Sesuatu yang janggal terjadi jelang berakhirnya Liga 1 musim 2017. Kejanggalan tersebut terjadi setelah pertandingan yang mempertemukan Mitra Kukar kontra Bhayangkara FC. Di mana Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberikan kemenangan kepada Bhayangkara FC.
Padahal, laga sudah berakhir dengan hasil imbang 1-1. Ini tentu menjadi pertanyaan besar bagi pecinta sepakbola Indonesia. Mengapa hal ini bisa terjadi?
Komdis memutuskan Bhayangkara FC menang WO pada laga tersebut. Hal itu dikarenakan Mitra Kukar memainkan Mohamed Lamine Sissoko, yang dianggap masih menjalani hukuman larangan bermain.
Namun pihak Naga Mekes mengklaim bahwa tidak ada surat larangan bermain untuk Sissoko pada laga tersebut. Sebab, pemain kelahiran Prancis itu hanya dihukum satu pertandingan. Hukuman itu pun sudah dijalaninya saat Mitra Kukar berjumpa Persib Bandung.
“Kami sudah mengkroscek ke sekretaris tim dan tidak ada kiriman surat sanksi. Artinya status dia memang sah untuk dimainkan,” tutur Media Officer Mitra Kukar, Agri Winata.
Keputusan Mitra Kukar memainkan Sissoko pada laga tersebut tentu berdasarkan surat keterangan bermain dari PT Liga Indonesia Baru (LIB) sehari sebelum pertandingan. Dalam surat itu, hanya Herwin Tri Saputra pemain Mitra Kukar yang dilarang bermain.
Lalu mengapa permasalahan status Sissoko terjadi setelah pertandingan selesai?.
Jika memang status Sissoko saat itu masih dalam larangan bermain, pengawas pertandingan seharusnya tidak memperbolehkan Mitra Kukar memasukan nama mantan pemain Juventus itu.
Pengawas pertandingan juga seharusnya menegur dan mencegah Mitra Kukar untuk tidak memainkan pemain yang sedang menjalani hukuman. Karena pengawas pertandingan menerima line up kurang lebih dua jam sebelum laga itu berjalan.