Ganda Putra Indonesia Full Skuad Tahun Depan, Ini 3 Negara Penantang Beratnya
INDOSPORT.COM – Berencana tampil dengan kekuatan penuh tahun 2023, ganda putra bulutangkis Indonesia bakal mendapatkan tantangan dari tiga negara termasuk Malaysia.
Malaysia Open 2023 (10-15 Januari) akan menjadi turnamen pertama yang digelar BWF pada tahun 2023. Ini akan jadi pertama kalinya Malaysia Open dipertandingkan setelah naik kasta ke Super 1000.
Di musim 2023 ini pula, tepatnya mulai 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024, setiap poin yang diraih para pebulutangkis akan dihitung untuk kualifikasi untuk Olimpiade Paris 2024.
Menyambut musim baru yang akan sangat kompetitif ini, Indonesia hampir dipastikan akan menampilkan kekuatan penuh, khususnya di sektor ganda putra.
Pemain yang sempat vakum karena cedera seperti Yeremia Erich Yoche Rambitan mulai kembali mengudara bersama pasangannya Pramudya Kusumawardana.
Malaysia Open 2023 akan menandai kembalinya Pramudya/Yeremia. Juara Asia 2022 itu absen sejak terakhir kali tampil di Indonesia Open 2022 bulan Juni lalu.
Eks pasangan nomor 1 dunia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang tahun lalu tampak mengalami penurunan juga kembali dijadwalkan bertanding dengan performa terbaik.
Selain itu, peraih empat gelar BWF World Tour 2022, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bertekad mewujudkan mimpi menjadi nomor 1 dunia di tahun 2023.
Demikian juga dengan pasangan veteran Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang masih membuktikkan kualitasnya dengan jadi runner up BWF World Tour Finals 2022.
Jawara All England Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan peraih emas ASEAN Games Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Namun demikian langkah skuad ganda putra Indonesia tidak akan mudah tahun depan mengingat persaingan untuk jadi yang terbaik juga datang dari pasangan asal negara lain.
1. India
India secara mengejutkan mampu memenangkan Piala Thomas 2022 dengan mengalahkan juara bertahan Indonesia saat bertanding di Bangkok, Thailand, pada Mei kemarin.
Kemenangan ini menunjukkan bahwa tim bulutangkis putra negara Asia Selatan ini tidak boleh dipandang sebelah mata, terutama di sektor ganda putranya.
Diasuh oleh legenda Denmark, Mathias Boe, India kini memiliki ganda putra yang mampu bersaing di top 10 dunia yakni Satwiksairaj Rankireddy/ Chirag Shetty.
Satwik/Chirag harus mengakhiri musim mereka saat Satwik mengalami cedera pangkal paha setelah bertanding habis-habisan di French Open 2022 pada Oktober lalu.
Kondisinya ini memang cukup disayangkan mengingat Satwik/Chirag tengah dalam performa apik dan punya kans menembus BWF World Tour Finals saat itu.
Pasangan India ini menuntaskan musim dengan total 36 kemenangan dan hanya 9 kali kalah, rekor terbaik sejak mereka dipasangkan enam tahun lalu.
Mereka juga memenangkan dua ajang BWF World Tour, yakni India Open dan French Open, medali emas Piala Thomas, medali emas Commonwealth Games, dan medali perunggu Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Setelah pulih dari cedera, Satwik/Chirag menargetkan bisa menembus lima besar dalam peringkat BWF tahun depan, seperti yang mereka nyatakan baru-baru ini kepada media India.
China
Di tengah padamnya api di sektor ganda putra, China mulai menunjukkan taringnya berkat kemunculan pasangan baru Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi.
Liu Yu Chen sendiri merupakan mantan ganda putra top dunia ketika berpasangan dengan Li Jun Hui. Namun mitranya itu memutuskan pensiun sehingga Liu harus memulai lagi kariernya dari nol.
Dipasangkan oleh Ou Xuan Yi awal tahun ini, Liu Yu Chen tidak butuh waktu lama untuk kembali ke papan atas. Dari peringkat ke-83 dunia pada Mei lalu mereka kini berhasil nangkring di peringkat 9 dunia per 13 Desember 2022.
Kenaikan drastis posisi mereka ini diraih berkat kemenangan gelar juara di ajang Super 1000 Indonesia Open, Super 300 Australian Open dan BWF World Tour Finals belum lama ini.
Gelar juara BWF World Tour Finals 2022 sendiri menjadi bekal Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi menyambut musim depan yang akan ketat persaingannya.
"Ini akan menjadi bekal yang sangat bagus bagi kami di tahun 2023. Rasanya kerja keras kami telah terbayarkan," ujar Liu menjelaskan. dari BWF Badminton.
Sebagai pasangan baru, Ou mengaku masih harus meningkatkan kapasitas di berbagai sektor untuk bersaing di level elite dunia.
"Ini adalah tahun pertama kami berpasangan. Kami terus bermain lebih baik di pertengahan tahun ini. Kami masih banyak yang harus dikembangkan," ucap Ou.
2. Malaysia
Sama dengan Indonesia, Malaysia kini punya tiga pasangan ganda putra yang menduduki 10 besar ranking BWF.
Mereka adalah Juara Dunia 2022 Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang menduduki peringkat 4 dunia, di belakang Fajar/Rian dan Marcus/Kevin.
Selain itu ada pasangan muda Ong Yew Sin/Teo Ee Yi yang menduduki peringkat 8, disusul Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani di peringkat 10 dunia.
Melihat kebangkitan Malaysia di ganda putra sepanjang tahun ini, Indonesia tentunya harus waspada jika suatu saat posisi para wakilnya disalip.
Memang di antara tiga ganda putra Malaysia itu belum menunjukkan progres positif, terutama Aaron/Soh yang cenderung menurun performanya sejak jadi juara dunia Agustus lalu.
Namun Aaron/Soh sudah mulai digembleng latihan oleh Rexy Mainaky dan staf pelatih BAM lainnya agar bisa kembali top perform dan bersaing tahun depan.
Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani sempat tampil mengejutkan di awal tahun dengan memenangkan gelar German Open dan jadi runner-up Swiss Open.
Sayangnya, mereka kerap tersingkir di babak-babak awal di sejumlah turnamen terakhir di sepanjang paruh kedua musim 2022.
Sama seperti Aaron/Soh, Goh/Nur Izzuddun juga dapat peringatan keras dari Rexy untuk memperbaiki performa. Bukan tidak mungkin kedua pasangan pelatnas Malaysia ini tampil menggelegar dan mengancam Indonesia.
Lain halnya dengan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi, statusnya sebagai pasangan independen tak mengurangi kepercayaan diri mereka untuk mengancam para monster ganda putra.
Menariknya, Yew Sin/Ee Yi akan terlibat dalam pertarungan sengit dengan Aaron/Soh dan Goh/Nur Izzuddin dalam memperebutkan tiket kualifikasi Olimpiade Paris 2024.