Makin Tua Makin Gacor, Herry IP Akui Negara Lain Tak Sabar Tunggu Ahsan/Hendra Pensiun
INDOSPORT.COM - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi blak-blakan mengakui negara lain tak sabar menunggu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pensiun.
Sebab, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan adalah pasangan ganda putra paling senior, tetapi kini mereka justru semakin gacor dan mengunci peringkat tiga terbaik dunia.
Padahal, Mohammad Ahsan saat ini sudah berusia 35 tahun, apalagi Hendra Setiawan yang lebih senior, mencapai usia 38 tahun.
Saat ditanya apa rahasia gacornya Ahsan/Hendra di usia yang tidak tergolong muda, Herry IP menjawab bahwa ada tanggung jawab seorang ayah yang mereka emban.
"Saya juga seorang ayah, tanggung jawab kepada keluarga itu kan besar. Apapun pekerjaannya, kalau kita ada tanggung jawab, ya hasilnya begitu," kata Herry IP.
Maka, tak salah jika badminton lovers memberikan julukan The Daddies pada pasangan Ahsan/Hendra, yang saat ini masing-masing sudah memiliki tiga anak.
Menurut Herry IP dalam wawancara di program Close Up, saat Ahsan/Hendra masih belum menjadi seorang ayah, cara bermain mereka berbeda dengan saat ini.
"Agak sedikit beda, dari cara latihannya. Seumuran mereka, di level dunia sudah nggak ada, cuma mereka yang paling tua, dua pemain ini yang masih bisa bersaing."
"Kalau dulu kan Ahsan/Hendra masih ada emosionalnya. Ganggu dikit, biasa Ahsan ada sedikit emosi. Kalau sekarang, mau dicurangi kayak apa, senyum doang."
Sehingga, wajar jika banyak pihak yang menanti Ahsan/Hendra pensiun, sebab semakin berumur, The Daddies semakin sulit untuk ditaklukkan lawan-lawannya.
1. Herry IP soal Ahsan/Hendra Pensiun: Jalan Terus!
Bicara soal kans Ahsan/Hendra pensiun, Herry IP mengaku sempat ditanya-tanya oleh sejumlah pemain dan pelatih negara lain, terkait masa depan The Daddies.
"Sebenarnya, beberapa pemain dan pelatih negara lain nanya, kapan pemain kamu itu pensiun. Saya bilang, tanya saja sama pemainnya, sama Ahsan/Hendra."
"Selama masih ada yang bayarin, jalan terus," lanjut Herry IP sembari tertawa.
"Kan mereka masih dikontrak sama Victor, disuruh main ya main, masa enggak mau, daripada di rumah aja," sambung Herry IP.
Herryp IP sendiri tak mau terburu-buru meminta Ahsan/Hendra pensiun, karena peran mereka sangat vital dalam upaya regenerasi atlet ganda putra Indonesia.
Pemain sekelas Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, serta Fajar Alfian/Rian Ardianto yang kini menduduki peringkat satu dunia, juga harus belajar dari sosok Ahsan/Hendra.
"Ahsan/Hendra salah satu role model di ganda putra, prestasinya bagus, orangnya sopan, dia panutan. Pemain di bawahnya ini nggak berani ugal-ugalan atau seenaknya."
"Walaupun Kevin/Gideon (ranking 1 dunia), tetap sama Ahsan/Hendra masih hormat, respek, karena apa? Karena sikap mereka seperti itu," ungkap Herry IP di Close Up.
"Kalau ibaratkan Kungfu, mereka sudah aliran Tai Chi. Kalau kayak Fajar/Rian kan masih nyerang semua tuh, kayak Shaolin lah, serang terus," terang Herry IP lagi.
"Menurut saya karena pengalaman, mental bertanding, dan mental juaranya sudah ada. Yang belum mereka raih cuma Olympic saja untuk Ahsan," tuntas sang pelatih ganda.