Fakta Miris BWF World Tour Finals: Covid-19 Merajalela, Indonesia Ditolak Jadi Tuan Rumah
INDOSPORT.COM - Berikut sejumlah fakta miris menjelang gelaran BWF World Tour Finals 2022, ajang bulutangkis terbesar bagi para pemain terbaik tahun ini.
BWF World Tour Finals 2022 rencananya akan dihelat di Guangzhou, China, 14-18 Desember nanti. Namun, hingga kini sebulan sebelum turnamen, ada banyak kendala.
Padahal, setiap negara sudah bersusah payah untuk mengirimkan atlet terbaiknya ke BWF World Tour Finals 2022 Guangzhou, lewat perjuangan selama setahun penuh.
Indonesia sendiri sampai kini dipastikan mengirimkan Fajar Alfian/Rian Ardianto, serta Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dari sektor ganda putra.
Kemudian, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting di sektor tunggal putra, hingga Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari dari sektor ganda campuran.
Namun, ada saja halangan yang membuat nasib BWF World Tour Finals menjadi tidak pasti. Berikut ulasan lengkap INDOSPORT.
1. Covid-19 Merajalela di Guangzhou
Satu bulan sebelum gelaran BWF World Tour Finals 2022, pandemi Covid-19 mulai merajalela di Guangzhou. Padahal, China memiliki aturan ketat selama pandemi.
Ledakan kasus Covid-19 sedang terjadi di China. Per Minggu (6/11/22), China melaporkan jumlah tertinggi kasus selama enam bulan terakhir sebanyak 4.610 kasus.
Guangzhou, kota terbesar di provinsi Guangdong, sekaligus host BWF World Tour Finals 2022, mencatat peningkatan ratusan kasus setiap hari sejak akhir Oktober lalu.
Ada kemungkinan jika Guangzhou akan dipaksa lockdown jika pandemi Covid-19 tak kunjung reda. Alhasil, makin sulit bagi BWF untuk menggelar World Tour Finals 2022.
1. 2. Aturan Swab Memberatkan Atlet
BWF menerapkan aturan ketat di pentas World Tour Finals 2022 yang dilangsungkan di Guangzhou. Salah satunya yaitu rutinitas Swab yang harus dilakukan setiap harinya.
Berdasarkan Prospectus BWF, peserta World Tour Finals harus vaksin lengkap sebelum masuk bubble atau Close Loop.
Selama berada dalam Closed Loop, setiap peserta dibatasi pergerakannya di antara hotel, venue kompetisi, dan venue latihan.
Setelah sampai di Guangzhou, akan ada tes Covid-19 (swab atau metode lainnya), yaitu saat kedatangan tanggal 11 Desember, dan tes setiap hari selama gelaran turnamen.
Beberapa atlet sempat protes akan aturan tes Covid-19 setiap hari, salah satunya ialah Prannoy HS (India). Sebab, beberapa waktu lalu, Srikanth Kidambi sempat mimisan usai melakukan swab test selama di Thailand.
Namun belakangan, dikonfirmasi jika tes yang dilakukan di BWF World Tour Finals nanti lewat tenggorokan (saliva), dengan harapan tidak terlalu memberatkan atlet.
3. Malaysia Pertimbangkan untuk Mundur?
Setelah mengetahui kasus Covid-19 yang semakin meningkat di Guangzhou, Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) dikonfirmasi tengah mempertimbangkan untuk mundur.
"Peningkatan kasus Covid-19 di Guangzhou membuat BAM berpikir dua kali, dan ingin membatalkan partisipasi Malaysia di BWF World Tour Finals," laporan dari Astro Arena.
Namun, sampai hari ini, BAM belum merilis pernyataan resmi, apakah akan mengirim Lee Zii Jia dkk ke Guangzhou atau tidak.
PBSI sendiri belum memberi tanggapan terkait BWF World Tour Finals yang dihelat di tengah situasi pandemi, apakah Jonatan Christie dkk akan tetap main atau mundur.
2. 4. China Tolak Indonesia jadi Tuan Rumah?
Berdasarkan pernyataan Dewan BWF dari Indonesia, Bambang Roedhyanto alias Koh Rudy, Indonesia sempat menawarkan untuk menjadi tuan rumah World Tour Finals 2022.
Indonesia mengajukan hal tersebut, dengan mempertimbangkan kondisi negara China yang masih berjuang melawan pandemi Covid-19 dan memiliki kebijakan lockdown.
Namun, China menolak tawaran tersebut. Pihak Indonesia sendiri akhirnya mencabut tawaran itu, karena persiapan BWF World Tour Finals sudah tidak mungkin dilakukan.
Kini, banyak pihak yang meminta agar WTF dipindah ke Indonesia. Namun, hal itu sudah tak mungkin dilakukan, sebab persiapan tak bisa dilakukan dalam waktu sebulan saja.
"Sebenarnya Indonesia menawarkan untuk menjadi tuan rumah, tetapi China tetap menginginkannya. Untuk pindah ke tempat lain tidak mungkin sekarang dalam waktu satu bulan," ungkap Koh Rudy via Twitter.