai turnamen French Open adalah Taufik Hidayat, tepatnya di tahun 2010 silam. Sudah sangat lama.
Sampai hari ini, belum ada lagi wakil Merah Putih yang berhasil juara di Paris, di sektor tunggal putra. Beban itu pun diwariskan ke Anthony Ginting dan Jonatan Christie.
Naasnya, Taufik Hidayat sendiri kerap kali mengkritisi performa Ginting dan Jonatan.
"Tunggal putra kalau bisa dibilang ya semakin menurun. Dalam arti, kita saja pelatih tunggal putra tidak punya," kata Taufik Hidayat beberapa waktu lalu.
"Ginting, sorry to say, mentalnya kadang naik kadang turun. Kalau tekniknya bagus," ungkap Taufik Hidayat yang langsung jadi pukulan bagi atlet tunggal putra Indonesia.
2. 3. Trauma Masa Lalu
Satu alasan lainnya yang membuat Anthony Sinisuka Ginting tidak optimal di babak awal French Open 2022 adalah trauma masa lalu, cedera yang ia dapat di turnamen Eropa.
Pada ajang French Open 2021 lalu, Anthony Sinisuka Ginting memutuskan untuk mundur karena ia terlibat cedera di Piala Thomas, dan semakin parah di Denmark Open.
Merasa tak sanggup melanjutkan laga, ia pun mengorbankan kesempatannya di French Open 2021. Setelah itu, perlu waktu cukup lama bagi Ginting untuk bisa pulih.
Meski saat ini kondisi atlet 26 tahun itu sudah fit, namun trauma itu mungkin saja membekas dan membuat Ginting tidak berani mengeksplorasi gerakannya.