Flashback Taufik Hidayat: Bergelimang Prestasi, Tapi Tak Pernah Juara Australian Open
INDOSPORT.COM - Flashback perjalanan karier Taufik Hidayat, pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang bertabur prestasi, tapi tak pernah bisa menjuarai Australian Open.
Turnamen bulutangkis Australian Open 2022 resmi digelar mulai hari ini di Sydney Olympic Park, Selasa (15/11/22) hingga Minggu (20/11/22).
Tahun ini, Indonesia mengirimkan lima pemain tunggal putra untuk meneruskan jejak kejayaan Merah Putih di Australia.
Mereka adalah Shesar Hiren Rhustavito, Chico Aura Dwi Wardoyo, Christian Adinata, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, dan satu pemain non-Pelatnas, Tommy Sugiarto.
Jika ditelusuri, setidaknya ada tujuh pemain tunggal putra Indonesia yang pernah juara di Australian Open, mulai dari edisi pertama 1975, hingga edisi terakhir pada 2019.
Mereka yang pernah juara di Australia, yaitu Tjun Tjun, Ardy Wiranata, Eddy Kurniawan, Jefry Tjoandi, Rio Suryana, Dionysius Hayom Rumbaka, hingga Jonatan Christie.
Tak dapat dipungkiri, mereka adalah legenda tunggal putra Indonesia dari generasi ke generasi, yang kualitasnya sudah diakui di kancah dunia.
Namun, ada satu legenda tunggal putra yang tidak ada di daftar juara Australian Open, padahal prestasinya sudah diakui oleh semua orang. Ia adalah Taufik Hidayat.
Entah mengapa, Taufik Hidayat selalu gugur dalam penyisihan, setiap kali ia mengikuti turnamen bulutangkis Australian Open.
Berikut INDOSPORT mengulas bagaimana perjuangan Taufik Hidayat di Australian Open, tetapi selalu gagal naik podium.
1. Australian Open 2012
Taufik Hidayat terjun ke Australian Open Grand Prix Gold 2012 sebagai salah satu pemain unggulan, di bawah Simon Santoso.
Kala itu, Taufik Hidayat lebih diunggulkan ketimbang pemain Indonesia lainnya, yakni Tommy Sugiarto dan juga Hayom Rumbaka.
Babak pertama dan babak kedua, Taufik Hidayat mulus saja menghadapi wakil tuan rumah Australia. Di babak ketiga, ia sukses menaklukkan wakil Thailand dalam dua set.
Naasnya, di babak perempat final, Taufik Hidayat yang pernah meraih medali emas Olimpiade, justru dipermalukan oleh wakil Jepang, Sho Sasaki, dalam laga dua set.
Kala itu, Taufik tertinggal 11-21 dari Sasaki. Di game kedua, ia mulai bangkit dan bisa memberi perlawanan, tetapi akhirnya ia harus tumbang dengan skor tipis 20-22.
Australian Open 2013
Taufik Hidayat coba membalaskan dendam di Australian Open Grand Prix Gold 2013. Ia masih menjadi unggulan bersama Simon.
Babak pertama, Taufik memulangkan wakil tuan rumah. Babak kedua, ia juga sukses menjegal pemain Irlandia, Scott Evans.
Namun di babak perempat final, Taufik Hidayat lagi-lagi mentok. Ia dihadang oleh pebulutangkis muda asal China, Xue Song.
Kala itu, Taufik Hidayat kalah dengan skor 15-21, 18-21. Ia merasa bahwa kualitasnya sudah habis, dan akhirnya gantung raket.
Taufik Hidayat resmi pensiun pada Juni 2013. Ia meraih banyak gelar, mulai dari juara Olimpiade, juara dunia, juara Piala Thomas, juara Asian Games, dan lain-lain.
Namun, Taufik Hidayat harus maklum jika ia belum pernah menjuarai Australian Open.