Jelang berlaga di TSC A, Bali United resmi melepas dua pemain mudanya ke PS TNI. Tim besutan Indra Sjafri itu tak kuasa menahan keinginan kuat dua penggawanya yang ingin meraih cita-cita sejak kecil untuk mengabdi kepada negara dengan menjadi tentara.
"Rasanya sedih harus meninggalkan Bali United. Seluruh pemain, tim pelatih dan ofisial di sini sudah saya anggap seperti keluarga besar," ujar Ganjar Mukti dalam latihan terakhirnya bersama Bali United di Lapangan Tri Sakti, Legian.
Pemain angkatan pertama Bali United bersama Bayu Gatra, Lerby Eliandry dan Sultan Samma itu menambahkan, keputusannya hijrah ke PS TNI merupakan murni alasan pribadi dan sudah dipikirkan secara matang.
"Saya sudah berdiskusi dengan kedua orang tua dan tim pelatih Bali United. Dan inilah keputusan saya yang ingin mengabdi pada negara sebagai TNI," kata pemain bertahan multifungsi ini.
"Terima kasih kepada Bali United yang sudah memberikan saya kesempatan mengembangkan kemapuan saya bermain sepakbola disini," mantan bek Persita Tangerang itu menambahkan.
Kiri ke kanan: Ricky Fajrin, Ganjar Mukti, Irfandi Zein dan Martinus Novianto
Di saat yang sama, Bali United juga mesti kehilangan pemain berbakat bernama Irfandi Zein Azulbeidy. Bersama Ganjar Mukti, gelandang serang asal Maluku itu juga memilih bergabung dengan PS TNI pada gelaran TSC A musim ini.
Mantan penggawa tim nasional U-19 tersebut mengatakan keputusannya memilih PS TNI dikarenakan memang berdasarkan cita-citanya sejak kecil.
"Sebenarnya berat meninggalkan Bali United karena saya sudah merasa nyaman ada di sini. Namun saya juga tidak ingin melepaskan kesempatan untuk menjadi seorang prajurit TNI yang merupakan cita-cita saya sejak kecil," ujarnya.
Kehilangan Ganjar tentu tidak akan berpengaruh banyak untuk klub asal Pulau Dewata tersebut, sebab sejauh ini Kiko Insa telah menunjukan performa yang apik sejak bergabung dengan Bali United. Selain itu Indra Sjafri juga belum lama ini sudah mendapatkan Hasyim Kipuw.