Soniia Cheah, Pebulutangkis Malaysia Penjegal Tunggal Putri Indonesia Umumkan Pensiun
INDOSPORT.COM – Pemain bulutangkis asal Malaysia, Soniia Cheah yang kerap menjadi penjegal tunggal putri Indonesia umumkan untuk gantung raket.
Soniaa Cheah mengungkapkan pensiun dari dunia bulutangkis usai melakoni pertandingan di Australian Open 2022. Ia kandas di babak pertama melawan tunggal andalan Indonesia, Putri Kusuma Wardani.
Mantan pebulutangkis nomor 1 Malaysia itu mengatakan kepada Timesport, ia mengalami cedera sejak 2013 dan sudah saatnya untuk pensiun dari dunia bulutangkis.
“Saya harus berhenti karena cedera taji tulang kambuh dan menyebabkan rasa sakit,” ungkap Soniia Cheah.
“Tidak ada penyesalan karena saya tahu berapa banyak sakit yang saya alami sejak 2013 dan saya banyak operasi pada pergelangan kaki saya,” sambungnya.
Sementara itu, pada beberapa pertandingan di musim ini, performa Soniia Cheah memang tidak terlalu bagus. Tercatat, paling tinggi ia bermain di babak 16 besar.
Pensiun dari dunia bulutangkis, Soniia Cheah akan melanjutkan studi di bidang olahraga dan melanjutkan bisnisnya di bidang kuliner.
Sebagaimana diketahui, pebulutangkis Malaysia itu memang tengah melanjutkan studi sebagai mahasiswa Ilmu Olahraga di Universitas Malaya (UM) di Kuala Lumpur.
Turnamen tertinggi yang Soniia Cheah ikuti di musim ini adalah Kejuaraan Dunia 2022 yang digelar di Tokyo beberapa waktu lalu. Namun, ia harus kandas dari Chen Yufei pada babak 32 besar.
Sementara itu, saat ini Soniia Cheah menduduki peringkat ke-197 dunia. Peringkat terbaik tunggal putri Malaysia itu berada di ranking 26 BWF.
1. Ucapkan Terimakasih kepada BAM
Seperti diketahui, Soniia Cheah merupakan pemain bulutangkis independen. Ia resmi didegradasi oleh Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) tahun lalu.
Selain dirinya, BAM turut mendegradasi lima pemain bulutangkis lainnya seperti Goh Soon Huat, Shevon Lai, Lai Pei Jing (ganda campuran); dan Vivian Hoo (ganda putri).
Capaian terbaik Soniia Cheah di sepanjang kariernya adalah meraih medali perak ajang SEA Games 2017. Di babak final ia harus takluk dari rekan senengaranya, Goh Jin Wei.
Sementara itu pada level challenge/series, pebulutangkis Malaysia itu berhasil meraih gelar juara di Belgian International 2016 dan Tata Open Indian International 2016.
Oleh sebab itu, Soniia Cheah turut mengungkapkan rasa terimakasih kepada BAM. Karena di bawah naungannya, ia berhasil memperoleh beberapa gelar kejuaraan.
“Saya ingin berterimakasih kepada BAM karena telah mengembangkan dan memelihara bakat saya. Merupakan suatu kehormatan menjadi bagian dari tim nasional selama 15 tahun,” tutur Soniia.
Selama menjadi atlet independen, Soniia mengungkapkan telah banyak berkembang dan banyak belajar mengenai lika-liku menjadi atlet bulutangkis tanpa naungan dari BAM.
“Dengan menjadi pemain independen, saya menjadi lebih kuat dan dewasa. Saya juga belajar banyak tentang kedewasaan,” tambahnya.
Meski berstatus sebagai pemain independen, Soniia Cheah kerap menjadi penjegal atlet-atlet bulutangkis lainnya, salah satunya adalah pemain Indonesia.
Pada ajang Kejuaraan Dunia 2022 yang digelar di Tokyo, Soniia Cheah menjegal jalan Putri Kusumawardani di babak 64 besar, namun ia harus kandas di babak 32 besar.
Sumber: New Straits Times