Breaking News! Bocah Penakluk Anthony Ginting Dilaporkan ke Polisi Gara-gara Diduga Pemalsuan Umur
INDOSPORT.COM – Tunggal putra India, Lakshya Sen yang juga disebut bocah penakluk Anthony Sinisuka Ginting dilaporkan ke polisi karena dugaan pemalsuan umur.
Kabar mengegerkan ini diketahui dari sebuah berita yang diterbitkan oleh The Indian Express pada Sabtu (3/12/12) dini hari WIB.
Media asal India tersebut menerbitkan sebuah artikel berjudul ‘Bintang bulutangkis Lakshya Sen mendapatkan kartu kuning karena tuduhan pemalsuan umur’.
Hal ini terjadi usai Nagaraja MG yang menjalankan Akademi Bulutangkis di Bengaluru menuduh tunggal putra asal India itu memalsukan usianya.
Hal ini pun membuat polisi setempat langsung menyelidiki Lakshya Sen dan pelatihnya, Vimal Kumar serta ayah sang pemain, Dhirendra Sen, sang ibu yakni Nirmala Sen dan saudara laki-lakinya Chirag Sen atas tuduhan tersebut.
Lakshya Sen sendiri berlatih di Akademi Bulu Tangkis Prakash Padukone di Bengaluru. Ayahnya adalah seorang pelatih di Otoritas Olahraga India dan Chirag Sen juga seorang pemain bulutangkis.
Nagaraja mengklaim bahwa Kumar, yang melatih di Akademi Padukone, bekerja sama dengan dengan orang tua Sen untuk memalsukan akta kelahiran pada tahun 2010 agar dia dapat berpartisipasi dalam turnamen yang dibatasi usia.
Lakshya Sen dikabarkan memalsukan umur, di mana Nagaraja mengklaim bahwa ia lahir di tahun 1998 menjadi dua tahun lebih muda yaitu 2001.
Hingga saat ini pun publik mengetahui bahwa Lakshya Sen lahir pada 16 Agustus 2001 di India.
Maka saat ini polisi setempat tengah menyelidiki ada dugaan pemalsuan umur yang dilakukan oleh Lakshsya Sen yang juga disebut sebagai tunggal putra penakluk Anthony Sinisuka Ginting.
1. Pelatih Lakshya Sen Buka Suara
Hal ini pun membuat Vimal Kumar selaku pelatu Lakshya Sen buka suara, dan mengaku tak tahu menahu soal tuduhan yang dilaporkan oleh Nagaraja MG selaku sang pelapor.
“Saya bahkan tidak tahu tuduhan yang dibuat oleh pelapor. Saya tidak memiliki peran apa pun dalam hal ini. Lakshya datang ke akademi dan saya melatihnya dari tahun 2010, sama seperti anak lainnya,” kata Vimal Kumar.
Meski demikian, Kumar mengaku bahwa dirinya terlibat dalam tuduhan pemalsuan umur Sen tak menganggu aktivitasnya.
“Saya telah mendengar bahwa orang tua melontarkan tuduhan untuk memfitnah citra akademi dan saya. Tapi itu tidak mengganggu kami sama sekali,” ucapnya, dilansir dari The Indian Express.
Sementara itu, Dhirendra Sen selaku ayah dari bocah ajaib asal India tersebut memilih bungkam atas kasus dugaan yang menimpa putranya.
Saat ini Lakshya Sen tengah diperiksa polisi sesuai dengan aturan IPC Bagian 420 (kecurangan), 468 (pemalsuan untuk tujuan kecurangan) dan 471 (menggunakan catatan palsu sebagai asli).
Lakshya Sen merupakan salah satu tunggal putra yang bersinar di musim 2022 ini. Ia berhasil meraih medali emas di ajang Commonwealth Games 2022.
Grafik penampilannya sepanjang 2021-2022 cukup menanjak. Dimulai saat dia menjadi runner up Dutch Open 2021, juara India Open 2022, runner up German Open 2022, hingga runner up All England 2022.
Kemudian Lakshya Sen juga menjadi salah satu penentu kemenangan India untuk menyabet gelar juara di ajang Piala Thomas 2022.
Puncaknya, Lakhsya Sen sukses menaklukkan Anthony Ginting, 8-21, 21-17, 21-16, di partai pertama atas Indonesia di final Piala Thomas 2022. Namun kini ia harus kembali berjuang untuk membersihkan namanya yang tersandung kasus pemalsuan umur.