x

Jadi Ganda Putra No.1 Dunia, Fajar/Rian Selanjutnya Mau Ngapain?

Sabtu, 24 Desember 2022 12:07 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
Tantangan baru dijalani Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto setelah resmi menjadi ganda putra nomor 1 dunia. Salah satunya lolos ke Olimpiade Paris 2024.(Foto: PBSI)

INDOSPORT.COM – Tantangan baru bakal dijalani Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto tahun depan setelah mereka resmi menjadi ganda putra nomor 1 dunia. Salah satunya menjaga peluang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Ganda putra Indonesia, Fajar/Rian diprediksi bakal menduduki peringkat 1 dunia di sektor ganda putra dalam ranking BWF, per Selasa 27 Desember 2022 mendatang.

Nantinya, Fajar/Rian bakal mengumpulkan 88.665 ribu poin, dan merebut takhta dari wakil Jepang yakni Takuro Hoki/Yugo Kobayashi yang turun di posisi kedua dengan 82.700 poin.

Ini merupakan pencapaian paling bersejarah bagi Fajar/Rian sejak mereka dipasangkan sebagai ganda putra pada 2014 silam.

Pencapaian ini semakin sempurna karena Fajar/Rian melakukannya dalam kurun waktu tujuh bulan setelah mengantongi empat gelar dari 8 final turnamen yang dijalaninya tahun ini.

Namun ini tantangan berat akan menanti Fajar/Rian tahun depan sebagai ganda putra terbaik Indonesia dan dunia, khususnya tahun depan ketika persaingan Olimpiade Paris 2024 akan dimulai.

Baca Juga

Jadi Tulang Punggung Indonesia, Tugas Makin Berat

Kembali ke awal tahun 2022, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto memang masih berada di bawah bayang-bayang Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.

Namun seiring berjalannya waktu, Fajar/Rian mulai bisa lepas dari bayang-bayang tersebut dan akhirnya menjadi pasangan nomor 1 di Indonesia dan dunia.

Baca Juga

Dengan status barunya ini, maka tugas Fajar/Rian akan semakin berat. Mereka harus bisa membawa nama harum ganda putra Indonesia yang masih dominan sampai saat ini.

Dibandingkan pasangan Indonesia lainnya, target menjadi juara tentu bakal menjadi tuntutan utama yang harus dipenuhi oleh Fajar/Rian. Jika gagal, maka kritikan jadi balasannya.

Hal ini pernah dijalani pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang telah menduduki dinginnya puncak ranking 1 dunia selama lima tahun di sepanjang karier mereka.

Baca Juga

Mereka dituntut untuk menjadi juara, dan kritikan tak akan berhenti mengalir baik dari pelatih maupun penggemar ketika mereka main jelek dan bahkan tidak membawa pulang trofi kemenangan.

Malaysia Open 2023 akan menjadi ujian pertama yang akan dijalani Fajar/Rian sebagai ganda putra nomor 1 dunia. Target juara pun dipikul mereka di turnamen Super 1000 ini.

Target ini juga merupakan hasil evaluasi setelah pada edisi Malaysia Open 2022 yang masih di level Super 750, Fajar/Rian harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi dengan skor 22-24, 21-16, 9-21, dalam tempo 65 menit.

Baca Juga

1. Mempertahankan Itu Sulit

Pasangan ganda putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Gala Dinner jelang BWF World Tour Finals 2022. (Foto: PBSI)

Mempertahankan posisi ketika sampai di puncak peringkat dunia adalah hal tersulit. Hal ini pernah dialami Takuro Hoki/Yugo Kobayashi tahun ini.

Sejak berhasil mengkudeta posisi dari Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, selalu ada yang salah dengan performa Hoki/Kobayashi.

Menurunnya performa dan daya juang membuat pasangan The Daddies Jepang ini kerap tersingkir di babak awal hingga gagal juara di turnamen yang dijalani.

Situasi serupa juga mungki bakal dialami Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di tahun 2023. Bukan tidak mungkin, situasi ini bakal membuat posisi mereka rentan tergusur.

Pasalnya, selisih tabungan poin Fajar/Rian dengan dua pesaing beratnya yakni Hoki/Kobayashi dan Kevin/Marcus sangat kecil dan mudah disalip jika performa tidak konsisten.

Baca Juga

Ada faktor lain yang bakal membuat tugas Fajar/Rian mempertahankan posisi mereka semakin sulit adalah persaingan ganda putra baik di Indonesia maupun dunia.

Menyambut musim baru yang akan sangat kompetitif ini, ganda putra Indonesia hampir dipastikan akan menampilkan kekuatan penuh.

Baca Juga

Malaysia Open 2023 akan menandai kembalinya Pramudya/Yeremia. Juara Asia 2022 itu absen sejak terakhir kali tampil di Indonesia Open 2022 bulan Juni lalu.

Demikian juga dengan pasangan veteran Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan yang masih membuktikkan kualitasnya dengan jadi runner up BWF World Tour Finals 2022.

Jangan lupakan jawara All England Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri dan peraih emas ASEAN Games Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Persaingan juga datang dari negara lain, seperti Satwiksairaj Rankireddy/ Chirag Shetty (India), Liu Yu Chen/Ou Xuan Yi (China), hingga trio Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin Rumsani.

Baca Juga

2. Jaga Kans Lolos Olimpiade Paris 2024

Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di French Open 2022. (Foto: PBSI)

Di musim 2023 ini pula, tepatnya mulai 1 Mei 2023 hingga 28 April 2024, setiap poin yang diraih para pebulutangkis akan dihitung untuk kualifikasi untuk Olimpiade Paris 2024.

Kepada Yuni Kartika di sesi Up Close akun YouTube Usee TV September lalu, Fajar Alfian mengakui bahwa tampil di Olimpiade Paris adalah impiannya bersama Rian Ardianto sejak lama.

“Inginnya lolos Olimpiade, tapi itu kan target jangka panjang, target untuk sekarang Tur Eropa, World Tour Finals, karena itu jadi modal untuk kita berlaga di perburuan poin (Race to Paris),” tutur Fajar Alfian.

Namun demikian, Fajar Alfian tidak mau ‘ngoyo’ dalam mengejar mimpi mereka untuk tampil di turnamen tertinggi pada dunia bulutangkis tersebut.

“Lebih ke enjoy aja (menghadapi persaingan), dan saya rasa kalau dijadikan beban malah jadi boomerang,” kata Fajar.

Baca Juga

Menjadi ganda putra nomor 1 di Indonesia jelas semakin membesar kesempatan Fajar/Rian tampil di Olimpiade 2024, yang pertama kali dalam karier mereka.

Namun, hal ini baru bisa dipastikan setelah Fajar/Rian mengumpulkan poin cukup untuk menembus persaingan kualifikasi Race to Paris.

Dengan tiga tugas menanti tahun  depan, ini akan menjadi ajang pembuktian bahwa Fajar/Rian pantas menduduki ranking 1 dunia terlepas dari kritikan dan tidak lagi jadi ganda putra nomor sekian di Indonesia.

Baca Juga
BWFFajar Alfian/Muhammad Rian ArdiantoKevin Sanjaya/Marcus GideonBulutangkisTakuro Hoki/Yugo KobayashiBerita BulutangkisOlimpiade Paris 2024Malaysia Open 2023

Berita Terkini