3 Fakta Unik Jelang BAMTC 2023: Indonesia Melempem, Jepang JadI 'Tukang Jegal'
INDOSPORT.COM – Terdapat tiga fakta menarik jelang Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2023 yang berkaitan dengan tim bulutangkis Indonesia. Apa saja?
Pasca gelaran Thailand Masters 2023, jagat bulutangkis terutama kancah Asia akan diramaikan dengan gelaran Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2023.
Ajang BAMTC 2023 ini sendiri dijadwalkan akan digelar pada di Dubai, Uni Emirat Arab, pada tanggal 14-19 Februari 2023 mendatang.
Sebelumnya, ajang ini sendiri telah digelar sebanyak dua kali, yakni pada edisi 2017 di Vietnam dan 2019 yang digelar di Hong Kong.
Pada ajang Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2023 ini, Tim bulutangkis Indonesia akan kembali beraksi dan bersaing dengan 16 negara lainnya.
Pada Drawing fase grup, 17 tim yang ada telah terbagi masing-masing dalam empat grup. Adapun tim bulutangkis Indonesia sendiri akan tergabung di grup C.
Di grup C ini, tim bulutangkis Indonesia akan tergabung bersama empat negara lainnya, yakni Thailand, Bahrain, Syria, dan Lebanon.
Sedangkan tiga grup lainnya hanya berisikan empat negara saja. Nantinya, setiap grup akan memperebutkan dua tempat teratas agar bisa lolos ke babak perempatfinal.
Dari tim bulutangkis Indonesia, sudah ada 10 yang terdiri dari dua tunggal putra, dua tunggal putri, dua ganda putra, dua ganda putri, dan dua ganda campuran.
Jelang perhelatan Badminton Asia Mixed Team Championship (BAMTC) 2023, ada sederet fakta unik yang mengiringi tim bulutangkis Indonesia. Apa saja fakta itu?
1. Full Team
1. Tampil dengan Full Team
Pada BAMTC 2023 ini, tim bulutangkis Indonesia akan tampil Full Team, setelah di dua edisi sebelumnya membawa pemain pelapis.
Di BAMTC 2023 ini, PBSI selaku federasi bulutangkis Indonesia mengirim nama-nama beken yang punya jam terbang mumpuni di kancah internasional.
Sebagai contoh dari tunggal putra ada nama Anthony Sinisuka Ginting dan Chico Aura Dwi Wardoyo. Lalu di sektor ganda putri ada nama Gregoria Mariska Tunjung.
Untuk ganda putra dan ganda putri, PBSI mengirimkan ranking 1 dan 8 dunia, yakni Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia.
Sedangkan dari ganda campuran, pemenanga Kejuaraan Dunia Junior 2017 yakni Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari jadi salah satu yang diandalkan.
2. Tim Indonesia Melempem
Sejak pertama kali Badminton Asia Team Mixed Championship (BAMTC) digelar pada 2017, Indonesia terbilang melempem di ajang ini.
Dalam dua kesertaannya yakni pada 2017 dan 2019, tim bulutangkis Indonesia belum pernah sekalipun merengkuh gelar juara.
Pencapaian terbaik tim bulutangkis Indonesia yakni hanya meraih perunggu usai langkahnya terhenti di babak semifinal yakni pada 2019.
Pada 2017 lalu atau edisi pertama, langkah tim Indonesia malah lebih miris, yakni terhenti di babak perempatfinal BAMTC.
Dengan rekam jejak kurang mentereng itu, tim bulutangkis Indonesia berhasrat bisa keluar sebagai juara pada BAMTC 2023 ini.
2. Jepang Jadi âKryptoniteâ
3. Tumbang dari Jepang
Dalam dua edisi BAMTC sebelumnya, yakni pada 2017 dan 2019, pencapaian kurang memuaskan tim bulutangkis Indonesia tak lepas dari tim Jepang.
Tercatat dalam dua edisi terakhir pada 2017 dan 2019, langkah tim bulutangkis Indonesia di ajang ini selalu dihentikan Jepang.
Di edisi 2017 yang digelar di Vietnam, langkah tim bulutangkis Indonesia dihentikan Jepang di perempatfinal dengan skor 2-3.
Saat itu, tiga wakil Indonesia yakni Muhammad Bayu Pangisthu, Anggia Shitta Awanda/Tiara Rosalia Nuraidah, dan Edi Subaktiar/Annisa Saufika, tumbang di tiga laga terakhir.
Lalu di edisi 2019, lagi-lagi langkah tim bulutangkis Indonesia dihentikan oleh Jepang di babak semifinal, dengan skor 0-3.
Saat itu, tiga wakil Indonesia yakni Frenky Wijaya Putra/Sabar Karyaman Gutama, Ruselli Hartawan, dan Shesar Hiren Rhustavito tumbang di tiga laga awal.